Nasional

Kisah Wartawan Cenderawasih Pos , yang Nekat Menuniakan Haji Lewat Jalur Darat, Malam Ini Tayang di Kick Andy

1256
×

Kisah Wartawan Cenderawasih Pos , yang Nekat Menuniakan Haji Lewat Jalur Darat, Malam Ini Tayang di Kick Andy

Sebarkan artikel ini
Print
Andy Noya, Nissa Sabyan dan Bahari yang menunaikan haji lewat jalur darat, akan dikashkan malam ini (9/8/2019) di Metro TV Kick Andy (kopia putih). FOTO ISTIMEWA/papuadalamberita.com

PAPUADALAMBERITA.COM. RATUSAN penonton tepatnya berjumlah 550 menyesaki studio Metro TV di kawasan Kedoya, Kebun Jeruk, Jakarta Barat,  Kamis (1/8/ 2019) malam. Acaranya rekaman atau tapping siaran tunda Kick Andy Show. Temanya sangat inspiratif:  Cara Unik ke Tanah Suci alias Makkah, Saudi Arabia. Baik   menunaikan ibadah haji maupun umroh.

Tema nan seksi. Selain bertepatan menjelang hari puncak pelaksanaan ibadah haji jatuh 11 Agustus 2019 atau 10 Dzulhijjah 1440 Hijriyah. Biasa dikenal Hari Raya Idul Adha atau korban.

Juga sebagai hiburan bagi calon jamaah haji regular Indonesia yang masuk daftar tunggu haji atau waiting list sangat sangat..lama. Setiap propinsi berbeda, paling cepat 11 tahun, terlama 39 tahun.

Catatan Kemenag RI tahun 2018 menyebutkan, rata rata masa tunggu keberangkatan haji atau waiting list secara nasional saat ini mencapai 18 tahun. Daftar tunggu paling cepat 11 tahun untuk tiga propinsi:  Gorontalo, Maluku, dan Sulawesi Utara.

Sedangkan daftar tunggu paling lama propinsi Sulawesi Selatan mencapai 39 tahun. Bayangkan! Kalau Anda mendaftar haji umur 50 tahun, sampeyan  baru bisa berangkat umur 89 tahun. Pertanyaannya, apakah secara fisik masih mampu? Begitu juga umur, apakah pas hari ‘H’ keberangkatan masih diberi umur panjang? Wallahualam.Tapi, sisi baiknya Anda sudah tercatat sebagai haji di sisi Allah SWT karena sudah berniat. Wujudnya, membayar  setoran awal ongkos naik haji (ONH).

Sementara di Pulau Jawa, daftar tunggu wilayah DKI Jaya dan Banten mencapai 19 tahun, Jabar 20 tahun, Jateng 22 tahun, Jogjakarta mencapai 23 tahun. Dan, paling lama Jatim sampai 24 tahun.

Nara sumber yang dihadirkan malam itu Hakam Mabruri bersama sang istri yang nekat nggowes  setahun penuh dari Malang ke Makkah untuk bisa menunaikan umroh. Juga penulis (Bahari) yang melakukan Haji Nekat Lewat Jalur Darat  pada 2011 melintasi sedikitnya 12 negara atas penugasan redaksi Harian Jawa Pos, tempat penulis menjadi wartawan.

Ada satu sumber lagi yang hendak didatangkan Mochamad Khamim Setiawan,  pemuda asal Pekalongan melakukan haji dengan jalan kaki. Sayang, Khamin tidak bisa hadir karena masih berada di Mesir.

Agar nuansa lebih Islami, ikut memeriahkan dialog penyanyi yang hit membawakan lagu-lagu religi Nissa Sabyan ikut dihadirkan. Dara kelahiran Lumajang, Jatim,  23 Mei 1999 membawakan tiga lagu hitnya. Diantaranya,  berjudul Bismillah dan Ya.. Maulana. Wah..audent sangat antusias. Studio pun bergema karena penonton ikut terbawa melantunkan lirik Sabyan.

Jago Stand Up Comedy

Hal unik lainnya, mungkin ini yang tidak disaksikan pemirsa Kick Andy di rumah sebelum tapping atau rekaman, Andi Noya sebagai pembaca acara melakukan stand up comedy. Wah kocaknya luar biasa.

Andy yang dibesarkan di perkampungan Jalan Kutai Surabaya sangat familiar dengan budaya dagelan, banyolan gaya Suroboyo. Apalagi, Andy remaja mengenyam bangku sekolah menengah atas di Jayapura, Papua yang dikenal gudangnya mops sejenis cerita lucu ala Papua. Mirip mirip banyolan, ludrukan di  Surabaya. Makanya, Andy Noya begitu piawai saat ndagel.

Penulis paham benar budaya mops karena pernah kuliah di Universitas Cenderawasih (Uncen) dan lulus S1 tahun  1990. Bergabung di harian Cenderawasih Pos (Cepos)  Jayapura anak perusahaan Jawa Pos Group selama tiga tahun sejak 1993 lalu pindah bergabung iduknya Harian Jawa Pos Surabaya tahun 1996.

Sambil menunggu kru Kick Andy Show mempersiapkan segala tetek bengeknya peralatan kamera untuk siaran, Andy Noya yang kini tampil plonthos itu pun mencoba menghibur penonton dengan joke joke ala Madura. ‘’Saya dengar ada penonton dari Madura,’’  tanya Andy. Spontan beberapa penonton mengancungkan telunjuk jari. ‘’Kalau kita mau sukses berbisnis tirulah orang Madura yang dikenal ulet dan banyak akal,’’ katanya.

Dengan gaya jenaka, Andy menuturkan bagaimana pedagang jangkrik asal Madura menawarkan dagangnya dengan cara berbeda untuk memikat pembeli. ‘’Bo aboh ini jangkrik Rambo..tidak ada yang bisa mengalahkan. Selalu menang saat diadu,’’ ujar Andy menirukan  orang Madura tadi berpromosi.

Singkat cerita, ada pembeli kesengsem pun membeli jangkrik tadi dengan harga cukup mahal. Diadu beberapa kali menang. Tapi, saat ketemu lawan tangguh jangkrik Rambo tadi kalah. Pembeli protes ke pedagang Madura tadi. ‘’Katanya jangkrik Rambo menangan kok kalah,’’ protes pembeli tadi.

Tak kurang akal, pedagang Madura tadi pun berkelit. ‘’Boh  aboh…kalau jangkrik itu memang tak bisa dikalahkan. Itu komandanya Rambo,’’ kilah pedagang Madura tadi. Penonton pun langsung gerrr…

Suatu ketika pedagang Madura menawarkan buah semangka. ‘’Ini semangka lain daripada yang lain.

Manisnya luar biasa kayak gula. Kalau di belah dalamnya merah menyala,’’ kata pedagang Madura tadi. Mendadak rombong buah tertabrak becak. Buah semangka pun berjatuhan dan sebagaian pecah.

Alamak! Ternyata  dalam semangka berwarna putih alias masih mentah atau belum masak benar. ‘’Lo,  katanya dalamnya semangka merah. Manis kayak gula. Itu kok putih..,’’ tanya calon pembeli keheranan sambil menunjuk buah semangka yang pecah tadi. ‘’Boh.. aboh..tunggu dulu. Kalau sampayen jatuh, atau habis kecelakaan kan pucat pasi. Begitu juga semangka kalau habis jatuh ya pucat,’’ kelit pedagang Madura tadi tanpa rasa bersalah. Penonton kembali gerrrrr….

‘’Apakah cerita dilanjutkan,’’ tanya Andy Noya. ‘’Lanjut….’’ Jawab penonton serentak. Antusias.  ‘‘Wah kalau cerita orang Madura diteruskan tidak ada habisnya. Kapan kita rekamanya ha..ha,’’ tanya Andy.

‘’Gaya kocak Bang Andy sebelum rekaman untuk membuat penonton rileks, enjoy sebelum acara inti dimulai. Itu selalu dilakukan Bang Andy sebelum acara inti,’’ tambah Rusdi, produser Kick Andy Show.

Setelah kru Kick Andy Show siap, rekaman, wawancara dengan nara sumber pun dimulai. Namun seorang kru Kick Andy show mengingatkan penonton demi ketertiban acara. Selain dilarang berisik, menyalahkan HP apalagi memotret karena akan menganggu peralatan atau sound system. ‘’Pokoknya duduk tenang,’’ ujar kru Kick Andy sebelum memulai acara.

Penonton juga diminta memberi aplaus ke nara sumber sebelum acara berlangsung dan setiap mengawali dialog setelah break. Dalam hitungan mundur lima, empat tiga, dua,  satu baru bergema tepuk tangan. Tapi, tidak semua diatur. Kalau ada keterangan nara sumber lucu, dramatis, atau jenaka penonton bisa memberi aplaus positif. Tidak harus tepuk tangan. Tapi, melontarkan kekaguman wouw.. dan kata ungkapan sejenisnya. Bahkan reaksi, pancingan, ulah dan komentar satire Andi Noya dalam ‘’menjahili’’  nara sumber kadang bikin cekikikan penonton.

Menjaga suasana tenang saat rekaman sangat dijaga kru Andy Kick. Tidak ada penonton mondar mandir, berisik apalagi potret sana, potret sini. Bahkan saat rekaman  ada suara panggilan HP penonton, rekaman langsung dihentikan karena dianggap mengganggu. Apesnya, pemilik HP tak segera mematikan atau kesulitan mematikan dering panggilan telepon tadi. Andy Noya pun nyeletuk. ‘’Kalau HP ‘’murahan’’ ya.. begitu sulit dimatikan …,’’ sindirnya jenaka.

Bahkan saat diwawancara penulis kebetulan sedikit batuk karena agak flu rekaman pun langsung dihentikan guna memberi kesempatan penulis mengatur nafas agar tidak batuk lagi. ‘’Silakan batuk nggak papa. Jangan ditahan. Kita akan ulang lagi nanti,’’ tutur Andy. Setelah itu Andi melontarkan pertanyaan ulang, penulis pun menjawabnya.

Karena tapping berlangsung berjam jam, bagaimana jika penonton ingin ke belakang buar air kecil? Tidak masalah. Saat break sebagaian penonton memanfatkan ke belakang. Tapi, tidak bisa balik langsung ke tempat duduknya. Harus menunggu break berikutnya.

Lima belas menit sebelum acara tapping, para nara sumber dikumpulkan di ruangan khusus untuk briefing. Andi Noya langsung memberikan pengarahan. Jangan bayangkan suasana briefing kaku, tegang. Sama sekali jauh dari kesan itu. Andy Noya yang smart itu piawai menghadirkan suasana ceria, tidak tegang.

’’Intinya kalau ada pertanyaan baru dijawab. Jangan panjang panjang apalagi diborong. Nanti saya dapat bagian apa?’’ ujar Andy tergelak. Briefing tidak sampai lebih menit. ‘‘Ada pertanyaan,’’ tanya Andy.

Seorang kru band Nissa Sabyan pun angkat tangan. ‘’Apakah kami boleh menyebut nama perusahaan pemberi penghargaan (di luar Metro TV) pada group band kami,’’ tanya kru tadi. ‘’Boleh boleh..silakan saja sebut. Ini Kick Andy Show. Bebas saja…tapi kalau nanti di kick ya…tidak tahu ha..ha,’’ ujar Andy guyon.

Nissa Sabyan dkk diberi kehormatan membuka acara talk show dengan membawakan beberapa lagu lagu religi sesuai tema yang diusung malam itu yakni: Cara Unik ke Tanah Suci. ‘’Sabyan besok harus sekolah. Jadi, kita kasih kesempatan pertama untuk menyannyi,’’ gojlok Andy. Sabyan  yang bertubuh mungil hanya mesem mesem.

‘’Lalu siapa yang dikorbankan berikutnya. Jadi kelinci percobaan wawancara saya,’’ lontar Andy jenaka. Ternyata Hakam Mabruri berserta istri mendapat wawancara perdana.

Penulis dipilih di sesi akhir karena sekalian dan bagi bagi buku ‘’Haji Nekat Lewat Jalur Darat’’ yakni,  kumpulkan tulisan 79 seri dari penulis yang dimuat Jawa Pos saat melakukan haji darat. Start dari Surabaya 5 Agustus 2011. Tiba di Makkah,  1 Nopember 2011. Balik ke Surabaya 25 Nopember 2011. Atau selama tiga bulan, ditambah 23 hari melewati sedikitnya 12 negara: Malaysia, Thailand, Myanmar, Laos, Vietnam, China, Tibet, Nepal, India, Pakistan, Oman dan finish di Saudi Arabia. Juga sempat masuk Kamboja mengurus visa kabur.

Bagi bagi buku paling dinanti penonton Kick Andy Show. Makanya, kru Andy Kick sebelumnya harus memesan buku langsung ke JP Books sebanyak 600 buku untuk dibagikan ke penonton di studio. ‘’Kalau persediaan buku terbatas biasanya penerbit cetak buku baru. Tapi, alhamdulillah persediaan buku Haji Nekat Lewat Jalur Darat  cukup tersedia. Jadi, kita borong. Minimal beIi 600 buku,’’ tambah Rusdi, produser Kick Andy Show.

Tak ayal usai acara, penonton yang umumnya emak emak menyerbu penulis. Rupa rupa yang diminta. Sekedar tandatangan di buku ‘’Haji Nekat Lewat Jalur Darat’’ melayani selfi sampai minta no kontak. Waduh..untuk yang terakhir penulis tidak hafal. Sepurone. Mereka pun mahfum.

Di sesi akhir nara sumber dan keluarganya diberi kesempatan pertama foto bareng dengan pembawa acara Kick Andy Show, Andy Noya. Setelah itu penonton secara berjamaah bergantian foto dengan Andy Noya.

Penonton yang datang umumnya dari komunitas fans setia Andy Kick. Mereka membentuk semacam perkumpulan karena sama sama menyukai  acara yang penuh inspiratif tadi. ‘’Mereka tidak dibayar. Sebelum hadir mereka mendaftar lewat mailing list,’’ ujar Rusdi. Sebagaian penonton datang dari keluarga dekat, teman nara sumber.

Yonas, salah satu dari ratusan penonton tetap Kick Andy Show mengaku sudah mengkoleksi ratusan buku hadiah dari Kick Andy. ‘’Lemari saya penuh buku. Ada sekitar 250 judul buku. Sudah dua tahun lebih saya tidak pernah absen hadir di Kick Andy Show,’’ aku pria paroh baya tersebut.

Padahal, rumah Yonas cukup jauh daerah Depok. Ke lokasi acara sekitar 15 kilometer dari rumahnya Yonas naik sepeda motor. Sebab, kalau naik angkutan umum sulit saat pulangnya karena sudah malam. Rata rata pukul 22.00 sampai 23.00 baru bubar.  ‘’Selain dapat buku banyak pelajaran dan hikmah yang bisa diambil dari para nara sumber yang dihadirkan. Sangat meng-inspirasi,’’ aku Jonas.

Tak hanya dapat buku,  dalam Kick Andy Show edisi special misalnya, saat peringatan hari Kemerdekaan RI  17 Agustus, hari raya Idul Fitri, Hari Natal, Tahun Baru dan hari hari besar nasional penonton juga dapat beragam door price. Mulai HP, TV, kulkas dan barang elektronik lainnya. ‘’Selain tentunya dapat makanan berat,’’ tutur Rusdi.

Bertahan 13 Tahun Karena Inspiratif

Tidak terasa Kick Andy Show sudah bertahan 13 tahun sejak kali pertama tayang 2006. Krunya boleh silih berganti tapi tema utama yang diusung adalah tokoh, orang yang sangat meng-inspiratif, nilai humanismenya tinggi. Kalau di koran atau media cetak mungkin berita sejenis features.

Selain tentu pembawa acaranya Andy Noya, wartawan kawakan yang smart, punya selera humor tinggi dengan joke joke spontan hingga membuat suasana acara yang dipandunya sangat hidup.

Dialog  dengan nara sumber begitu mengalir layaknya percakapan biasa. Tidak tampak formal dan kaku. Itu karena Andy Noya yang dikenal sebagai wartawan kawakan,  sejak merintis karirnya di majalah Tempo sudah sangat berpengalaman di media cetak dan tv. Andy piawai menghadapi beragam latar belakang nara sumber. Mulai petani sampai presiden. ‘’Mungkin ini beberapa kelebihan talk show Kick Andy hingga mampu bertahan hingga sekarang,’’ aku Rusdi yang sudah menjadi produser Kick Andy selama lima tahun terakhir.

Untuk mencari nara sumber baik tokoh, orang biasa yang sangat inspiratif memang tidak mudah. Semua daya dikerahkan mencari keberadaan orang orang inspiratif tadi yang layak menjadi nara sumber Kick Andy Show.

Beragam cara dilkakukan kru Kick Andy guna menemukan sosok inspiratif tadi. Mulai tim internal Kick Andy dengan cara membaca beragam sumber informasi. Koran, majalah, tv, medsos, internet. Juga mengerahkan para reporter dan koresponden Metro TV dan Media Indonesia seluruh pelosok Nusantara. Juga masukan semua pihak termasuk dari mantan nara sumber yang pernah dihadirkan di Kick Andy.

Jika sudah ditemukan, para nara sumber tadi diseleksi layak tidaknya untuk tayangan Kick Andy. ‘’Minimal kita di internal Kick Andy rapat dua kali seminggu untuk membahas nara sumber dan persiapan tayang,’ aku Rusdi.

Untuk mencari nara sumber yang pas juga terkait momentum, kejadian dan ketokohan nara sumber. Misalnya, menjelang hari kemedekaan akan dicari tokoh pejuang. Tak hanya berjuang secara fisik, juga mereka yang konsisten menyuarakan perdamaian, menciptakan sesuatu yang membangkitkan kebanggaan nasional ime bangsa Indonesia dan sejenisnya.

Juga disesuaikan mementumnya. Misalnya,  saat ini sedang berlangsung ibadah haji maka dicarilah tokoh atau orang berkaitan haji atau umroh. Lalu ketemu pelaku haji unik lewat jalur darat, umroh bersepeda untuk mencaapai ke Baitulah, Makkah. ‘’Ya.. seperti  sampeyan pelaku haji darat yang saat ini jadi nara sumber Kick Andy,’’  jelas Rusdi.

Setelah nara sumber ditemukan, maka kru Kick Andy mulai bergerilya mencari lebih dalam tentang sosok nara sumber tadi. Ada kru wartawan mewawancarai nara sumber, ada tim kameramen mendatangi tempat tinggal nara sumber untuk mendokumentasikan keseharian nara sumber. Juga hal atau benda dan bukti pendukung lain berkaitan aktivitas yang pernah dilakukan nara sumber.

Misalnya, tim Kick Andy perlu mendatangkan sepeda tandem milik Hakam Mabruri yang menemani nggowes dari Malang sampai Makkah. Hakam sudah menyarankan sepeda tandemnya tidak perlu dibawa ke Jakarta karena merepotkan. Harus dipreteli, dimasukan kardus dan dikirim lewat cargo udara. Makanya, Hakam menyarankan cukup diganti sepeda tandem dari Jakarta.

Tapi, tim Kick Andy menolak. Tidak mau. Sepeda tandem asli Hakam Mabruri yang menemani dari Malang sampai Makkah harus diterbangkan ke Jakarta bersama orangnya. Padahal, sepeda tandem tadi hanya dinaiki Hakam dan istrinya beberapa meter di studio saat wawancara.

‘’Ini untuk menjaga kualitas acara serta keaslian pendukung nara sumber termasuk sepeda yang dipakai nggowes Malang-Makkah tadi. Ini juga sebagai bentuk penghargaan terhadap pembuat sepeda tadi. Mereka akan bangga  kalau sepeda tadi ditampilkan di Kick Andy. Kalau diganti sepeda lain tentu nilainya sudah berbeda,’’ tambah Rusdi. Usai acara sepeda kembali dipreteli lalu diterbangkan ke Malang bersama pemiliknya.

Penulis sendiri selain diwawancarai berulang kali oleh kru Kick Andy. Penulis juga berinisiatif mengirim file berisi tulisan haji darat ‘’penulisan ulang’’ sebanyak 73 seri yang pernah dimuat Radar Jogja lengkap foto pendukungnya. Juga album foto haji darat. Tidak cukup hanya itu, kru juga minta passport berisi beragam cap visa-visa negara yang dilewati saat haji darat. Bahkan ada yang dua kali seperti visa negara India. Semua itu itu diperlukan untuk kedalaman untuk penggalian bahan pertanyaan oleh pembawa acara Kick Andy nanti. Tim Kick Andy juga memelototi edisi Jawa Pos bulan September, Oktober, Nopember 2011 berisi  79 tulisan bersambung haji darat yang sudah dijilid penulis.

Penulis juga  diajak shoting tim kameramen Kick Andy di rumah untuk menggambarkan aktivitas keseharian sampai Masjid Agung, Surabaya hampir seharian.

Tapi,  jangan bayangkan semua peristiwa, kejadian selama haji darat ditanyakan semua. Tentu sangat terbatas karena minimnya waktu tersedia saat tayang. Makanya, hanya beberapa kejadian, angle tertentu dipilih. Nara sumber hanya menjawab pertanyaan pembawa acara. ‘‘Tentu tidak semua peristiwa yang dialami nara sumber ditanyakan. Tidak semua yang ada di buku bisa diceritakan, diungkap tuntas karena terbatasnya waktu,’’ ujar Andy Noya.

Untuk menyiasati minimnya waktu yang tersedia, secara garis besar semua pertanyaan sudah dicatat sebagai panduan utama pembawa acara. Andy Noya tinggal berimprovisasi, mendalami jawaban nara sumber, atau membuat celetukan untuk menghidupkan suasana dialog.

Namun daftar pertanyan tetap dirahasiakan bagi nara sumber sebagai kejutan. Pengalaman sebelumnya, jika semua pertanyaan dibocorkan ke nara sumber saat rekaman kadang ada nara sumber terlalu bersemangat. Akhirnya  keblabasan bercerita. Belum ditanya sudah langsung menjawab, nerocos terus A hingga Z. Sampai habis. ‘’Ini mengacaukan tanya jawab,’’ ujar kru Kick Andy.

Begitu juga foto, hasil  rekaman shoting untuk memperkuat narasi atau alur cerita yang sudah dilakukan nara sumber tentu sangat terbatas waktunya. Mungkin hanya beberapa adegan atau cuplikan. Itu dalam hitungan menit saja.

Setelah semua beres ada kru Kick Andy mengurusi akomodasi. Tiket pesawat, hotel, antar jemput dari bandara ke studio semua dilayani sopir. Sampai di lokasi acara ditemani kru Kick Andy. Sebelum tapping, nara sumber dibawa ke salon untuk di make up agar tidak kusam. Waduh.. seumur sumur belum pernah ke salon. ‘’Di make-up tipis tipis aja kok,’’ ujar seorang Mbak.

Setelah itu dilakukan sesi pemotretan untuk media cetak group Metro. Bakda Magrib di make up tipis tipis lagi untuk persiapan tapping atau rekaman. Sebelumnya dilakukan briefing singkat langsung Andy F Noya. Selengkapnya, bisa disaksikan di acara Kick Andy Show yang akan ditayangakan di stasiun Metro TV pada Jumat, 9 Agustus pukul 21.30 WIT.

Tapi, bagi penulis bisa tampil di Kick Andy, salah satu talk show paling bergengsi  di tanah air sesuatu kehormatan luar biasa. Sebagai penghargaan atas ide besar yang digagas Jawa Pos memberangkatkan wartawanya melakukan perjalanan haji lewat jalur darat.

Liku liku melintas 12 negara menuju Makkah ditulis bersambung di Jawa Pos dan groupnya hingga 79 seri adalah karya jurnalistik sangat istimewa. Jawa Pos Network Nasional (JPNN) mentasbihkan tulisan haji darat terpajang dalam sejarah JP Group hingga mencapai 79 seri. Penulsinya berhak hadiah Rp 25 juta.

Dalam sejarahnya, Jawa Pos yang dipimpin Dahlan Iskan sejak 5 April 1982 saat diambil majalah Tempo dari pemiliknya Mr The Chung Shen banyak melakukan liputan besar,  fenomenal, kelas dunia dalam 35 tahun terakhir. Mengirim wartawan liputan ke seluruh dunia. Mulai mengirim Nany Wijaya dalam People Power I berujung kejatuhan ditaktor Presiden Philipina Ferdinand Marcos dimana menghasilkan headline halaman satu sebanyak 40 kali berturut turut yang kata Dahlan, belum terpecahkan hingga saat ini , menerjunkan Ali Murtadlo dalam liputan perang Irak-Iran, menurunkan tiga wartawan sekailgus dalam liputan perang Irak saat Presiden Saddam Husein digulingkan Amerika, mengirim wartawan di liputan perang Afghanistan, liputan haji lewat jalan darat dan beragam liputan olah raga kelas dunia mulai Piala Dunia, Olympiade, Asian Games, Sea Games dan lainnya. 

Juga ditopang pemberitaan sangat kuat Persebaya dan piala dunia yang sangat unggul karena didalamnya berjibun wartawan JP olahraga legendaris nan hebat. Sebut saja,  Johny Budimantoro, Zainal Muttaqien, Slamet Oerip Prihadi, Soelaiman Ros, Bambang Supriyanto, Agus Sujoko, Berto Riyadi,  Fuad Ariyanto, Abdul Muis, almarhum Wing Wiryanto Sumarsono, almarhum Kholili Indro, Bambang Indra Kusumawanto dan masih banyak lainya.

Juga berjibun wartawan senior mumpuni terbukti setelah tidak di Jawa Pos pun mereka tetap menjadi orang penting dengan kemampuan istimewa di bidangnya masing-masing. Ada politikus, pebisnis, dosen, doctor, pejabat pemerintah dan beragam profesi prestisius lainnya. Sekali lagi, itu menunjukan kapasitas dan kemampuan mereka yang tetap eksis di luar sana.(bh/tam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *