Ke-4 di Papua dan Papua Barat, Ke261 di Indonesia
PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – Rumah makan Ayam Bakar Wong Solo memiliki ratusan outlet tersebar di Indonesia dan luar negeri, seperti Malaysia, Singapura, Jedah hingga ke Qatar dengan memperkerjakan ribuan tenaga kerja.
Bisnis kuliner Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo terbilang sukses dan dikenal sebagai pelopor waralaba asli Indonesia yang tertua di tanah air.
Ayam Bakar Wong Solo hadir di Manokwari sebaga outlet ke 4 di Papua dan Papua Barat, sebelumnya Wong Solo telah berada di Jayapura, Timika, Sorong.
Jika di Indonesia, Ayam Bakar Wong Solo di Manokwari merupakan rumah makan yang ke-261,
Ayam bakar Wong Solo kini telah hadir di ibu kota Provinsi Papua Barat, Manokwari.
‘’Manokwari adalah kota ke-empat di Provinsi Papua dan Papua dan Provinsi Papua Barat, sebelumnya Wong Solo telah hadir di Jayapura dan Timika Provinsi Papua serta di Sorong Provinsi Papua Barat, kini kami hadir di Manokwari,’’ ujar Faris Pimpinan Rumah Makan Wong Solo Manokwari yang ditemui papuadalamberita.com, Selasa (18/6/2019) malam.
Nilai plus dari Ayam Bakar Wong Solo adalah Halalan Thayyiban. Halal artinya produk dan proses di Ayam Bakar Wong Solo memperhatikan aspek kehalalan. Thayyiban (baik) artinya disamping menu-menu yang disajikan adalah bahan-bahan yang segar (fresh) dan memiliki nilai gizi tinggi.
‘’Masalah Halalan Tayyiban ini kita sudah memperoleh ijin dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat secara kolektif di Indonesia,’’ kata Faris.
Rumah Makan Wong Solo Manokwari yang letaknya di jantung Kota Manokwari, Wirsi, Sanggeng ini dibangun dengan konsep dua lantai. ‘’Setiap lanti dapat menampung pengunjung 150. Jadi kalau dua lantai bisa menampng 300 orang, itu sudah termasuk yang lesehan,’’ jelas Faris.
Ayam Bakar Wong Solo Manokwari mempekerjakan 43 karyawan yang direkrut dari Manokwari. ‘’Setiap tenaga kerja Ayam bakar Wong Solo melalui proses i traning oleh tenaga-tenaga ahli yang miliki Wong Solo, kalau mereka tidak ditraning nanti mereka kaget saat memberikan pelayanan,’’ tambah Faris.
Faris yang sebagai perintis pembukaan Otlet-otlet di Papua dan Papua Barat menjelaskan bahawa selain tenaga dari Manokwari, ada empat chef yang didatangkan dari luar Manokwari, karena merekalah yang meracik bumbu masak Ayam Bakar Wong Solo.
‘’Ayam Bakar Wong Solo juga menyediakan pelayanan melalui kotakan, harganya hanya beda Rp1000 dari yang disajikan di tempat,’’ urainya.
Faris sangat optimistis Wong Solo hadir di Manokwari akan mampu menawarkan pilihan berbeda dengan kuliner yang lain yang lebih awal hadir Manokwari.
Kahadiran ayam bakar Wong Solo di satu daerah baru juga memperhatikan tingkatan keramiaan dan kemajuan kota tersebut.
‘’Kalau masalah saingan, kita bersaing secara baik, kehadiran Wong Solo tidak menganggu yang lain, karena Wong Solo hadir di Manokwari juga ya menambah keramaian Manokwari supaya bisa berkembang lagi,’’ harapnya.
Sampai tadi malam, Ayam Bakar Wongs Solo masih tersaji dua pilihan yaitu ayam bakar dan ayam penyet, serta aneka minuman jus.
‘’Dalam waktu dekat, Rumah makan Wong Solo akan menyajikan hidangan ikan, ada bebek, ada nasi goreng, ada balado udang,’’ urainya.
Sedangkan untuk ayam Rumah Makan Wong Solo membeli di dari distributor ayam di Manokwari.
‘’ Kita beli disini, kita sebelum mendapatkan itu kita survei dan ayam yang kita beli harus memiliki lebel halal, karena Wong Solo tidak akan menerima produk makanan atau minuman serta bumbu masak yang tidak berlebel halal,’’ tegasnya.
Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo juga menyediakn tempat penjepit handphone bagi pengunjung di setiap meja, sehingga pengunjung yang ingin mengabdikan moment makan bersama keluarga dapat menggunakan foto selfie, letaknya tepat di atas nomor meja yang pengunjung tempat.
Ayam Bakar Wong Solo di Seluruh Indonesia memiliki semangat mendistribusikan 10%-30% penghasilnnya untuk kemaslahataan. Sukses Ayam Bakar Wong Solo tidak lepas dari keterikatan pada hukum-hukum Allah dalam menjalankan roda perniagaannya, sehingga selalu berupaya agar pekerjaan yang dilakukan dalam perusahaan benar-benar dalam angka penyelamatan diri dari siksa api neraka (QS. As-Shaf: 10-11).(tam)