PAPUADALAMBERITA.COM.MANOKWARI. Tanah Papua berbangga, kini punya lima jenderal aktif, cerdas, smart, bertabur bintang di pundak, mereka kini mengabdi di tanah Papua.
Kelima jenderal itu satu dari Tentara Nasional Indonesia (TNI), empat dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Putra-putra terbaik asal Tanah Papua ini ada yang menjabat Kepala Staf Kodam (Kasdam), dua menyandang bintang dua, menjabat Kepala kepolisian daerah (Kapolda), dua lagi satu bintang jadi Wakil kepala kepolisian daerah (Wakapolda).
Mereka itu Brigjen TNI Yusuf Raganiaga menjabat Kasdam XVIII/Kasuari, Irjen Pol Johnny Eddizon Isir, MTCP Kapolda Papua Barat, Irjen Pol Mathias Fakiri Kapolda Papua.
Ada dua jenderal bintang satu menjabat Wakapolda, sebagai Wakapolda Papua Brigjen Patrige Renwarin, jenderal berdarah Kei Maluku Tenggara sejak lahir sekolah dan besar di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, ada cucu Pahlawan Nasional Silas Papare, Brigjen Pol Alfred Papare yang menjabat Wakapolda Papua Barat.
Satu dari lima jenderal ini paling senior, Ia lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1990, perwira tinggi itu menjabat Kasdam XVIII/Kasuari, Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI Yusuf Ragainaga, SIP.
Pria kelahiran 8 Januari 1967 ini sebelum menjabat Kasdam XVIII/Kasuari, Ia menjabat Kepala kelompok Staf ahli (Kapok Sahli) Pangdam XVIII/Kasuari 24 Maret 2021 sampai 21 Januari 2022.
Yusuf Ragainaga dari infanteri, memiliki riwayat jabatan cemerlang, setalah menjabat Dandim 0827/Sumenep tahun 2009, Ia menjabat Wairdam Kodam V/Brawijaya, kemudian pindah ke Kodam IV Diponegoro tahun 2018 sebagai Kababinminvetcaddam.
Jabatan jenderal kelahiran Wonti Waropen Papua ini terus menanjak, dari Kodam Diponegoro Ia menjabat Staf Ahli Pangdam XVII/Cenderawasih Bidang Hukum dan Humaniter, sebelum ke Papua Barat Ia pernah pegang tongkat komando sebagai Kasrem 173/Praja Vira Braja di tahun 2020—2021.
Selain, senior Yusuf Ragainaga, ada jenderal bintang dua termuda di Indonesia, yang menjadi orang nomor satu di Polda Papua Barat, Irjen Pol Jhonny Edizzon Isir, SIK, MTCP.
Karir Perwira tinggi (Pati) Polri satu ini benar-benar moncer, setelah lulus Akpol 1996, jabatannya Ia awali dari Dili Timor Timur sebagai Pamapta di Polres Dili Timor Timur (1997—1998).
Johnny Edizzon Isir yang pada 7 Juni 2024 kemarin berusia 49 tahun dalam karir kepolisian memiliki banyak jabatan, mulai Kanit, Kasat, Wakapolres, sampai Wadir, suami dari Astrid Alice Parera ini empat kali dipercayakan memegang tongkat komando kepolisian resor.
Yaitu, Johnny Eddizon Isir pertama jadi Kapolres di Jayawijaya Papua Pegunungan tahun 2013—2014, kemudia Kapolres Manokwari tahun 2014—2016, Kapolrestabes Medan tahun 2019—2020 dan Kapolrestabes Surabaya tahun 2020—2021.
Yang membanggakan Tanah Papua lagi dari Johnny Eddizon Isir, sebelum Ia menduduki Karojianstra Sops Polri dan menjabat Kapolda Papua Barat pada 7 Desember 2023, Ia dipercayakan Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjadi perisai bagi kepala negara, Ajudan Presiden RI Joko Widodo tahun 2017.
Riwayat pendidikan Isir ternyata bukan kaleng-kaleng, setamat SD Kristus Raja Jayapura dan SMP Negeri 2 Jayapura, Ayah dari Victoria Hermioen Isir, Velove Malikha Isir melanjutkan pendidikan menegah di SMA Taruna Nusantara Magelang Jawa Timur.
Setamat SMA Taruna Nusantara Magelang tahun 1993, Isir di tempah di Akademi Kepolisian (Akpol) dan lulus pada tahun 1996 dengan predikat terbaik, Adhi Makayasa.
Isir yang PTIK pada tahun 2001-2003 kemudian mengambil Master Transnational Crime Prevention (MTCP) pada University of Wollongong Australia di 2006.
Selain Johnny Edizon Isir, Irjen Polisi yang menjabat Kapolda Papua Barat, juga ada jenderal bintang dua kelahiran 6 Januari 1968 menjabat Kapolda, yaitu Irjen Pol Mathius Derek Fakhiri, SIK, MH.
Perwira tinggi Polri ini sejak 18 Februari 2021 mengemban amanat sebagai Kapolda Papua.
Mathius yang kelahiran Ransiki Manokwari Selatan 6 Januari 1968 ini merupakan lulusan Akpol tahun 1990. Ia berpengalaman dalam bidang Brimob.
Fakhiri merupakan anak purnawairan Polri, AKBP (Purn) Nathalis Yame Fakhiri dengan Martha Kabuare yang mempersunting Rafatul Mulkiyah, mereka dikaurinia empat anak.
Jenderal polisi alumni SMAN 2 Jayapura terbilang berprestasi di ekstrakurikuler, Ia menekuni olahraga cabang atletik nomor lari, dan sukses memenangkan kejuaraan atletik, Fakhiri dan timnya mengharumkan nama kontingen Irian Jaya (Papua) berhasil membawa Piala Presiden pertama ke Papua.
Tanah Papua patut berbangga, dari lima jenderal aktif, ada dua dari kepolisian berpangkat Birgjen, yaitu Brigjen Pol Petrus Patrige Rudolf Renwarin, SH, MSI, dan Brigjen Pol Alfred Papare.
Jabatan orang dua ini, sama hanya beda provinsi, Brigjen Pol Petrus Patrige Rudolf Renwarin sebagai Wakapolda Papua sejak 14 Oktober 2023, sedangkan Brigjen Pol Alfred Papare SIK Wakapolda Papua Barat juga 14 Oktober 2023.
Petrus Patrige Rudolf Renwarin lahir di Fakfak Papua Barat 7 Juli 1969 Petrus, lulusan Akpol 1991 Ia berpengalaman dalam bidang intel.
Dari pernikahan dengan Firsta Nova Helvy Sipillah Patrige Renwarin dikaruniai tiga anak, yaitu Geovani Jeremy Renwarin, Johanse Fernando Renwarin dan Fransisco Imanuel Ranwarin.
Brigjen Alfred Papare lahir 6 April 1974 di Jayapura Papua, Ia cucu dari Pahlwan Nasional Silas Papare, kini sebagai Wakapolda keenam di Polda Papua Barat.
Perwira tinggi Polri asal Papua merupakan lulus Akpol 1995, senior dari Kapolda Papua Barat Johnny Edizzon Isir yang Akpol 1996.
Sejumlah karir Ia lalui sebelum menjabat Wakapolda Papua Barat, Alfred juga empat kali menjabat Kapolres, yaitu tahun 2007 sebagai Kapolres Pegunungan Bintang, Papua, pada 2009 sebagai Kapolres Raja Ampat, dari Papua Barat Ia pindah dengan jabatan yang sama Kapolres Mappi Papua dan pada Oktober 2011Ia menjabat Kapolres Jayapura Kota Papua.
Brigjen Alfred Papare yang berpengalaman dalam intelijen, pernah mengenyam pendidikan, Daspa Intel tahun 1996, Palan Intel tahun 1997 dan Pa Opsnal Intel tahun 1999.
Melihat dari rekam jejak pendidikan tinggi militer dan kepolisian yang mereka tapaki, kelima jenderal aktif ini mengawali pendidikan saat Indonesia beluma ada yang namanya Otonomi khsus (Otsus), dan program khsusus apafermatif untuk anak Asli Papua.
Sehingga kelima jendaral ini harus mengasah otak, menguji keceradasan dengan latihan yang trenginas, mereka mampu bersaing bahkan melampaui prestasi pendidikan rekan seangkatan mereka dari seluruh Indonesia.
Berkat Ketetapan Tuhan, kelima jenderal memiliki jabatan strategis dan moncer di Tanah Papua, kegigihan dan kecerdasan mereka mengantarkannya pada kesuksesan yang luar biasa di militer dan Polri.
Meski mereka bersaing pada masa di mana prioritas pembangunan sumber daya manusia belum sepenuhnya diterapkan di Papua, mereka tidak patah semangat untuk mengasah kemampuannya.
Kisah pendidikan dan karire mereka bukti nyata, bahwa kecerdasan, kerja keras, ketekunan, displin dan dedikasi dapat mengantarkan siapa saja pada kesuksesan, terlepas dari latar belakang, asal daerah tertentu.
‘’Kecerdasan jenderal jenderal asal Papua yang inspiratif, bak cahaya yang menerangi jalan, membimbing generasi muda Papua untuk meraih potensi tertinggi. Generasi muda Papua belajarlah dari teladan mereka, dan temukan inspirasi untuk tumbuh menjadi pribadi yang unggul,’’ pesanku.(rustam madubun)