Papua Barat

Diusia 24 Tahun Universitas Papua Telah Dipimpin Lima Rektor

1199
×

Diusia 24 Tahun Universitas Papua Telah Dipimpin Lima Rektor

Sebarkan artikel ini
Persiapan wisudawan saat mau mengikuti wisuda, Rabu (31/7/2024). FOTO: MOHAMAD RAGIL.PAPUADLAMBERITA.COM

PAPUADALAMBERITA.COM.MANOKWARI – Universitas Negeri Papua dengan motto Ilmu Untuk Kemanusiaan, kini November 2024 telah berusia 24 tahun dan telah dipimpin dalam lima (5) masa periode kepemimpinan Rektor yang dimulai dari :

1.Rektor Pertama Prof Dr. Ir. Frans Wanggai, M.Res.Sc,

2.Rektor Kedua Ir. Yan Piter Karafir, M.Ec yang dilanjutkan dan Pelaksana

Tugas Rektor Dr. Ir. Marlyn N. Lekitoo, MS.,

3.Rektor Ketiga Dr. Suriel Semuel Mofu, S.Pd., M.Ed., M.Phil yang dilanjutkan oleh Dr.

Ir. Onesimus Yoku, MS. Pengganti Antar Waktu Rektor Universitas Papua

4.Rektor Keempat Dr. Ir. Jacobus Manusawai, M.H

5.Rektor Kelima Dr. Meky Sagrim, S.P., M.Si.

Baca juga: Rektor Perkenalkan 3 Doktor Baru yang Kembali Mengabdi di Universitas Papua

Saat ini Universitas Papua dipimpin pelaksana tugas Rektor yang ditetapkan Menteri Pendidikan

Kebudayaan Riset dan Teknologi yaitu Dr. Suriel Semuel Mofu, SPd, MEd, MPhil degan tugas memimpin Universitas Papua dan melaksanakan pemilihan Rektor UNIPA periode 2024 – 2028.

‘’Keberadaan Universitas Papua sebagai perguruan tinggi negeri dengan pola ilmiah pokok konservasi sumber daya alam dan ilmu-ilmu pertanian dalam arti luas saat ini memiliki visi 2035 yaitu menjadi perguruan tinggi riset yang mandiri, bermartabat, berkarakter kewirausahaan dan berbasis pertanian berkelanjutan,’’ ujar Rektor saat Wisuda lulusan program doktor, magister sarjana, diploma, profesi guru Periode III tahun akademik 2023/2024 di Aula Kampus Universitas Papua, Rabu (31/7/2024).

Kata Rektor, tentunya Universitas Papua diharapkan dapat mendukung masa depan berkelanjutan bagi alam, masyarakat dan perekonomian di Tanah Papua.

Universitas Papua saat ini memiliki 12 fakultas dengan rincian sembilan (9) Fakultas dan yaitu; Fakultas Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Fakultas Kehutanan, Fakultas Peternakan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas MIPA, Fakultas Teknik.

Kemudian Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan, Fakultas Kedokteran, satu (1) fakultas ilmu sosial yaitu Fakultas Ekonomi dan Bisnis, satu (1) Fakultas humaniora yaitu Fakultas Sastra dan Budaya  dan satu (1) Fakultas Keguruan yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

‘’Total program studi sarjana dan diploma tiga yang dikelola fakultas-fakultas tersebut sebanyak 65 program studi,’’ jelas Plt Rektor Universitas Papua, Suriel S Mofu.

Rektor Surial Mofo menyebutkan selain program sarjana, Universitas Papua juga telah memiliki program- program pascasarjana dengan jumlah prodi magister sebanyak tujuh (7)  Prodi magister: $2 Ilmu Pertanian, S2 Ilmu Peternakan, S2 Ilmu Kehutanan, S2 Ilmu Lingkungan, S2 Sumber Daya Aquatik, S2 Ilmu Biologi, S2 Ekonomi Pembangunan, S2 Linguistik Terapan, dan 2 program studi doktor yaitu S3 Ilmu Lingkungan dan S3 Ilmu Pertanian.

‘’Untuk lebih memainkan peran Universitas Papua dalam pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Papua Universitas Papua telah memiliki pusat-pusat penelitian yang dapat berkolaborasi dengan pemerintah dan mitra-mitra kerja sama baik nasional dan internasional,” kata rinci Rektor.

”Diantaranya Pusat Penelitian Ubi dan Sagu, Pusat Penelitian Lingkungan Hidup, Pusat Penelitian Keanekaragaman Hayati, Pusat Penelitian Sumber Daya Perairan Pasifik, Pusat Penelitian Pemberdayaan Fiskal dan Ekonomi Daerah, Pusat Penelitian Kependudukan dan SDM, Pusat Penelitian Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Pusat Kekayaan Intelektual dan Pusat Penelitian Bahasa dan Budaya Papua,” jelasnya.

Menurut Rektor, berkaitan dengan pola ilmiah pokok Universitas Papua dan Visi 2035 maka Universitas Papua bertanggung jawab terhadap Tanah Papua dengan kawasan hutan hingga 70-90% dan minimal 70% luas daratan sebagai kawasan lindung.

‘’Juga ditambah Bentang Laut Kepala Burung (BHS) Papua yang merupakan megabiodiversitas yang terletak di Segitiga Terumbu Karang sebagai episentrum keanekaragaman hayati laut tropis dunia di Paparan Sahul + 4.110 Pulau-pulau Kecil (karang dan ikan hias) – yang sangat potensial bagi objek-objek wisata dan wisata religi Papua,’’ ujar Rektor.(rustam madubun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *