Latihan rutin Atlit panahan Papua Barat untuk menghadapi PON XX 2020 di Jayapura Papua. FOTO:lasarus wambrau/papuadalamberita.com.
PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI- Dengan perlatan seadanya yang sebenarnya sudah tidak layak untuk digunakan atlit panahan Papua Barat, tetapi tetap semangat berlatih untuk menjaga stamina serta keakurasian dan konsentrasi dalam melepaskan busur pada titik panah.
Saat papuadalamberita.com , Kamis (16/4/2020) mendatangi tempat berlatih atlit panahan di daerah Amban Pantei yang menggunakan halaman rumah dari pelatih panahan Nikanor Asariba, ada rasa sedih dan bangga melihatnya.
Sedih karena atlit panahan yang telah lolos kualifikasi PON Papua 2020 harus berlatih dengan fasilitas tidak layak.
Contahnya bantalan serta sasaran pana harus di kumpul yang sudah rusak, kemudian diikat jadi satu,, lalu di paku pada kayu balok berukuran 5×5 untuk di buat kuda-kuda, untuk meletakan batalan dan sasaran sebagai target panahan
Namun yang patut dibanggakan atlit panahan walaupun dengan fasilitas seadanya tetap fokus dalam menjalankan program latihan yang ditetapkan tim pelatih.
Palatih panahan Papua Barat Nikanor Asaribaba ketia ditemui disela-sela latihan atlit, mengatakatan walaupun di tengah merebaknya wabah virus Corona namun atlit panahan Papua Barat tetap berlatih.
‘’ Karen kami tim pelatih merasa sangat penting bagi ketiga atlit kami yang lolos PON Papua ini perlu dibekali dengan teknik-teknik lagi sebagai bekal menuju PON 2020 nant,’’ ujarnya.
Asaribab mengatakan program latihan tetap dilakukan setiap hari,namun kendala yang dihadapi KONi PB menyarankan untuk masuk penampungan, namun dengan kondisi saat ini penampungan juga tidak akan mempersiapkan atlit dengan baik karena pasti ada rasa takut dan cemas sehingga diambil langkah untuk rumahkan atlit.
‘’Aartinya atlit tinggal di rumah masing-masing dan setiap sore dari rumah langsung ke tempat latihan,’’ ujarnya.
‘’Untuk peralatan yang kami miliki adalah peralatan peninggalan artinya yang sudah lama, kemudian perlengkapan menyangkut fasilitas lapangan seperti bantalan atau sasaran itu kami sudah tidak punya lagi dan memang sudah harus dilakukan pengadaan dan untuk pengadaan harus ada pertemuan KONI dengan cabang olah raga sehingga peralatan yang mau ditangan harus sesuai dengan standar,’’ jelasnya.
Ia mengakui jika selama ini tela berusaha untuk mengajukan kebutuhan latihan tidak terlaksana, sehingga diharapkan dalam waktu tidak lama KONI harus lakukan evaluasi dengan cabang olah raga dalam rangka persiapan menuju PON Papua.
Ditengah pandemi covid 19 ini atlit tetap berolahraga guna menjaga daya tahan tubuh artinya stamina atlit tetap harus terjaga sehingg, atlit harus berlatih dengan pola yang ditetapkan pelatih.
‘’Namun Kami tidak mengabaikan anjuran pemerintah terkait pemutusan mata rantai Covid 19,’’ katanya.
Dalam program latihan menuju PON Papua pelati tidak membuat program pembinaan yang dilakukan adalah pemeliharaan prestasi atlit yang sudah diperolah saat pra Pon dan lolos PON Papua.
‘’Prestasi yang sudah dimiliki yang kami pelihara, baik stamina,teknik dan lain sebagainya apalagi ditambah dengan fasilitas yang memadai akan menambah rasa percaya diri atlit ketik berlaga di PON Papua nanti,’’ tegas Asaribab
Sementara itu ketua II KONI PB H M Sugistiono saat ditemui di Kantor KONI Papua barat menjelaskan peralatan atlit semua sudah dilengkapi dan ada beberapa yang terkendala dengan wabah Covid 19, namun demikian apabila ada pengurus Cabor yang merasa belum ada atau kurang lengkap harus berkoordinasi dengan pengurus KONI guna membicarakan hal-hal selanjutnya . (lasarus wambrau)