Papua

In Memoriam: Uskup Timika Mgr John Philip Saklil. Pemilik Motto “Siapkan Jalan Tuhan”, Dipanggil Tuhan

324
×

In Memoriam: Uskup Timika Mgr John Philip Saklil. Pemilik Motto “Siapkan Jalan Tuhan”, Dipanggil Tuhan

Sebarkan artikel ini
Print
Almarhum, Uskup Timika Mgr John Pilip Saklil saat ditahbis sebagai Uskup Timika pada 18 April 2004 diabadikan Wartawan Senior Ans Gregori Da Iri dalam bukunya Dari Desa Sangat Terpencil di Flores Surivive di Jakarta. FOTO SCAN BUKU ANS/papuadalamberita.com
Berita Tutup usi Uskup Timika Mgr John Pilip Saklil Sabtu (8/4/2019) begitu cepat menyebar tidak hanya di Timika tetapi dari Merauke sampai ke Aceh. Seperti Antara Aceh, Kompas, seputarpapua.com bahkan wikipedia pun memberi porsi berita meninggalnya pimpinan umat katolik ini. FOTO: SCREN/papuadalamberita.com

PAPUADALAMBERITA.COM. TIMIKA – Pemimpin Gereja Katolik Keuskupan Timika Monsigneur John Philip Saklil Pr tutup usia pada Sabtu (3/8/2019). Berpulangnya uskup berusia 59 tahun ini meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat, tokoh dan umat Katolik dari Sabang sampai Merauke.

Berita duka Uskup berdarah Ohoi Ohoiel Kei Besar Maluku Tenggara itu pun cepat menyebar ke seluruh Indonesia dan terpublikasi media masa, Kompas menulis dengan judul Uskup Timika Mgr John Saklil, Pejuang Kemanusiaan asal Papua Itu Berpulang. Lembaga Kantor Berita Nasional Antara Aceh menulis dengan judul “Uskup Timika John Skalil Meninggal Dunia” ,

Portal berita Seputarpapua.com yang berkantor di Timika Papua ini memberi tulisan yang cukup panjang dengan judul berita “Isak Tangis Ribuan Umat Katolik Antar Jenazah Uskup Timika ke Bobaigo”. Sedangkan website hidupkatolik.com memberi judul: “MGR Saklil Uskup Timika Dan Administrator Apostolik Keuskupang Agung Merauke Tutup Usia”.

Berita duka mendalam ini pun langsung diberitakan Wikipedia, Ensklopedia bebas ini menampilkan data memori lengkap almarhum hingga tutup usia pada Sabtu (3/8/2019).

Wartawan senior Ans Gregory DA Iry orang yang pernah dekat bersama almarhum, sewaktu Ans masih bekerja di PT Freeport Indonesia di Timika menulis kisah almarhum pada satu bab dalam bukunya yang berjudul “Dari Desa Sangat Terpencil di Flores Survive di Jakarta” pada buku itu di Bab-7 halaman 262 menulis judul “Penthabisan Uskup Timika Dan Pembangunan Katedral” Ans juga melengkapi tulisannya dengan foto dokomentasi pada halaman 264 saat almarhum ditahbis sebagai Uskup Timika pada 18 April 2004 pada halaman 264.

‘’Tiba-tiba Pater Jack berkata, kita semua harus mendukung Pater John yang sudah dipilih Bapa Paus jadi Uskup Timika. Kita harus mulai  dengan mempersiapkan upacara penthabisan kita harus membangun Katedral sebagai gereja keuskupan,’’ tulis Ans dalam bukunnya tentang masa-masa persiapan penthabisan almarhum sebagai uskup Timika.

Sedangkan Wikipedia menulis panjang tentang almarhum, yang diawali dengan waktu kelahirannya hingga tutup usia.

Mgr. John Philip Saklil lahir di Kokonao, Mimika Barat, Mimika, Papua Indonesia, 20 Maret 1960 – meninggal di Timika, 3 Agustus 2019 pada umur 59 tahun) adalah Uskup Timika pertama, yang menjabat sejak 19 Desember 2003 hingga meninggal dunia pada 3 Agustus 2019.

Ia ditahbiskan menjadi imam diosesan Keuskupan Jayapura pada tanggal 23 Oktober 1988.

Bersamaan dengan pendirian Keuskupan Timika sebagai pemekaran dari Keuskupan Jayapura, Mgr. Saklil ditunjuk sebagai Uskup pertama Timika pada 19 Desember 2003. Ia ditahbiskan sebagai uskup pada 18 April 2004. Ia ditahbiskan oleh Mgr. Leo Laba Ladjar, O.F.M. sebagai Penahbis Utama, didampingi Uskup Agung Emeritus Merauke, Mgr. Jacobus Duivenvoorde, M.S.C. dan Uskup agats, Mgr. Alousius Murwito, O.F.M.

Sebagai uskup, Ia memilih moto “Parate viam Domini” . Hal ini merupakan suatu seruan kenabian yang ditujukan kepada semua orang, terutama seluruh yang terlibat di Keuskupan Timika untuk bertobat, menyiapkan diri, membersihkan hati, supaya diselamatkan oleh Tuhan.

Pada 25 Juli 2004, ia menjadi Uskup Penahbis Pendamping bagi Mgr. Nicolaus Adi Seputra, M.S.C. sebagai Uskup Agung Merauke. Pada Kamis, 7 Oktober 2010, Gereja Katedral Tiga Raja Timika ditahbiskan, dengan selebran utama Mgr. Lapoldo Girelli Pesta terkait penahbisan gereja katedral ini telah berlangsung sejak satu minggu sebelumnya.

Ia berulang kali mengajak umat Keuskupan Timika untuk menggali potensi yang ada, demi terwujudnya Gereja lokal yang mandiri.

Sejak 2009 hingga 2015, Ia terpilih menjadi Ketua Komisi Kepemudaan KWI. Semasa jabatannya, ia membaca keprihatinan Orang Muda Katolik yang telah lama terjadi. Hal ini membawa kepada pelaksanaan Indonesian Youth Day pertama yang diselenggarakan di Sanggau. Paus Benediktus XVImenyatakan kegembiraan atas pelaksanaan IYD 2012 tersebut.

Pada 27 Juli 2019, ia ditunjuk sebagai administrator apostolik sede plena bagi Keuskupan Agung Merauke, setelah pembebas tugasan Mgr. Nicolaus adi Seputra, M.S.C.

Ia meninggal dunia pada 3 Agustus 2019 pada pukul 14.16 WIT dalam usia 59 tahun di Rumah Sakit Mitra Masyarakat, Timika. Motto tahbisan Episcopalnya adalah Parate Viam Domini, “Siapkan Jalan Tuhan”,(Mat. 3:3). “Selamat Jalan Bapak Uskup, engkau telah menyiapkan jalan bagi umatmu di surga nanti.” (rustam maduun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *