Papua Barat

Kapolda Papua Barat Jelaskan Tiga Prioritas Manu Yaba Nonti Aimasi Hadapi  COVID-19

169
×

Kapolda Papua Barat Jelaskan Tiga Prioritas Manu Yaba Nonti Aimasi Hadapi  COVID-19

Sebarkan artikel ini
Print

Kapolda Papua Barat menyerahkan Alat Pelindung Diri (APD) kepada perwakilan petugas pada peresmian  Manu Yaba Nonti Aimasi, Sabtu (27/6/2020) di Kampung Aimasi Prafi, Manokwari. PAPUADALAMBERITA. FOTO: rustam madubun.

Dandim 1801 Manokwari, Letkol (inf) Airlangga mewakili PangdamXVIII/Kasuari menyerakhan APD pada peresmian Manu Yaba Nonti Aimasi, Sabtu (27/6/2020). PAPUADALAMBERITA.FOTO: rustam madubun.

PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI- Inovasi pelayanana Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat membentuk Manu Yaba Nonti Aimasi atau Kampung Berdikari Aimasi dengan tiga prioritas, yaitu ketahanan pangan, ketahanan kesehatan, ketahanan kemanan telah di resmikan (launcing) Gubernur Papua Barat, Drs Dominggus Mandacan Sabtu (27/6/2020) di Desa Aimasi, Distrik Prafi Kabupaten Manokwari Papua Barat.

Baca juga: Dukung Ketahanan Pangan, Kesehatan dan Kamtibmas, Gubernur Papua Barat Resmikan Manu Yaba Nonti Aimasi

‘’Dalam pembentukan Manu Yaba Nonti Aimasi atau kampung berdikari terdapat tiga prioritas, yaitu ketahanan pangan, ketahanan kesehatan dan ketahanan lingkungan atau keamanan,’’ ujar Kapolda Papua Barat, Irjen Pol DR Tornagogo Sihombing, SIK, MSI.

Kapolda Papua Baat mengatakan, untuk ketahanan pangan meliputi ketersediaan bahan pokok secara mandiri, dengan melakukan budidaya pangan.

Sedangkan ketahanan kesehatan meliputi siapnya tenaga medis, peralatan medis dan penanganan tahap awal terkait Covid-19, setelah itu sudah memiliki tempat isolasi dan observasi dalam penanganan Covid-19, menuju new normal yang menerapkan protokol Kesehatan melalui pos kesehatan.

‘’Bagi setiap warga yang melalui pos pemeriksaan kesehatan dilakukan pengecekan suhu, dan tindakan-tindakan lainnya, di mana orang keluar masuk sudah dapat diyakini adalah orang sehat, bukan orang yang terkena penyakit, ini menjadi kepercayaan kita dimana kampung Aimasi menjadi kampung percontohan,

Kapolda berharap, selanjutnya oleh masyarakat Aimasi dipertahankan, Jangan sampai ada yang terjangkit (tertular Corona, red) jadi harus menyeleksi orang-orang luar yang masuk ke kampung  Aimasi.

‘’Diperhatikan betul Bagaimana mekanismenya keberadaan sarana prasarana yang ada dalam Kampung Aimasi, ini diyakini bisa mendeteksi yang masuk yang betul-betul sehat,’’ pesan Kapolda.

Ketahanan lingkungan atau keamanan, Kapolda menjelaskan, mendorong masyarakat secara mandiri meningkatkan kegiatan Siskamling masing-masing RT maupun RW, serta dibuatnya aturan terkait protokol keamanan yang berlaku di Manu Yaba Nonti Aimasi sebagai kampung berdikari yang mampu menjaga lingkungannya tetap aman dan kondusif.

‘’Protokol keamanan yang sudah diterapkan, seperti warga yang keluar masuk wajib mengisi buku tamu guna mengetahui asal dan tujuan masuk di wilayah Manu Yaba Nonti Aimasi, tidak ada orang yang masuk kampung ini tidak pakai masker, begitu juga warga yang ada di kampung ini diharapkan sudah pakai masker untuk mencegah,’’ urai jenderal bintang dua ini.

Kapolda mengatakan, pandemi COVID telah mempengaruhi sektor ekonomi, sosial, budaya ataupun kebiasaan kebiasaan sebelumnya, tentunya akan ada perubahan kebiasaan perilaku yang di sebutan new normal atau kehidupan baru,  atau dapat disebutan tatanan kehidupan baru.

‘’Pengertian kehidupan new normal adalah masyarakat melaksanakan kehidupan normal kembali dengan menjalankan protokol kesehatan ketat, tidak hanya cukup dengan mencuci tangan memakai masker atau jaga jarak,  dan juga mematuhi protokol kesehatan selama berada di area publik tempat umum,’’ ungkap Kapolda.

Ia melanjutkan, bahwa disiplin pelaksanaan new normal dibutuhkan kesadaran dan peran masyarakat. Tatanan new normal dibutuhkan contoh dari lingkungan kampung, lingkup keluarga.

‘’Dalam satu rumah adalah prototype tentang new normal, prototype normal berawal dari kepala keluarga, stri, anak-anak harus mematuhi protokol kesehatan,  terkait penggunaan masker,  cuci tangan,  tidak boleh melakukan hal-hal yang akan menularkan virus, kita mulai dari pengetahuan dalam keluarga,’’ sambung Totnagogo.

Kapolda menambhakna spesifikasi kampung sesuai kearifan lokal itu penting karena ini awal dari kepatuhan dan kedisiplinan masyarakat terkait protokol kesehatan Covid-19.

‘’Manu Yaba Nontin Aimasi di Distrik Prafi merupakan percontohan kampung yang dapat menerapkan new normal dengan disiplin secara mandiri dan mampu menjaga masyarakatnya secara mandiri guna memutus penyebaran Covid 19,’’ kata Kapolda Papua Barat.

Kapolda memberikan apresiasi masyarakat Kampung Aimasi yang mampu menunjukkan disiplin, kemauan bersama menghadirkan kehidupan baru dalam tatanan kehidupan baru menuju kampung sehat, bebas Covid -19.

‘’Mari jaga yang sudah dilakukan bersama, menjadi contoh bagi Kabupaten Manokwari dan Papua Barat  sehat, aman dan mandiri,’’ harap Kapolda.

Harapan Kapolda, Papua Barat zona hijau yang betul-betul secara data bahwa wilayah itu tidak terjangkit Covid-19.

‘’Vaksin yang sebenarnya adalah kesadaran bersama, disiplin, kepatuhan, kitalah menjadi vaksin bagi diri kita sendiri, supaya kita tidak tertular Covid-19,’’ terang Kapolda.(tam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *