
PAPUADALAMBERITA.COM, JAYAPURA – Kepala
Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Papua Aloysius Giyai menyatakan Kabupaten
Mappi menjadi daerah yang perlu diikuti sistem pelaporan tuberculosis (TBC)-nya
di provinsi tersebut.
“Kabupaten Mappi menjadi satu kabupaten percontohan yang perlu diikuti
sistem pelaporan Tuberculosis (TBC)-nya oleh daerah lainnya,” katanya usai
menutup lokakarya Perencanaan Logistik TBC Tahun 2020 di Provinsi Papua di
Jayapura, Selasa malam.
Menurut Aloysius, Kabupaten Mappi itu alam dan kondisi geografisnya sama dengan
beberapa kabupaten lainnya, namun pelaporan TBC-nya rutin tiap bulan, padahal
alamnya sulit, dan sama dengan kabupaten lainnya.
“Kalau kita lihat, Kabupaten Asmat, Kabupaten Mamberamo Raya, Waropen,
Sarmi apa bedanya dengan Mappi,” katanya.
Mappi, lanjut dia, juga tergolong daerah rawa, sungai seperti
kabupaten-kabupaten tersebut, tetapi bisa menerobos semua kondisi sulit
tersebut sehingga pelaporan TBC-nya lancar tiap bulan.
“Tadi saya tekankan, kabupaten lain perlu belajar banyak dari teman-teman
Mappi ini, karena mereka sukses, sistem pelaporannya bagus,” kata mantan
Direktur RSUD Abepura ini.
Dia mengatakan, Mappi manajemennya bagus, sistem pelaporan dan database-nya
bagus, apa yang direncanakan dikerjakan dengan baik.
“Saya berharap ke depannya apa yang direncanakan dikerjakan dengan baik.
Kalau sudah dikerjakan dengan baik, dicatat dan dilaporkan secara berjenjang
dan hirarki sesuai dengan struktur organisasi yang ada,” katanya.
Setelah Mappi, tambah mantan Kepala Puskesmas Koya itu, juga diikuti oleh
Kabupaten Mimika, Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Kabupaten Nabire dan Biak.
Pelaporan dari kabupaten-kabupaten ini dinilai lancar dan sangat baik.
Sementara itu, Kepala Balai Penanggulangan dan Pengendalian AIDS, Tuberculosis
dan Malaria (ATM) Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua dr Beeri Wopari
menambahkan dari data yang dimonitor terus ke kabupaten/kota, memang beberapa
kabupaten menunjukkan progres yang sangat baik dalam upaya-upaya pengendalian
TBC.
Menurut Beeri, dalam pengendalian TBC itu mulai dari pencarian dan penemuan
kasus sampai dengan pengobatan dan pasien dinyatakan selesai pengobatan dan
sembuh.
Dari data yang diperoleh, katanya, beberapa kabupaten menunjukkan progres yang
sangat baik, artinya cakupan mereka cukup tinggi, misalnya Kota Jayapura dan
Kabupaten Jayapura.
Selain itu, di luar Jayapura bisa dilihat seperti Kabupaten Asmat cukup tinggi
penemuan TBC, di Kabupaten Merauke dan Boven Digoel juga penemuan kasus TBC
tinggi.
“Ini karena berbagai upaya tengah dilakukan, mulai dari pencarian kasus,
sampai dengan penemuan kasus,” ujarnya.
Diakui bahwa pihaknya mempunyai persoalan dari kasus yang ditemukan, dan
menjalani pengobatan kemudian mereka yang dinyatakan sembuh, di Papua belum
mencapai target nasional, tetapi dari progresnya dari tahun ke tahun, Papua
menunjukkan ada peningkatan kasus.
Beeri menambahkan, keberhasilan bisa dilihat dari pengobatannya cukup tinggi
seperti Kabupaten Merauke, Kota Jayapura, Timika, dan Biak Numfor.(ant)