Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakotani, SH, MM KH Misbahul Munir Kholil, Ketua MUI Papua Barat H Ahmad nausrau, S.PdI, MM dan Pimpinan Ponodok Pasantren Syalafiah Aimas Prafi Manokwari, Bukhori Abdul Kholiq, Sabtu (17/4/2021). PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN
PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – Ketika bulan suci ramadhan atau hari raya Idul fitri , istila sidang isbat paling ditunggu-tunggu umat muslim Indonesia, karena sidang isbat dikaitkan dengan penanggalan hari dalam islam.
Perbedaan waktu dua jam antara Indonesia bagian barat dan waktu Indonesia timur menjadi keptusannya sangat penting bagi umat islam di Papua Barat.
“Perkara” sidang Isbat disarankan Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakotani, agar pemerintah pusat juga mempertimbangkan waktu sidang penetapan dan waktu Indonesia bagian timur, terutama Papua Barat.
Pertanyaan Mohamad Lakotani ini dijelaskan wakil Ketua Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yanmg juga Komisi Dakwah MUI Pusat Kyai Haji (KH) Misbahul Munir Kholil, MA.
‘’Mumpung saya masih ingat soal isbat. Kita ini mempunyai mazhab yang menentukan awal ramadhan dan akhir ramadhan. Tapi dengan ibadah itu juga menjadi masa pemerintah juga. Kenapa kita pakai isbat dengan ruqyah untuk Hilal karena rasulullah mengajarkan itu,’’ ujar KH Misbahul Munir Kholil, Sabtu (17/4/2021) pada acara Safari Ramadhan MUI Papua Barat, di Aimas Prafi Manokwari.
KH Misvahhul mengatakan, penetapan isbat itu membantu itu ruqyah itu hilal. Jika mau mendahului Jakarta Mejleis Ulama Indonesia (MUI) Papua Barat buat tim ruqyah isbat.
Kyai Haji Misbahul Munir Kholil, membawakan tauwziah setelah solat taraweh, Sabtu (17/4/2021). PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN
‘’Insya Allah saya ingatkan para Kyai di Jakarta jangan sampai melupakan Papua. Di sini (Papua, red) jam enam, di Jakarta baru jam empat ini artinya apa, kalau menunggu sidang isbat kelamaan, kalau di tunggu-tunggu hilal nggak muncul pulang lagi, itu mendingan kalau pulang tiba-tiba malam ini mendadak ya bagaimanapun kita harus melaksanakan salat tarawih,’’ ujarnya.
‘’Tetapi sebenarnya islam itu tidak sulit, ini karena kebijakan, tetapi mohon maaf, untuk di internal bisa dilaksanakan, bisa disampaikan, bisa diamalkan dengan tanpa menentukan oleh karena ditentukan pemerintah supaya tidak kacau,’’ sambung Kiyai.
Terlepas dari penenentuan Isbat, Kiyai yang tampil membawakan kultum jelang berbuka puasa bersama menanti tibanya waktu sholat magrib, berbesan umat pada suci ini hendaknya memperbaca alqhuras.
‘’Kita bicarakan apa hebatnya Alquran sehingga menjadi mukjizat. Kalau mau bicara tentang Alquran tentulah tidak cukup apalagi hanya kultum. Andaikan air laut itu dijadikan tinta untuk menulis tentang rahasia dan makna yang terkandung di dalam Alquran niscaya yang namanya lautan itu akan kering habis kalau untuk menulis kehebatan Alquran,’’ ungkapnya.
KH Misbahul Munir Kholil, Sabtu (17/4/2021). PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN
Ia mencontohkan letika naik pesawat, di pesawat itu makin tinggi, udara itu makin menipis. Namun ternyata situasi ini sudah diceritakan Alquran 1400 tahun lalu misalnya.
“Intinya dari ayat ini (Ia mengutip sebuah ayat alquran, yang artinya, red) barang siapa orang yang disesatkan dijalan Allah maka dadanya itu akan sempit. Yang kedua fenomena alam yang menunjukkan Alquran itu benar-benar mukjizat Alquran itu sinkron dengan fenomena alam,” jelas Kyai
Kyai mengatakan, pada prinsipnya bahwa teknologi makin maju, makin kesini juga makin luar biasa orang.
‘’Bahwa Alquran yang diturunkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam justru akan menguatkan keyakinan kita. Mari kita bersama-sama, kita hidupkan bulan Ramadan dengan memperbanyak membaca Alquran dan khatam Quran,’’ Ajak Kiyai kepada umat muslim.(tam)