Papua Barat

Australia Akan Evakuasi Pesawat Tempurnya dari Fakfak

151
×

Australia Akan Evakuasi Pesawat Tempurnya dari Fakfak

Sebarkan artikel ini
Bangkai pesawat Australia yang ditemukan di Fakfak oleh pencari kayu gaharu. Sam Hasanusi person In Charge pada Tim Delegasi Catalina Recovery Mission Australia (tengah). FOTO: ISTIMEWA/RIC/papuadalamberita.com

PAPUADALAMBERITA.COM. FAKFAK – Pesawat tempur milik Angkatan Udara Australia (Royal Air Fast Australia Force) yang hilang 76 tahun lalu pada perang dunia ke dua dalam waktu dekat akan di evakuasi dari pegunungan Werabuan Distrik Fakfak Barat Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat.

Pesawat tempur milik Royal Air Fast Australia Force (Angkatan Udara Australia) tipe Catalina yang hilang kontak pada tahun 1943 saat penerbangan dari Darwin Australia menuju Sorong dengan membawa 10 kru pesawat angkatan udara Australia itu ditemukan tiga pencari gaharu (La Cama, La Munadi dan Ardi) pada hari minggu 29 Juli 2018 lalu.

Atas penemuan peswat tempur Australia oleh 3 pencari gaharu tersebut di gunung Werabuan Distrik Fakfak Barat Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat, maka dalam pertengahan bulan Juli 2019, angkatan udara Australia akan evakuasi bangkai pesawat tempur Catalina tersebut.

Sam Hasanusi selaku person charge dalam tim Delegasi Catalina Recovery Mission Australia, mengatakan, tim yang dipimpin, WGCDR. Greg Williams dengan anggota Letkol. Usriyanto (Hublu Angkatan Udara), WGCR. Grant Kelly, FSGT. Mark Harvey (Asisten Atase AU Kedutaan Besar Australia di Jakarta) akan tiba di Bandara Torea Fakfak pada 15 Juli 2019.

Tim evakuasi pesawat tempur Catalina yang hilang 76 tahun lalu akan berangkat dari Darwin Asutralia dengan menggunakan pesawat RAF tipe C – 27 J ke Fakfak dan menyempatkan untuk singgah mengisi bahan bakar di Bandara Pattimura Ambon Maluku.

Menurut Sam Hasanusi, pesawat angkatan udara Australia RAF tipe C 27 J yang membawa tim evakuasi pesawat tempur Catalina di gunung Werabuan Distrik Fakfak Barat Kabupaten Fakfak Papua Barat tiba Bandara Torea Sore hari pada 15 Juli 2019 maka tim akan melanjutkan kegiatan evakuasi bangkain pesawat dan mencari bangkai 10 kru pesawat militer tersebut untuk dibawa kembali ke Australia.

Tim evakuasi bangkai pesawat tempur Catalina akan melakukan kegiatan evakuasi selama 16 hari dari tanggal 15 Juli – 31 Juli 2019 di gunung Werabuan dan melakukan upaya pencarian bangkai 10 kru pesawat tempur tersebut yang hilang kontak 76  tahun lalu dalam penerbangan Darwin Australia menuju Sorong Papua Barat Indonesia, jelas Sam Hasanusi selaku person in charge tim tersebut.

Lebih lanjut dikatakan Sam sesuai informasi yang diperoleh dari cerita tim Australia yang pernah datang ke Fakfak setelah menerima laporan adanya penemuan bangkai pesawat Catalina tersebut, konon ceritanya pesawat tempur Asutralia yang jatuh di pegunungan Werabuan Fakfak itu ketika terbang dari Darwin Australia menuju Sorong pada tahun 1934 dengan membawa 10 krus tentara Australia, pesawat Catalina ini ditembak tentara Jepang ketika pesawat itu melintasi Distrik Kokas.

Karena tertembak tentara jepang ketika melewati Kokas maka pesawat tempur Australia itu berbalik menuju Fakfak untuk menyelamatkan diri namun sebelum sampai Fakfak pesawat Catalina milik Angkatan Udara Australia tersebut jatuh di atas pegunungan Werabuan Distrik Fakfak Barat Kabupaten Fakfak Papua Barat. 

Ditambahkan Sam Hasanusi, sebenarnya tim evakuasi bangkai pesawat tempur tersebut sudah dilangsungkan pada tahun 2018 lalu namun terkendala dengan ijin dari Mabes TNI namun kini ijin tersebut sudah di kantongi sehingga upaya evakuasi baru dapat dilaksanakan pada Juli 2019 ini.

Tim Royal Air Fast Australia Force yang direncanakan akan tiba di Fakfak pada 15 Juli 2019 ini sebelum melakukan kegiatan evakuasi, tim yang dipimpin WGCDR. Greg Wiliams akan bertemu Bupati Fakfak dan Kepala Kampung Werabuan. (RL 07)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Maaf Tidak Bisa Dicopy !!