PLT Kepala Perwakilan BI Papua Barat, Joko Supratikto menyampaikan sambutan saat penyerahan bantuan peralatan olahan cokelat dan peresmian rumah produksi kepada Koperasi Ebier Suth Cokran, Jumat (24/7/2020), di Ransiki Manokwari Selatan. PAPUADALAMBERITA. FOTO: rustam madubun
PAPUADALAMBERITA.COM. RANSIKI- Bank Indonesia (BI) perwakilan Papua Barat terus memberikan perhatian pada petani kakao atau cokelat Kabupaten Manokwari Selatan, Papua Barat untuk berkembang meningkatkan produksi dan kualitas sehingga mampu meningkatkan perekonomian Usaha Kecil Micro dan Menengan (UMKM) Manokwari Selatan menembus pasar dunia.
‘’Salah satu manfaat kebijakan makroprudensial khususnya dalam mendorong fungsi intermediasi yang seimbang dan berkualitas serta peningkatan akses keuangan, yang diwujudkan melalui upaya mendorong pengembangan UMKM,’’ ujar PLT Kepala Perwakilan BI Papua Barat, Joko Supratikto pada saat penyerahan bantuan peralatan olahan cokelat dan peresmian rumah produksi kepada Koperasi Ebier Suth Cokran, Jumat (24/7/2020), di Ransiki Manokwari Selatan.
PLT Kepala Perwakilan Bank Indonesia Papua Barat menjelaskan dorongan bank Indonesia antara lain melalui dukungan kebijakan, peningkatan kapasitas dan kemampuan manajerial SDM serta inovasi produk, seluruh upaya ini dilakukan melalui kemitraan strategis dengan kemitraan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan.
Gubernur Papua Barat didampingi PLT Kepala Perwakilan BI Papua Barat, menandatangani prasasti peresmian rumah produksi kepada Koperasi Ebier Suth Cokran, Jumat (24/7/2020), di Ransiki Manokwari Selatan. PAPUADALAMBERITA. FOTO: rustam madubun.
‘’Pendekatan yang digunakan Bank Indonesia dalam penyediaan bantuan kepada UMKM selalu didasarkan pada konsep industri skala rumah tangga dengan pertimbangan penerimaan bantuan dapat mengoptimalkan menggunakan peralatan tersebut kedepannya, ketika kapasitas usaha meningkatkan UMKM diharapkan mampu secara mandiri untuk upgrade peralatan yang dimiliki,’’ jelas PLT Kepala Perwakilan.
Joko Supratikto mengatakan, melalui kegiatan pengembangan diharapkan terwujud UMKM yang berkualitas, memiliki daya saing yang mumpuni berorientasi ekspor dan mendukung pengembangan pariwisata dalam upaya mengurangi Current Account Deficit (CAD).
Di samping itu kegiatan pengembangan diharapkan mampu mendorong memanfaatkan teknologi digital dalam rangka memperluas akses pemasaran pembiayaan maupun transaksi dan mendorong keikutsertaan dalam pameran dan event internasional untuk akses pasar global.
‘’BI melakukan penelitian komoditas produk dan jenis usaha unggulan kakao di tahun 2019 beserta Universitas Papua, dari hasil penelitian tersebut diketahui komoditi kakao menjadi satu dari lima besar komoditas unggulan Kabupaten Manokwari Selatan, bahkan Kakao masuk dalam 10 besar komoditas unggulan sektor perkebunan tingkat Provinsi Papua Barat,’’ kata Joko Supratikto.
Gubernur Papua Barat didampingi PLT Kepala Perwakilan BI Papua Barat, menyerahkan bantuan kepada rumah produksi kepada Koperasi Ebier Suth Cokran, Jumat (24/7/2020), di Ransiki Manokwari Selatan. PAPUADALAMBERITA. FOTO: rustam madubun.
Kantor perwakilan BI Papua Barat melakukan diskusi dan penjejakan dengan berbagai pihak untuk memulai kegiatan pengembangan komoditas kakao menjadi produk olahan coklat yang memiliki nilai tambah signifikan.
‘’Dengan mengolah kakao menjadi produk turunan berupa coklat, maka terdapat nilai tambah yang menghasilkan multiplier effect sangat besar bagi anggota koperasi dan masyarakat sekitar Ransiki, sebagai ilustrasi bubuk coklat murni mencapai harga Rp200.000 per kg apabila diolah menjadi produk coklat batang atau bubuk dengan campuran susu dengan perbandingan 1 banding 1 maka dapat diperoleh 2kg bubuk coklat, dapat kita bayangkan nilai tambah yang dihasilkan produk olahan coklat yang tentunya memberikan penghasilan lebih,’’ rinci Joko.
Joko juga melaporkan kegiatan pendampingan yang telah dilakukan Bank Indonesia Papua Barat kepada koperasi setelah memperoleh hasil penelitian KPJ tahun 2019 BI memperoleh informasi bahwa pemerintah Kabupaten Manokwari Selatan memiliki koperasi dengan lini bisnis berupa budidaya Kakao yaitu koperasi.
Atas perkembangan itu pada Februari 2020 bank Indonesia mengajak lima orang calon pengelola kakao yang merupakan anggota koperasi Ransiki Manokwari Selatan mengikuti pelatihan dan study visit ke Jogjakarta.
‘’Terdapat dua lokasi yang menjadi tempat pembelajaran, yaitu Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (BPPT LIPI) Jogjakarta dan Desa Wisata Wonosari Jogjakarta, pelatihan di IPB mencakup pembelajaran teori memberikan pemahaman pada peserta cara mengolah kakao sesuai standar yang baik, serta sesi praktek mengolah kakao yang baik dan benar serta varian coklat lainnya yang dipandu langsung oleh instruktur yang kompeten,’’ tambahnya.
Adapun kegiatan study visit ke Desa Wisata Nglanggeran bertujuan memberikan wawasan konsep pengelolaan desa wisata berbasis komoditas olahan coklat, harapannya ke depan Manokwari Selatan dapat memiliki konsep desa wisata yang terintegrasi mulai dari wisata alam perkebunan kakao, edukasi budidaya kakao, produk olahan coklat homestay di perkebunan coklat yang sejalan dengan kearifan lokal.
Kegiatan pendampingan berikutnya diimplementasikan melalui penyediaan mesin peralatan olah coklat yang dipesankan Bank Indonesia dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Puslitkoka Jember Jawa Timur.
Bupati Manokwari Selatan, Markus Waran, Gubernur Papua Barat didampingi PLT Kepala Perwakilan BI Papua Barat, saat membuka selubung rumah produksi kepada Koperasi Ebier Suth Cokran, Jumat (24/7/2020), di Ransiki Manokwari Selatan. PAPUADALAMBERITA. FOTO: rustam madubun.
Bantun itu berupa mesin sangrai kakao, mesin pemasak kasar coklat, mesin penghalus pasta coklat, mesin pengempa lemak manual, mesin pendingin dua unit, cetakan coklat empat unit, timbangan digital 12 kg termasuk biaya pengiriman dan pendampingan kepada penerima bantuan di Pusdiklat Kota Jember Disamping.
Bank Indonesia juga memberikan bantuan renovasi rumah produksi yang diharapkan dapat memenuhi standar minimal untuk pengolahan coklat, berupa partisi ruangan dengan desain tembus pandang, sehingga diharapkan dapat menjadi daya tarik atraksi bagi wisatawan yang berkunjung.
Disamping itu diberikan pula meja produksi pendingin ruangan dan papan nama rumah produksi coklat kegiatan pendamping dari Bank Indonesia kepada koperasi akan dilakukan untuk selama tiga tahun mendatang.(tam)
Respon (2)