Pelari Indonesia Emilia Nova (kedua kanan) melompati rintangan Lomba Lari Gawang 100 Meter Putri SEA Games ke-30 di Stadion Atletik New Clark, Filipina, Senin (9/12/2019). Emilia Nova berhasil mencapai finis tercepat dengan catatan waktu 13,61 detik dan meraih medali emas. FOTO: ANTARA /NYOMAN BUDHIANA/FOC./papuadalamberita.com
PAPUADALAMBERITA.COM. FILIPINA – Atlet lari gawang putri Emilia Nova tak bisa membendung rasa harunya usai memenangi nomor 110m putri SEA Games 2019 yang digelar di Stadion Atletik New Clark City, Filipina, Senin.
Setelah finis pertama dengan waktu 13,61 detik, Emilia menjatuhkan diri saking emosionalnya di atas trek sebelum melakukan selebrasi dengan mengibarkan bendera Merah Putih ke pinggir lapangan.
Atlet berusia 24 tahun itu tak kuasa menahan tangis ketika berpelukan dengan sang pelatih kemudian dengan rekannya di pelatnas, Maria Natalia Londa, yang sebelumnya meraih medali emas di nomor lompat jauh.
Meski berkutat dengan cedera tumit, Emilia mampu menyingkirkan Yen Hoa Tri Tran asal Vietnam ke peringkat dua dengan selisih 0,06 detik.
Medali perunggu nomor tersebut direbut Nur Izlyn Binte Zaini dengan catatan waktu 13,92 detik.
“Emas ini harapan aku di tahun ini karena prosesnya berat banget bersyukur banget bisa dapat emas. Seneng banget. apalagi aku lihat di Instagram itu teman-temanku dan orang-orang yang enggak aku kenal pada support banget, jadi aku ingin buktikan saja yang terbaik bagi Indonesia,” kata Emilia usai lomba.
“Berat sekali karena Maria banyak juga cederanya. Kami tidak pernah mengekspos proses kami seperti apa, orang taunya kami sehat saja dan mereka ekspektasinya pasti tinggi jadi kami berusaha semaksimal mungkin.
Peraih medali perak lari gawang 100m putri Asian Games 2018 itu mengalami cedera sejak Februari tahun ini dan mengaku belum pulih seratus persen di Filipina sejak itu.
Di Filipina Emilia tak diturunkan di nomor sapta lomba meski pada SEA Games sebelumnya ia meraih medali perak di nomor tersebut.
Emilia pun sudah tak penasaran lagi setelah gagal merebut medali nomor lari gawang putri dua tahun lalu di Kuala Lumpur.
“Alhamdulillah semakin dekat dengan hari tanding semakin diberi kemudahan oleh Allah, semakin baik cederanya. Aku yakin kalau aku bisa melewati ini pasti juara, yang penting usaha dulu. Rezeki sudah ada yang atur.”
“Emas ini untuk orang tua aku, pelatih aku, dia seneng banget, terus untuk keluarga, PB PASI, pak Bob Hasan, semuanya. Teman-teman aku dan masyarakat Indonesia.”
Emas SEA Games dan perak di level Asia sudah ditangan, kini Olimpiade menjadi incaran Emilia.
“Ini kan race to Olympic tahun depan, tapi saya sekarang ingin menyembuhkan kaki dahulu supaya lebih maksimal ke Olimpiade,” kata dia.
Sebagai persiapan Olimpiade, Emilia ingin menjalani pemusatan latihan lagi ke Amerika Serikat seperti yang ia lakukan sebelum Asian Games karena negeri Paman Sam itu merupakan kiblatnya para pelari gawang.
Alasannya karena di sana sangat mudah mencari perlombaan lari gawang di AS, hampir tiap pekan ada.
“Enggak perlu semifinal, final atau babak lainnya. Lari-lari saja, tapi dikelompokkan sesuai catatan waktu larinya… jadi untuk pengalaman bertandingnya saja yang banyak sehingga ketika menghadapi pertandingan lebih siap,” pungkasnya.(ant)