Papua Barat

Laju Pertumbuhan IPM Wondama Dinilai Cukup Signifikan

172
×

Laju Pertumbuhan IPM Wondama Dinilai Cukup Signifikan

Sebarkan artikel ini
Print
SOSIALISASI IPM dan Kemiskinan di Gedung Sasana Karya, kompleks perkantoran Pemkab Wondama, Senin (11/3/2019). : Foto: antaranews papua barat/zack t bala

PAPUADALMBERITA.COM, WASIOR – Laju pertumbuhan indeks pembangunan manusia (IPM) di Kabupaten Teluk Wondama, pada beberapa tahun terlahir dinilai cukup signifikan dibanding daerah lain di Provinsi Papua Barat.
Meskipun berada dalam kategori rendah, laju pertumbuhan IPM kabupaten yang kaya akan potensi pariwisata ini termasuk yang paling tinggi dari 12 kabupaten/kota lainya.
Kabupaten dengan 13 distrik dan 75 kampung ini menempati peringkat ketiga dengan laju pertumbuhan IPM sebesar 1,64 persen untuk periode 2016 ke 2017. 
Dimana IPM Wondama tahun 2016 adalah 57,16 lantas naik menjadi 58,10 pada tahun 2017. Wondama hanya kalah dari Kabupaten Manokwari Selatan dan Kabupaten Sorong Selatan.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Barat, Endang Retno Sri Subiyandani di Wasior, Senin, mengatakan, pertumbuhan IPM yang signifikan membuktikan pembangunan manusia yang dilakukan Pemkab Wondama sudah dalam trek yang benar.
“Dari 2016 ke 2017 itu tumbuh 1,64 persen. Itu capaian yang susah tapi Wondama berhasil. Kalau kecepatannya naik terus berarti pembangunan manusianya bagus,“ kata Endang pada acara Sosialisasi IPM dan Kemiskinan di Gedung Sasana Karya, kompleks perkantoran Pemkab Wondama.
Selama 2010 sampai 2017, IPM Teluk Wondama mencatatkan pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 1,33 persen. Dengan tren yang terus naik. Endang optimistis target mencapai IPM 60,50 pada 2020 seperti yang dicanangkan Bupati Bernadus Imburi bisa terwujud.
“Saya percaya satu dua tahun lagi IPM Wondama bisa naik ke status sedang, “ ucap Endang. 
Wakil Bupati Teluk Wondama, Paulus Indubri menekankan kepada semua pimpinan organisasi perangkat daerah memacu kinerja untuk mengejar target IPM 60,50 pada tahun 2020.
“Saya berharap target 60,50 itu dapat tercapai di akhir kepemimpinan bupati bersama saya sehingga kita masuk dalam kategori sedang,“ tandas Indubri.
Menurutnya, Teluk Wondama memiliki banyak potensi ekonomi. Ia berharap OPD terkait memanfaatkan itu untuk mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat. Pada sisi lain, layanan kesehatan dan penyelenggaraan pendidikan terus ditingkatkan.(ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *