Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Papua Barat, dr Arnoldus Tiniap saat melakukan pers conference secara virtual atau zoom meting bersama wartawan, Ahad (7/6/2020) di Manokwari. FOTO: TANGKAP LAYAR/papuadalamberita.com.
PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI– CoronaVirus Disease 2019 (COVID-9) belum mau diajak bersahabat di Provinsi Papua Barat. Gugus Tugas Percapatan Penanganan COVID-19 Papua Barat per Ahad (7/6/2020) merilis jumlah orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 bertambah satu orang dari Kabupaten Manokwari dan bertambah satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) meninggal dunia di Kota Sorong.
Pasien AK yang meninggal dunia di RSUD Sele Be Solu adalah pria berusia 51 tahun diketahui sebagai warga Kelurahan Klakublik, Kota Sorong, Papua Barat.
Sedangkan satu pasien positif hari ini asal Kabupaten Manokwari, juru bicara COVID-19 Papua Barat belum merinci data pasien, karena masih dalam penanganan RSUD Manokwari, pasiennya belum di rawat di Rumah Sakit Provinsi, dengan bertambah satu orang di Manokwari, Manokwari saat memiliki tiga pasien Covid-19 yang menjalani perawatan, sedangkan enam orang sebelumnya telah sembuh.
Bertambahnya pasien positif dan meninggal garfik Gugus Tugas COVID-19 Papua Barat bergerak naik, orang positif di Papua Barat menjadi 279 orang, dan pasien yang meninggal dunia total 18 orang.
Sedangkan jumlah pasien sembuh dalam data kumulatif Gugus Tugas COVID-19 Papua Barat per Ahad tidak bergerak naik, tetap berjumlah 74 orang.
Jubir Gugus Tugas Papua Barat mengatakan, Orang Tanpa Gejala (OTG) tambahan hari ini sembilan (9) orang dari Kabupaten Kaimana lima (5) orang, dan Kabupaten Raja Ampat empat (4) orang, total 1.703 orang , masih dalam pemantauan 7.010orang, selesai pemantauan 993 orang.
‘’Yang kedua Orang Dalam Pemantauan (ODP), tambahan hari ini tuju (7) orang, Kabupaten Raja Ampat enam (6) orang, Kabupaten Fakfak satu (1) orang, total 1.054 orang , masih dalam pemantauan 183 orang, selesai pemantauan 871 orang,’’ ujar dokter Arnoldus Tiniap yang didamp;ingi Juru Bicara Gugus Tugas Kabupaten Sorong, Agus Wabia kepada wartawan dalam siaran persnya secara virtual atau zoom meting, Ahad (7/6/2020) dari Manokwari dan Kabupaten Sorong secara langsung.
Ketiga Pasien Dalam Pengawasan (PDP), lanjut Arnoldus Tiniap harini tida ada tambahan , total sama dengan kemarin Sabtu, berjumlah 88 orang , masih dalam pengawasan 20 orang, selesai pengawasan 68 orang.
‘’Terkait dengan jumlah orang yang diperiksa diambil swab untuk diagnosis sesuai dengan hasil yang sudah di kirim kembali kepada masing- masing kabupaten dan direkap oleh provinsi totalnya 1.134, 955 negatif berarti mencapai 84,2% sementara yang positif 179 atau sama dengan 5,8%.
Dari data kumulatif hari ini, lanjut Jubir Provinsi berarti ada penambahan satu (1) orang positif, berasal dari Kabupaten Manokwari.
“Yang berikut terkait dengan angka kesembuhan hari ini belum ada laporan dari kabupaten akan adanya orang yang dinyatakan sembuh, masi sama dengan kemarin berjumlah 74 orang, 74 orang dari 179 orang berati 41,3%. Jadi angka kesembuhan kita sama dengan 41,7%,’’ tegas Juru Bicara Papua Barat.
Sesuai data-data di atas jika diurutkan dari 13 kabupaten – kota:
Yang Positif:
Kota Sorong 58 orang
Kabupaten Teluk Bintuni 48 orang
Kabupaten Sorong 41 orang
Kabupaten Raja Ampat 16 orang
Kabupaten Manokwari Sembilan (9) orang (hari ini Ahad tambah 1 orang)
Kabupaten Teluk Wondama tiga (3) orang
Kabupaten Fakfak dua (2) orang
Kabupaten Manokwari Selatan satu (1) orang
Kabupaten Kiamana satu (1) orang
Yang Sembuh:
Kabupaten Teluk Bintuni 35 orang
Kabupaten Sorong 19 orang
Kabupaten Raja Ampat 12 orang
Kabupaten Manokwari enam (6) orang
Kabupaten Manokwari Selatan satu (1) orang
Jumlah Meninggal:
Total 18 orang, PDP 14, ODP satu (1) dan kasus positif atau konfirmasih tiga (3), jadi berarti ada tambahan satu orang yang dilaporkan meninggal dari kasusu konfirmasi yaitu berasal dari Kota Sorong.
“Prosentasi kematian itu dihitung dari kasus positif 179, kematian atau 1,7 persen,’’ demikian dijelaskan dr Arnoldus Tiniap.
Dokter Arnoldus menambahkan dalam wacana untuk penerapan new normal dalam dalam kajian perlu disosialisasikan kepada masyarakat, bahwa sebagian masyarakat masih menganggap kalau orang terinveksi virus corona harus menunjukan gejala.
‘’Kita harus menyampaikan kepada masyarakat, bahwa 80% bahkan lebih bahwa orang yang terinveksi Corona tidak bergejala, itu kita buktikan dengan data-data dari seluruh wilayah Papua Barat dan sebagian besar kota dan kabupaten pasien yang positif dari OTG, artinya sebagian besar tidak bergejala, dan ini perlu diedukasi terus-menerus pada masyarakat.
Dokter Arnold menegaskan bahwa, Karena masyarakat masih berpikiri bahwa positif harus sakit, sehingga masyarakat kadang tidak mau menerima hasil, padahal tidak sadar bahwa dengan kondisi begitu masyarakat berpotensi menularkan kepada orang lain.
‘’Ini harus disampaikan terus agar masyarakat tetap wapada, karena kesiagaan adalah aset, kalau tidak menjaga diri tanpa sadar satu saat tidak menjaga kondisi kita akan masuk dalam tahapan tidak bergejala dan bisa sakit.(tam)