Papua Barat

Begini Cara PT Wastec International Mengola Limbah B3 Medis di Manokwari

127
×

Begini Cara PT Wastec International Mengola Limbah B3 Medis di Manokwari

Sebarkan artikel ini
Print
  • Tempat pengelolaan limbah B3 medis oleh PT Wastec International yang berlokasi di Kampung Masyepi dan Kampung Katebu, Distrik Manokwari Selatan Kabupaten Manokwari, Papua Barat. FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA

PAPUADALAMBERITA.COM.MANOKWARI – PT Wastec International dipercaya sebagai mitra pengelola limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) medis (Insenerator) di Manokwari, adalah langkah maju upaya menjaga lingkungan, kesehatan masyarakat.

Baca juga: PT Wastec International Akan Kelola Limbah B3 Medis di Manokwari

Baca juga: DLHP Papua Barat dan PT Wastec Perkenalkan Pengelolaan Limbah B3 Medis

Pengolahan limbah medis berbahaya ini diawali dengan penimbangan dan pencatatan rinci setiap jenis limbah.

‘’Selanjutnya, proses pengolahan fokus pada pembakaran di kammer utama (primary chamber) dengan suhu mencapai 700 hingga 1.000 derajat Celsius,’’ jelas Tim Teknis PT Wastec International Vicki yang didamingi Direktur PT Wastec International Erwin Wijaya di Manokwari Jumat (25/10/2024).

Ia menjelaskan, setelah pemabakaran pertama menghasilkan gas atau asap itu dibakar kembali di ruang bakar kedua.

  • DARI KIRI: Direktur PT Papua Doberai Mandiri (Padoma) Allan S Hursepuny SSTp MS, Tim teknis PT Wastec International Vicki, Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Papua Barat  dan Direktur PT Wastec International Erwin Wijaya saat sosialisasi pengolaan limbah B3 Medis Insenerator kepada warga Kampung Masyepi dan Kampung Katebu Distrik Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari, Papua Barat di Hotel Triton Manokwari Jumat (25/10/2024).FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA

‘’Jadi yang kedua dibakar itu bukan kepadatannya lagi, tetapi asap, dilakukan pembakaran asap untuk menyempurnakan pembakaran menjadi hanya h2o dan co2,’’ kata Viki.

Setelah dilakukan pembakaran di suhu 1000 sampai 1200 celcius asapnya akan masuk kembali ke air pollution control atau melalui pengendali pencemaran udara.

‘’Debu-debu yang masih ikut ke air pollution control akan jatuh, kemudian asap masuk kembali ke air polution control kedua yang dinamakan water scrubber, ‘’ sebut Dia.

Viki menjelaskan, bahwa prinsip kerja water scrubber adalah asap yang tadi yang debunya jatuh, dan menghasilkan asap putih, asap putihnya ini akan kembali ditangkap partikulatnya air.

‘’Selanjutnya terjadi penurunan suhu karena adanya asap panas bereaksi dengan air,’’ kata Viki..

  • Skema proses pengelolaan limbah B3 Medis Insenerator oleh PT Wastec International.

‘’Debu yang masih tersisa akan ikut terbawa air ke Instalasi Pengolaan Air Limbah (IPAL), bak air, lalu asap yang sudah bersih disedot oleh ID fan lalu dibuang melalui cerobong,’’ sambunya..

Menurutnya, jadi jika melihat ada cerobong ditempat pengolaan limbah B3 itu adalah cerobong pengeluaran gas hasil pembakaran yang sudah dilakukan penyaringan sehingga asapnya sudah bersih.

‘’Sedangkan debu dan abu hasil pembakaran dikumpulkan di tempat penyimpanan sementara limbah B3 untuk dikirim khusus ke penampungan abu di Jawa Barat untuk diurai,’’ tuturnya.

Diketahui limbah B3 dihasilkan oleh penghasil limbah, yaitu rumah sakit, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes). (rustam madubun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *