PAPUADALAMBERITA.COM.
JAKARTA – Anggota Komisi Kepolisian Nasional
dari unsur pakar kepolisian, Andrea H Poeloengan, meminta Propam dan Penyidik
Reskrim segera turun tangan mengusut tuntas kejadian penembakan anggota polisi
oleh polisi di Cimanggis.
“Propam dan penyidik Reskrim segera turun tangan, rekonstruksi dan lidik
kejadiannya,” kata dia, kepada ANTARA saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Ia juga meminta kedua institusi itu melakukan VER dan autopsi korban dan
menahan pelaku selanjutnya dilakukan tes kejiwaan.
Menurut dia, kejadian ini bisa terjadi karena kedua pihak sama-sama keras
terhadap pendirian, saling tidak peduli terhadap kebutuhan dan kekhawatiran
satu pihak dengan pihak lainnya.
“Bisa jadi pelaku penembak memiliki ego, gangguan psikis, arogansi abuse
power, tidak dapat mengendalikan emosi,” kata Poeloengan.
Sebelumnya diberitakan, seorang anggota polisi bernama Brigadir Kepala Polisi
Rahmat Efendy, tewas ditembak Brigadir Rangga Tianto, di Polsek
Cimanggis pada Kamis malam (25/7).
Korban ditembak sebanyak tujuh kali oleh pelaku mengarah ke beberapa bagian
tubuh seperti dada, paha, leher dan perut.
Dalam keterangan resmi, Effendi ditembak lantaran memproses pelaku tawuran
yang merupakan keponakan Rangga.
Jenazah Efendy hingga pagi ini masih berada di RS Kepolisian
Indonesia dr Soekanto, di Kramat Jati, Jakarta Timur. Jenazahnya diautopsi dan
Rianto diperiksa di Markas Polda Metro Jaya.(ant)