Papua Barat

dr. Xaviera: Pencegahan Kencing Manis (diabetes mellitus) Sejak Dini

325
×

dr. Xaviera: Pencegahan Kencing Manis (diabetes mellitus) Sejak Dini

Sebarkan artikel ini
Print

dr. Xaviera

Diabetes mellitus atau disebut juga kencing manis merupakan penyakit tidak menular yang berlangsung lama atau kronis, yang terjadi karena kadar gula (glukosa) dalam darah meningkat diatas normal. Glukosa yang tinggi di dalam darah mengakibatkan gangguan sistem metabolisme dalam tubuh menyebabkan gangguan pada organ tubuh sehingga dapat menimbulkan komplikasi yang dapat membahayakan nyawa penderita.

Biasanya gejala awalnya ditandai dengan buang air kecil dan perasaan haus yang terus menerus, juga penurunan berat badan. Fenomena penyakit diabetes yang akhir-akhir ini sering dihadapi, bukan tidak mungkin menjadi momok bagi sebagian orang.

Menurut data World Health Organization (WHO) pada tahun 2018,ditemukan jumlah penderita dewasa pengidap diabetes sebanyak 422 juta jiwa dan menimbulkan kematian sebanyak 1,6 juta jiwa per tahunnya.

Jenis-jenis Diabetes Mellitus

Secara umum, diabetes dibedakan menjadi dua jenis, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2.

Diabetes tipe 1 terjadi karena sistem kekebalan tubuh penderita menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Hal ini mengakibatkan peningkatan kadar glukosa darah, sehingga terjadi kerusakan pada organ-organ tubuh. Diabetes tipe 1 dikenal juga dengan diabetes autoimun. Pemicu timbulnya keadaan autoimun ini masih belum diketahui dengan pasti. Dugaan paling kuat adalah disebabkan oleh faktor genetik dari penderita yang dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan.

Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang lebih sering terjadi. Sekitar 90-95% persen penderita diabetes di dunia menderita diabetes tipe ini. Diabetes jenis ini disebabkan oleh sel-sel tubuh yang menjadi kurang sensitif terhadap insulin, sehingga insulin yang dihasilkan tidak dapat dipergunakan dengan baik (resistensi sel tubuh terhadap insulin).

Selain kedua jenis diabetes tersebut, terdapat jenis diabetes khusus pada ibu hamil yang dinamakan diabetes gestational. Diabetes pada kehamilan disebabkan oleh perubahan hormon. Setelah ibu hamil menjalan persalinan, kadar gula darah akan kembali normal.

Penyebab Diabetes Mellitus

Glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel tubuh manusia. Kadar gula dalam darah dikendalikan oleh hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas, yaitu organ yang terletak di belakang lambung. Pada penderita diabetes, pankreas tidak mampu memproduksi insulin sesuai kebutuhan tubuh. Tanpa insulin, sel-sel tubuh tidak dapat menyerap dan mengolah glukosa menjadi energi.

Pada diabetes tipe 2, lemak, hati, dan sel-sel otot tubuh tidak merespon insulin dengan benar. Hal ini disebut resistensi insulin (kekebalan terhadap insulin). Hasilnya, sel tidak bisa menerima gula darah untuk kemudian diolah menjadi energi. Saat gula tidak dapat memasuki sel-sel, kadar gula dalam darah meningkat tinggi. Hal ini disebut hiperglikemia.

Tanda-tanda & gejala pada Diabetes Mellitus

Diabetes tipe 1 dapat berkembang dengan cepat dalam beberapa minggu, bahkan beberapa hari saja. Sedangkan pada diabetes tipe 2, banyak penderitanya yang tidak menyadari bahwa mereka telah menderita diabetes selama bertahun-tahun, karena gejalanya cenderung tidak spesifik. Beberapa gejala diabetes tipe 1 dan tipe 2 meliputi:

Rasa lapar meningkat, rasa haus meningkat, sering buang air kecil terutama malam hari,luka sulit sembuh atau sering infeksi, berat badan turun tanpa sebab yang jelas, pandangan buram, lemas, rasa sakit atau mati rasa pada kaki dan tangan, kesemutan, gatal-gatal, gatal pada kemaluan (wanita), disfungsi ereksi (pria).

Faktor Risiko Diabetes Mellitus

  1. Anak-anak dari orang tuanya yang lebih dulu terkena diabetes.
  2. Seseorang dengan kelebihan berat badan atau obesitas.
  3. Kurang aktif. Aktivitas fisik membantu mengontrol berat badan, membakar glukosa sebagai energi, dan membuat sel tubuh lebih sensitif terhadap insulin. Kurang aktif beraktivitas fisik menyebabkan seseorang lebih mudah terkena diabetes.
  4. Orang yang memiliki usia 40 tahun ke atas. Pada usia 40 tahun keatas, seseorang sudah mulai abai terhadap kesehatannya.
  5. Orang yang mempunyai tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi.
  6. Ibu yang ketika hamil dirinya menderita diabetes gestasional. Di mana pada saat hamil, gula darahnya menjadi tinggi. Namun setelah melahirkan, gula darahnya normal kembali. Jika ibu dengan diabetes gestasional ini tidak melakukan pencegahan, maka kemungkinan dirinya terkena diabetes akan semakin besar.
  7. Orang yang pada saat melakukan medical check up dinyatakan gula darahnya sedikit tinggi. Dalam hal ini gula darahnya lebih tinggi dari gula darah normal, tetapi belum cukup tinggi untuk memenuhi kriteria kencing manis.
  8. Orang dengan pola hidup tidak sehat.

Komplikasi Diabetes Mellitus

Sejumlah komplikasi yang dapat muncul akibat diabetes tipe 1 dan 2 adalah: Penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, gangguan penglihatan, depresi, gangguan pendengaran, luka dan infeksi yang sulit sembuh

Pencegahan Diabetes Mellitus

Diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah karena pemicunya belum diketahui. Sedangkan, diabetes tipe 2 dan diabetes gestasional dapat dicegah, yaitu dengan pola hidup sehat. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah diabetes, di antaranya mengatur frekuensi dan menu makanan menjadi lebih sehat, menjaga berat badan ideal, rutin berolahraga, rutin memeriksakan kadar gula darah setidaknya sekali dalam setahun sebagai pendeteksian dini terhadap peningkatan gula darah, sehingga orang tersebut bisa melakukan pencegahan dini.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *