Papua Barat

Aples Tecuari Ungkap Hebatnya Fajar Sejak di SSB Mansinam, Sebelum Masuk Timnas SEAG

269
×

Aples Tecuari Ungkap Hebatnya Fajar Sejak di SSB Mansinam, Sebelum Masuk Timnas SEAG

Sebarkan artikel ini
Print

Pelatih SSB Mansinam FC Manokwari Aples Gidion Tecuari yang ditemui wartawan di Stadion Sanggeng Manokwari, Selasa (30/5/2023). FOTO” JIATABI.PAPUADALAMBERITA.

PAPUADALAMBERITA.COM.MANOKWARI – Aples Gideon Tecuari tidak menyangka Mohamad Fajar Faturhaman pemain SSB Mansinam FC Manokwari menjadi penentu kemenagna di tim nasional Indonesia memperoleh medali emas, dan pengoleksi gol terbanyak SEAG 2023 Kamboja.

Baca juga: Kue Lontar di Ulang Tahun Fajar Fathur Rahman, Winger SEAG 2023 

Aples Tecuari mantan pemain tim nasioal PSSI 1996-1997 merupakan pelatih sepak bola dari Fajar Fatur Rahman ketika di SSB Mansinam FC Manokwari.

Keberhasilan Fajar menjadi pencetak gol terbanyak dan mengantar timnas SEAG meraih medali emas di SEAG 2023 membuat bangga Aples Tecuari.

Aples tidak hanya bangga, Aples tidak menyangka prestasi yang diraih Fajar, karena selain Fajar ada pemain asal SSB Mansinam FC Manokwari yang lebih dahulu hijrah ke ASAD 313 di Jawa Barat, yaitu Irianto Wandik, mainnya lebih bagus dari Fajar.

Yang membuat bangga adalah, Fajar pemain SSB Mansinam FC Manokwari mampu manfaatkan kesempatan yang dipercayakannya padanya, kini Ia memberikan prestasi luar biasa di lapangan, berikut penjalan Aples yang ditemui wartawan di Stadion Sanggeng Manokwari Selasa (30/5/2023).

Aples Tecuari menjadi pelatih SSB Mansina FC Manokwari sejak SSB berdiri pada Februari 2004.

‘’Cukup banyak pemain sudah kita hasilkan, satunya Fajar Fathur Rahman,’’ ujar Aples.

Pelatih kelahiran 1973 ini mengawali cerita bagaimana Fajar sampai berada di tim nasional Indonesia, yaitu  berawal dari ketika Fajar masuk SMP dan bergabung dengan SSB Mansinam sampai dengan 2019, dan baru terpisah setelah Fajar SMA.

‘’Kalau hitung ke belakang sekitar 2015 atau 2016 dia sudah masuk di SSB Mansinam FC, kurang lebih tiga tahun kita bersama-sama,’’ jelas Aples.

Menurut Aples, banyak hal yang telah Fajar berikan kepada SSB Mansinam, seperti Mansinam FC pernah juara pertama Arom M Cup, kemudian di piala Suratin U-17 kita juara pertama mewakili Papua Barat tahun 2017.

‘’ Fajar ketika lulus SMA, dia harus pindah ke luar Papua, sebelumnya kita ikut liga pendidikan di Surabaya 2019 kita tidak lolos, tapi tim yang menjadi juara saat itu adalah ASAD 313,’’ tutur Aples.

Di klub ASAD 313 yang berkedudukan di Jawa Barat ini menjadi cikal bakal dua pemain SSB Mansinam FC menjadi pemain terkenal di Indonesia, yaitu Yanto wandik yang lebih dulu masuk, kemudian Mohammad Fajar Fatur Rahman yang kini menjadi skuad Timnas SEAG 2023.

‘’ASAD menjadi juara setelah mewakili Bandung, Provinsi Jawa Barat, saat itu kita bertemu ASAD di awal pertandingan, kita main draw, dan pelatih ASAD lihat pemain SSB Mansinam FC yang luar biasa, namanya Irianto Wandik, ASAD tertarik, ASAD juara dan sudah punya kerangka tim,’’ ungkap Aples.

‘’Kemudian ASAD memanggil Iryanto Wandik dari SSB Mansinam FC Manokwari memperkuat ASAD mewakili Indonesia ke Gothia Cup di China,’’ cerita Aples.

Lanjut Aples, ketika Iryanto masuk timnya ASAD, pelatih Irianto Wandik memanggil dirinya sebagai asisten pelatih.

‘’Kebetulan, pelatih ASAD adalah teman di Liga Indonesia yaitu Encang Ibrahim, ayo coach temani saya kita buat tim ini (ASAD) mewakili Indonesia ke China, kebetulan Iryanto ikut ke China dan kita juara tiga,’’ tutur Aples.

Kata dia, sepulang dari China, Iryanto sudah lebih awal komunikasi bersama Fajar di Manokwari untuk melanjutkan SMA di Purwakarta.

Lanjut Aples, tetapi ketika lulus SMP Fajar mau ke Pati sekolah boola di akademi di Pati, Iryanto ini sudah di Purwakarta, ikut kompetisidan top skor di Purwakarta.

‘’Setelah tiga minggu di sana Iryanto merasa asing, karena semua pemain orang Sunda, bahasa sehari-hari bahasa Sunda, dia telepon saya sebagai pelatih, dia bilang, kakak saya mau pulang,  terus saya bilang kenapa mau pulang, dorang disini bicara semua bahasa Sunda, saya tidak coco,’’ kenang Aples atas curhatan Iryanto Wandik.

‘’Saya pikir, ini kan kesempatan di sana, kok (kamu, red) bisa mengikuti kompetisi, punya masa depan, kalau di sini begitu-begitu saja,’’ tuturnya mengenang.

Menurut Aples, saat itu Fajar mengikuti kompetisi Aro M, dia sedang main, Fajar sudah sampaikan, bahwa mau ke Pati Akademi, di Pati dibiayai orang tua, setiap bulan empat juta sampai enam juta rupiah perbulan.

‘’Nah, ketika Iryanto sampaikan, bahwa mau pulang, Saya coba pakai alasan ini supaya Yanto ada teman, Fajar ini yang menamai Yanto ASAD 313, Yanto sampaikan pada manajemen ASAD bahwa dia mau pulang, saya komunikasi dengan pengurus ASAD, saya bilang kalau mau Yanto bertahan di ASAD, Yanto harus punya teman sehari-hari, ceritra, sharing,’’ jelas Aples.

Mohamad Fajar Fatur Rahman saat tiba di Manokwari, Sabtu (27/5/2023). FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA.

‘’Tetapi, sekolah di Jawa Barat sudah tutup pendaftaran, anak-anak yang masuk sudah pas untuk satu kelas, tetapi karena pengurus ASAD  salah satunya Bupati Purwakarta yaitu Dedi Yusuf (artis, red), ketika mereka mendiskusikan itu dengan Dede Yusuf sebagai bupati, dia mengeluarkan rekomendasi buat Fajar untuk diberikan satu kursi untuk tetap bisa sekolah di Jawa Barat,’’ cerita Aples soal perjalanan Fajar.

Kata Aples, akhirnya rekomendasi bupati itulah Fajar yang tadinya mau ke Pati dan yang seharusnya keluarga satu bulan harus keluarkan 6 juta, kini di sekolah gratis di Purwakarta.

‘’Waktu itu saya berpikir Iryanto alias Yanto lebih bagus dibanding Fajar, tetapi ketika Fajar ke sana justru Fajar yang baru satu tahun masuk Timnas dibawa asuhan pelatih Fahri Husein, mereka juara AFF Surabaya. dan final dengan Thailand,’’ ungkap Aples Tecuari.

‘’Saya justru berpikir kenapa Fajar yang naik (prestasi, red) padahal Fajar ke sana cuma menemani Iryanto, tapi justru terbalik Iryanto biasa-biasa Fajar yang naik,’’ kata Aples jujur.

Lanjut Aples, bahwa setelah Fajar dan Iryanto di ASAD komunikasi bertiga intens, nyaris tidak putus, ketika dirinya di Jakarta atau di Bandaung selalu bertemu.

‘’Saya bawa tim ke Portugal tahun 2019 keduanya ikut, disana kita juara tiga, ketika pulang dari Portugal teman, pelatih Bima Sakti, Ponaryo Astama, Kurniawan mengatakan, Plas (Aples, red) bagaimana Fajar, ini pemain bagus luar biasa, bagi saya kalian yang punya jangkauan lebih besar, kalian di pusat, Jakarta dia memang bagus,’’ sebut Aples.

‘’Ketika kesempatan bermain di timnas, PSSI lawan Spanyol, Madrid dan beberapa tim Fajar bikin gol, diberi kesempatan main dia bikin gol, diberi kesempatan pak Indra Sjafri di manfaatkan, dia tunjukan dia punya kualitas masuk skuad yang ditangani siapapun, itu kelebihan Fajar,’’ tegas Tecuari.

‘’Saya lihat itu juga ketika dia di SSB Mansinam FC, setiap saya berikan kesempatan dia tunjukkan, salah satunya lawan ASAD, ASAD punya gelandang kiri luar biasa, tapi di jaga Fajar dia tidak berkembang, itu kepercayaan luar biasa yang bisa dibuktikan Fajar, dia punya masa depan masih panjang, apa lagi,’’ kata Tecuari.

Aples menyampaikan, Fajar harus tetap tekun, taat menjadi orang yang rendah hati, seperti saat ini, jangan rubah, fokus terus supaya bawa nama baik Manokwari, Papua Barat, dia juga bisa menjadi contoh baik kita di Manokwari, Papua Barat dan Indonesia.

‘’Teladan yang diberikan bisa dicontohi anak anak  muda, supaya bisa berkembang,’’ pesan Aples.

Kelebihan lain dari Fajar menurut Aples adalah ketaatan dalam jadwal latihan, sekalipun rumahnya yang jauh di Wosi Tarnsito sedangkan harus latihan di Lapangan Kodim di Brawijaya, Fajar tetapo hadir tanpa absen.

‘’Dia tidak pernah tidak ikut jadwal latihan dia selalu ada, padahal jarak rumah dan lapangan itu cukup jauh, sekitar empat sampai lima kilometer, tetapi dia datang latihan, latihan fisik sampai di Amban pantai dia datang, latihan dia maksimal itu yang saya lihat, bahwa anak ini dia luar biasa,’’ puji Aples pada fajar.

Kata Aples, Fajar dapat melakukan itu karena taat dan melakukan adaptasi, tidak ada olahraga tanpa latihan. Pmain datang ke lapangan pasti akan berhasil, yang penting pemain datang, kalau tidak pernah datang di lapangan, tidak dengar, tidak ilatih, pemain itu tidak bisa.

‘’Selamat ulang tahun ke-21 Fajar, panjang umur, sehat selalu Tuhan berkati, jadi berkat bagi semua di Manokwari, Papua Barat, jangan pernah puas apa yang sudah dapat,” titip Aples.

”Fajar masih muda, main sampai selagi kuat, terus jadi contoh baik supaya apa yang dilakukan berkat bagi banyak orang, Tuhan Berkati,’’ pesan Aples diahkir wawancaranya.(rustam madubun)

Pemain Timnas PSSI Mohamad Fajar Fatur Rahman tiba di Bandar Udara Rendani Manokwari, Sabtu (27/5/2023). FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *