Isi Dokumen yang Ditandatangani Grand Syekh Al-Azhar dan Paus: Tuhan Tidak Butuh Dibela
Nasional Februari 7, 2019 redaksi papua 0


PAPUADALAMBERITA.COM, Abu Dhabi – Grand Syekh Al-Azhar, Mesir, Ahmad Muhammad Ahmad Al-Thayyeb dan Paus Fransiskus telah menandatangani sebuah dokumen bersejarah, yaitu ‘Dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Bersama’. Dokumen itu dideklarasikan dalam sebuah Pertemuan Persaudaraan Manusia Manusia di Uni Emirat Arab (UEA), Senin (4/2).
Dokumen itu mendorong seluruh pemimpin dunia untuk bekerjasama dalam menyebarkan budaya toleransi, mencegah pertumpahan darah, dan menghentikan peperangan. Dalam dokumen itu juga tercantum kecaman terhadap pihak-pihak yang menggunakan nama Tuhan untuk membenarkan aksi-aksi kekerasan, radikalisme, atau terorisme yang dilakukannya.

“Tuhan Yang Maha Kuasa, tidak butuh dibela siapapun dan tidak ingin nama-Nya digunakan untuk meneror orang,” sebut dokumen itu, seperti dilihat NU Online dari laman humanfraternitymeeting.com, Selasa (5/2) dan dilasnsir kembali oleh papuadalamberita.com
Secara garis besar, dokumen yang ditandatangani dua tokoh besar lintas agama itu berupaya mendorong agar manusia lintas iman di seluruh dunia memiliki hubungan yang lebih kuat, berdampingan, dan saling menghargai.
Dalam pidatonya sebelum menandatangani deklarasi itu, Syekh Al-Thayyeb juga meminta kepada umat Islam agar merangkul umat Kristen di Timur Tengah. Menurut dia, umat Kristen adalah ‘rekan’ umat Islam di dalam konteks kehidupan bernegara.
“Saya ingin Anda tidak menggunakan istilah ‘minoritas’. Anda bukan minoritas. Anda adalah warga negara dalam semua konteks. Mari kesampingkan istilah itu. Anda adalah warga negara dengan hak penuh,” kata Syekh Al-Thayyeb.
Di samping itu, Syekh Al-Thayyeb menyerukan kepada umat Islam di negara-negara Barat untuk mengintegrasikan dirinya ke dalam masyarakat dan menghargai hukum setempat. Namun demikian, di saat bersamaan Syekh Al-Thayyeb berpesan agar umat Islam di Barat juga mempertahankan identitas diri sebagai seorang Muslim.
Sementara Paus Fransiskus menegaskan bahwa kekerasan atas nama Tuhan tidak bisa dibenarkan. Paus juga menekankan pentingnya nilai pendidikan untuk mengurangi kekerasan dan konflik di dunia ini.(Red: Muchlishon)
Related Posts
-
PLO Kutuk Penutupan Orient House di Al-Quds
HANAN Asnarawi.Ilistrasi:antara
-
Tidak Punya Murid Kelas III, Dua SMP di Manokwari Tidak UN
Julius Worisio.FOTO: lasarus m/papuadalamberita.com PAPUADALAMBERITA.COM, Manokwari – Kepala Bidang Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dinas Pendidikan…
-
Baru 393 PNS Korupsi yang Diberhentikan
Ilustrasi: rmdisgraf.papuadalamberita.com PAPUADALAMBERITA.COM, Jakarta - Sesuai data dari BKN yang diterima Komisi Penanggulangan Korupsi (KPK),…
-
KH Ma'ruf Amin: Ulama Miliki Tanggungjawab Jaga Agama dan Negara
CALON wakil presiden nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin, di Pondok Pesantren Al-Itqon, Tlogosari, Semarang,…
-
Polda dan BPN Minimalisir Konflik Pertanahan di Papua Barat
Arahan Kapolda Papua Barat, Brigjen Pol, Drs Rudolf Alberth Rodja dihadapan pegawai BPN Papua Barat,…
No comments so far.
Be first to leave comment below.