Papua Barat

Demo di Fakfak, Massa Bakar Pasar Situasi Kondusif

255
×

Demo di Fakfak, Massa Bakar Pasar Situasi Kondusif

Sebarkan artikel ini
Print
Kapolres Fakfak, AKBP Deddy Foury Millewa, SH. SIK. MIK dan Dandim 1803 Fakfak, Letkol. Inf. Yatiman ketika bertemu Massa di jalan Dr Salasa Namudad. FOTO: RICO LET”s/papuadalamberita.com
Bupati Fakfak, Dandim Fakfak, Kapolres Fakfak dan Ketua DPRD temui massa di depan Sekertariat Dewan Adat Mbaham Matta, Fakfak, Rabu (21/8/2019). FOTO: IST/papuadalamberita.com

PAPUADALAMBERITA.COM. FAKFAK – Aksi demontsrasi warga di Kota Fakfak, Papua Barat, Rabu (21/8/2019) , memprotes persekusi berbau rasis terhadap mahasiswa Papua di Jawa diwarani kerusuhan. Selain membakar Pasar Thumburuny Fakfak, massa juga mengibarkan dua bendera KNPB dan satu bendera bintang kejora di depan Sekertariat Dewan Adat Mbhama Matta Fakfak.

Aksi demonstrasi berawal sekitar pukul 07.00 WIT massa berkumpul di Sekertariat Dewan Adat Mbaham Matta jalan Dr Salasa Namudad, kawasan reklamasi pantai, massa tiba-tiba  membludak dengan hadirnya massa yang datang dari berbagai sudut kota Fakfak.

Pantauaan papuadalamberita.com massa diperkirakan ratusan orang, sebagian besar massa dari kampung – kampung yang ingin menyuarakan aspirasi terkait dengan persoalan rasisme terhadap persoalan mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang.

Aksi demonstrasi berbuntut terbakarnya Pasar Thumburuny hingga ludes oleh sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab.

Tidak saja aksi pembakaran pusat perekonomian di Fakfak r, fasilitas umum lain seperti  kantor Bank Papua, Bank Mega, ATM Bank BNI dan ATM Bank Mandiri juga dirusak massa.

Termasuk beberapa kendaraan roda empat yang terparkir di pinggir jalan ikut di rusak massa yang beringas dalam aksi tersebut.

Atas peristiwa tersebut Bupati Fakfak, Dr Mohamad Uswanas, MSi, bersama Forkopimda Kabupaten Fakfak turun menemui massa di depan Sekertariat Dewan Adat Mbaham Matta.

Namun kehadiran Bupati dan Forkopimda tidak meredakan amarah massa, yang terus bertahan di depan Sekertariat Dewan Adat Mbaham Matta.

Bupati Fakfak, Dr. Mohamad Uswanas, M.Si, yang datang menemui massa, meminta agar massa dapat mengajukan aspirasinya secara tertulis agar aspirasi massa dapat diteruskan ke Presiden RI Joko Widodo.

**Baca juga: Pasar Thumburny Fakfak Terbakar

Namun massa tetap berkeinginan agar masyarakat jawa di fakfak segera di pulangkan dan massa meminta memisahkan diri dari NKRI. Tidaka adanya kesepakatan membuat Bupati dan Forkompinda meninggalkan massa yang demo di depan sekertariat Dewan Adat.

Aksi pelemparan batu kepada petugas pun terjadi, hingga aparat keamanan yang bertugas dengan kekuatan yang tak seimbang dengan massa akhirnya mencoba untuk melempar tembakan peringatan dan gas air mata.

Tembakan peringatan dan tembakan gas air matta tidak membuat massa tenang namun massa terus beringas hingga membuat susana tegang. Aksi demo yang berlangsung pada Rabu (21/8) membuat kantor – kantor pemerintah dan kantor BUMN serta BUMD termasuk sekolah – sekolah di Fakfak diliburkan.

Hingga berita ini diturunkan suasana Kantibmas di Kota Pala Fakfak sudah berangsur normal. Walaupun terlihat adanya massa yang tetap waspada menjaga kantibmas di lingkungan masing – masing.(RL 07)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *