Penulis: Mohamad Amin Wadjo
PAPUADALAMBERITA.COM.FAKFAK- Pilkada Fakfak 2024 menyuguhkan dinamika politik yang menarik dengan hadirnya pasangan calon independen yang kerap dianggap sebagai ‘kuda hitam’.
Emanuel Komber, yang berlatar belakang sebagai mantan anggota DPRD Fakfak sekaligus anak adat, maju sebagai calon bupati.
Ada Rico Thie, wirausahawan sukses, menjadi calon wakil bupati.
Kombinasi unik ini mencerminkan perpaduan antara pengalaman politik dan keberhasilan dalam bidang kewirausahaan.
Emanuel Komber dikenal luas di Fakfak sebagai sosok yang berakar kuat di masyarakat adat.
Sebagai anak adat, ia memiliki kedekatan emosional dan budaya yang mendalam dengan masyarakat Fakfak.
Pengalamannya di DPRD memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai birokrasi dan administrasi pemerintahan, yang menjadi modal penting dalam menciptakan perubahan dan pembangunan daerah.
Rico Thie membawa nafas segar dengan latar belakangnya sebagai wirausahawan yang berhasil.
Keberhasilannya dalam dunia usaha menunjukkan kemampuannya dalam manajemen, inovasi, yang diharapkan dapat diterapkan untuk mengembangkan perekonomian Fakfak.
Pasangan ini menonjolkan visi untuk memajukan Fakfak melalui pendekatan yang inklusif dan berkelanjutan, dengan memanfaatkan potensi lokal dan memperkuat ekonomi kerakyatan.
Sebagai calon independen, Emanuel Komber dan Rico Thie menghadapi tantangan dalam menggalang dukungan tanpa mesin partai politik.
Namun, hal ini justru menjadi kekuatan mereka.
Keberadaan sebagai independen dianggap sebagai simbol perubahan, pembaharuan, yang diharapkan mampu menarik simpati masyarakat yang mendambakan pemimpin yang dekat dan memahami aspirasi mereka.
Dengan rekam jejak yang solid dan visi yang jelas, pasangan ini tidak hanya menawarkan alternatif bagi pemilih tetapi juga mengubah lanskap politik Fakfak.
Jika berhasil meraih kemenangan, mereka berpotensi membawa inovasi dalam pemerintahan daerah.
Emanuel Komber dan Rico Thie adalah gambaran dari harapan baru, kuda hitam yang siap menggebrak pemilihan kepala daerah di Kabupaten derlambang buah pala tergantung ini, Fakfak 2024.(*)
Penulis: Mohamad Amin Wadjo
Editor: rustam madubun