Sekda Kabupaten Fakfak, Drs. Ali Baham Temongmere, MTP, yang juga Ketua Sagas. Percepatan Penanganan Covid -19. Sabtu 28 Maret 2020. FOTO : RICO LET’s./papuadalamberita.com.
PAPUABARATDALAMBERITA.COM. FAKFAK – Permintaan Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan, agar setiap Kepala Daerah di Papua Barat, tidak melakukan Lockdown di daerahnya masing – masing.
Pernyataan Gubernur Papua Barat, yang dirilis beberapa media, baik cetak maupun onlien yang termuat pada Jumat (27/03/2020) juga mendapat tanggapan balik dari Sekda Kabupaten Fakfak, Drs. Ali Baham Temongmere, MTP, yang juga sebagai Ketua Satgas percepatan penanganan Covid -19.
Sebelum Ali Baham Temongmere, menanggapi pernyataan seniornya di IPDN yang kini menjabat Gubernur Papua Barat, dia memohon maaf yang sebesar – besarnya kepada Gubernur Papua Barat.
“Bapak Gubernur yang terhormat mohon maaf, kondisi saat ini di Fakfak tidak melakukan langkah Lockdown namun langkah yang diambil adalah penutupan terbatas dengan membuka pelabuhan Fakfak untuk melayani masuknya kapal kargo begitupun Bandara Torea tetap dibukan untuk melayani penerbangan kargo maupun pelayanan yang sifatnya darurat,” tandas Sekda Kabupaten Fakfak Drs. Ali Baham Temongmere, MTP.
Menurut Ali Baham, sapaan akrabnya, merujuk pernyataan Gubenurnur Papua Barat semalam untuk mencabut Lockdown dan sehubungan dengan pernyataan Gubernur dengan kondisi Papua Barat menghadapi Covid -19 dengan mencabut siaga darurat menjadi tanggap darurat maka apa yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Fakfak sesuai dengan kondisi daerah dan sesuai dengan kondisi orang dalam pemantauan yang terus meningkat hingga mencapai 35 ODP.
“Penyataan Gubernur semalam tentang pencabutan Lockdown dan pernyataan menyangkut pencabutan siaga darurat menjadi tanggap darurat maka apa yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Fakfak sesuai dengan kondisi daerah dimana perkembangan orang dalam pantauan terus meningkat”, tutur Ali Baham.
Dikatakannya, penutupan terbatas bukan lockdown yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Fakfak dalam rangka mencegah penyebaran virus mematikan itu, dikarenakan kondisi daerah dimana jumlah ODP terus meningkat dari data awal 12 ODP naik lagi menjadi 19 ODP dan pada Sabtu (28/03/2020) ODP di Fakfak sudah mencapai 35 orang dalam pemantauan.
Sehingga lanjutnya, bila dalam penanganan pencegaan virus Covid -19, Pemkab Fakfak tidak melakukan penutupan terbatas maka sudah barang tentu jumlah ODP di Kabupaten Fakfak akan terus meningkat dari hari ke hari dan akan menyulitkan petugas dalam melakukan pemantauan.
“Dapat dibayangkan sebelum penutupan terbatas saat penumpang KM. Tidar turun di Fakfak bahkan ratusan penumpang KMV. Kalabia turun di Fakfak sudah terdeteksi penambahan ODP sebanyak 16 orang dan sampai saat ini petugas masih terus mendeteksi penumpang yang turun sejak beberapa hari lalu”, tuturnya diruang kerja Kadis. Kesehatan Fakfak,.
“Kami (Pemkab Fakfak) tidak melawan Pemerintah di tingkat atas tetapi kata darurat ini dimaksudkan juga bagi masing – masing daerah untuk menghitung, melihat kondisi daerahnya dan memastikan rakyatnya itu terlindungi, menjaga keselamatan mereka maka harus rakyatnya sehat dan terhindar dari virus yang telah merengut ribuan nyawa umat manusia di muka bumi ini”, tegas orang nomor tiga di Pemkab Fakfak yang akrab disapa ABT.
Dia menyadari, bahwa lockdown menimbulkan kekuatiran Gubernur akan ketersediaan kebutuhan pokok di masyarakat namun menurut Ali Baham, untuk Kabupaten Fakfak kebutuhan pokok sangat aman untuk tiga bulan kedepan bahkan arus transportasi laut melalui kapal kargo yang mendatangkan bakan kebutuhan pokok bagi masyarakat masih tetap terlayani.
“Tutup terbatas hanya melarang kapal penumpang dan pesawat yang membawa penumpang masuk Fakfak sedangkan untuk pelayanan kapal dan pesawat kargo serta pelayanan darurat dalam penanganan hal – hal lain”, tutupnya.(RL 07)