Aston Manokwari
Papua Barat

Mebelah Teluk Doreri, Menikmati Semilir Angin Tanjung Kawal

417
×

Mebelah Teluk Doreri, Menikmati Semilir Angin Tanjung Kawal

Sebarkan artikel ini
Salah satu home stay di Tanjung Kawal Pulau Lemon, Keluarahan Kwawi Distrik Manokwari Utara, Papua Barat. FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA.

PAPUADALAMBERITA.COM.MANOKWARI – Terlintas dibenakku, ingin kembali menikmati semilir angin Tanjung Kawal, tapi datang tidak sendiri dan tidak liputan, datang bersama istri, anak anak, dan rekan jurnalis Manokwari.

Baca juga: Songsong Harhubnas, KSOP Manokwari Gandeng Stakeholder Bersih Pantai dan Family Gathering di Pulau Lemon

Melintas pesisir pantai Manokwari dari kejahuan terlihat dua pulau, Mansinam, satunya itu memiliki luas sekitar 6,87 persegi, yaitu Pulau Lemon.

Sejak tahun 2013 tinggal di Manokwari, kemarin pagi hingga siang, Sabtu (7/9/2024) adalah pertama saya sampai di Pulau Lemon.

Itu karena tugas liputan family gathering Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Manokwari di Pulau Lemon Distrik Manokwari Timur, Kabupaten Manokwari Papua Barat.

Di ujung sebelah utara Pulau Lemon ada yang namanya Tanjung Kawal, jika air surut nyaris tersambung dengan Pulau peradaban Mansinam.

Disitu ada dua home stay dibangun parmenen, satu home stay punya dua kamar cukup luas, walaupun saya tak sempat melihat isi kamar.

‘’Air bersih lancar, kalau mau sewa home stay semalam Rp800.000,’’ sebut pengelola home stay Tanjung Kawal, Konan kepada ku.

Home stay di Tanjung Kawal Pulau Lemon, Keluarahan Kwawi Distrik Manokwari Utara, Papua Barat. FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA.

Konan merinci ongkos jika kita ingin outbonad atau family ghatering dengan keluarga, karyawan sekantor di Tanjung Kawal.

‘’Sewa tempat Rp2.000.000 untuk yang mau family ghatering, hanya 20 menit pakai motor jonson dari pelabuhan Ketapang Kwawi, bayar Rp10.000 perorang sudah sampe di Tanjung Kawal, Pulau Lemon,’’ jelas Konan.

Kona menyebut di Tanjung Kawal belum tersedia restoran atau rumah makan yang menyajikan kuliner, sehingga pengunjung dipersilahkan bebas membawa kuliner jika ingin berlama-lama di Tanjung Kawal.

‘’Kami baru mau membangun restoran,’’ tutur Konan.

Tawaran Konan membuat saya ingin kembali menikmati eksotisnya Tanjung Kawal.

Di Pulau Lemon ada dua dermaga, bisa disandar kapal motor berbadan besar di sebelah Timur, dermaga sedang di sebela barat, dermaga yang ini kita langsung diturnkan di Tanjung Kawal.

‘’Andaikan kita bersama keluarga, dan teman-teman wartawan ber familiy ghatering, bermalam di Pulau Lemon pasti ada kehangatan bersama,’’ ungkap saya kepada wartawan Papuaku.com Bagoes Prasetyo Cahyo Wicaksono dan Natalindo dari TVRI saat bersama meliput di Tanjuk Kawal Sabtu (7/9/2024) siang.

Dermaga milik Tanjung Kawal Pulau Lemon, Keluarahan Kwawi Distrik Manokwari Utara, Papua Barat. FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA.

Kepada Bagus, saya katakan, hari ini (Sabtu) kita meliput family gathering menyambut Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) Tahun 2024, sore hari mereka pulang.

‘’Tetapi mas, andaikan kita dan keluarga datang dan bermalam di Pulau Lemon, keesokan harinya baru kembali, itu serasa indah,’’ tuturku  ke Bagus.

Liburna bersama kerabat dan keluarga, ceritanya bisa kita tau, suasana psikologis kita temukan, saya jamin ada kenangan tersendiri dalam kebersamaan itu.

Saat liputan family ghatering KSOP, saya melihat mereka selingi dengan game berhadia, berdendang, suasana begitu cair, tidak ada sekat antara pimpinan dan pegawainya.

Mereka makan bersama, tertawa lepas, saya membayangkan, andai family ghatering itu hingga keesokan harinya baru kembali, keindahn senja yang melepas matahari menjemput rembulan di malam purnama bisa dijumpai.

Karena waktu-waku seperti itu ada butir cahaya memantul di kulit air Teluk Doreri, ditiup semilir angin, digaransi indah dan  menyenagkan, walaupun mungkin tidak seindah ketika kita semalam di pantai Kutai Bali.

Tetapi, pasti kita akan bangga, Papua Barat dengan Teluk Kawal punya alam yang juga menawarkan kebahgian jiwa dalam kebersamaan keluarga dan sahabat.

Keluarga KSOP Manokwari saat family ghatring di Tanjung Kawal Pulau Lemon, Keluarahan Kwawi Distrik Manokwari Utara, Papua Barat. FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA.

Kemudian, ketika di sisi halaman home stay yang lapang ada bongkahan api menyala melalui asap mengantar aroma gurih ikan dan ayam bakar, kembali lagi kehangat keluarga disatukan dalam makan malam bersama, sebelum kita terlelap tidur untuk menyambut sunrise dari balik bukit Manokwari di sebalah timur, oh.

Saat itu dapat kubayangkan suasan desa ku yang dipesisir pantai ku temukan kembali di Tanjung Kawal.

Tanjung Kawal tidak akan kita dengar suara bising kenalpot kendaraan bermotor yang memecah kesunyian, seperti di lokasi wisata pantai Pasir Putih yang letak di bibir pantai yang diatasnya adalah jalan raya dengan kendaraan hilir mudik.

Dimalam hari, Tanjung Kawal Pulau Lemon yang membela Teluk Doreri, saat menatap ke arah Timur akan terlihat kelap kelip lampu pesisir pantai Bakaro hingga pelabuhan Yos Susdarso terpancar.

Jika memandang sebalah barat, sepanjang pesisir pantai Wosi yang melintang ke bukit Sowi, Arfai hingga ke Pabrrik Semen Maruni terpancar cahaya warna-warni tak terduga, indah.

Makin larut memberikan kesejukan, udara malam Tanjung Kawal bertiup menembus pori-pori, purnama menampakan wajahnya, kilauan sinarnya jatuh ke pantai.

Dari cela-cela rimbunnya hutan Pulau Lemon akan terdengar desis suara janghkrik, ombak, gelombang menggulirkan batu-batu kecil ke tepi pantai, orkesta tidak bernada didengan alam di tepian laut, menemani kita ke peraduan.

Bibir pantai Tanjung Kawal Pulau Lemon, Keluarahan Kwawi Distrik Manokwari Utara, Papua Barat. FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA.

Irama alami yang tidak dapat diperkecil atau perbesar membuat telinga tak bisa menolak merdu suara air pantai, perlahan menghanyutkan perantau di pulau kecil nun jauh terlelap mimpi menanti fajar sebelum waktu subuh tiba.

Tanjung Kawal di Pulau Lemon Manokwari bisa merefres kemabli tubuh yang kita paksa beraktifitas sepekan.

Ada bonus keindahan lain, saat besi-besi berbadan lebar mau bersandar di Pelabuhan Yos Sudarso, mata dimanjakan cahaya lampu bergerak di atas air dalam kegelapan malam mencari tepi untuk bersandar.

Pagi pun tiba, jernihnya air asin Tanjung Kawal bisa dinikmati berendam sebelum sejenak kembali ke Manokwari.

Entahlah! Kapan saya, keluarga dan rekan jurnalis bisa bermimpi di Tanjung Kawal seperti dalam kata yang kurangkai disi tulisan ini, Saya tidak tau.

Tanjung Kawal satu keindaha panorama alam Manokwari yang baelum banyak diketahui orang, atau saya saja yang baru mengetahui keberadaan Tanjung Kawal.

Mari meramikan destinasi wisata Tanjung Kawal menopang ekonomi masyarakat Pulau Lemon yang lebik baik. Mengutip kata bijak Almarhum Brigjen Mar (Purn) Abraham O Atururi: Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi, ayo membangun wisata pantai Manokwari.(rustam madubun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *