
PAPUADALAMBERITA.COM, FAKFAK- Setiap menyambut hari Hari Ulang Tahun (HUT) RI di Kota Pala, pasti terlihat ada beberapa orang berwajah baru yang muncul untuk mengais rejeki di trotoar jalan Yosudarso Kelurahan Wagom, tepatnya di jalan masuk pasar ikan Tanjung Wagom dan di depan sekolah MAN (Madrasah Alyah Negeri) Wagom.
Ternyata kedua penjual umbul – umbul itu merupakan pedagang musiman yang datang di Fakfak untuk mengais rejeki jelang HUT RI, berapa hasil mengais rejeki yang diperoleh sampai tanggal 17 Agustus 2019 ini ? berikut penuturan salah satu pedagang umbul – umbul itu kepada Rico Letsoin dari papuadalamberita.com.
Cuaca yang tak menentu di Kota Fakfak akhir – kahir ini, kadang panas terik dan kadang hujan lebat, tak membuat seorang lelaki bertubuh kurus kulit putih yang setia menjaga dagangan umbul – umbulnya.
Bila hujan lelaki asal Sukabumi ini kadang mencari tempat berteduh yang tak jauh dari dagangannya agar dapat memantau berbagai jenis umbul – umbul, bendera merah putih berbagai bentuk yang dijualnya.
Dan pastinya warga kota Fakfak yang sering lalu lalang di jalan Yosudarso Tanjung Wagom, hanya dapat melihat sepintas dagangan umbul – umbul tersebut namun tidak mengetahui asal lelaki pengais rejeki di atas trotora yang menanti dagangannya laku terjual.
Lelaki itu ternyata berdarah Sukabumi Jawa Barat namun dia adalah penduduk Kota Tual Maluku Tenggara beridentitas Mohamad Fachrudin, yang jauh jauh dari Kota Tual datang ke Fakfak hanya berdagang umbul – umbul, bendera hias, backgroun, bender.
Lelaki penjual kain dan kostum di Tual yang beralamat di Kampung Tengah Tual Maluku Tenggara datang jauh – jauh dari Tual ke Fakfak karena melihat peluang bisnis umbul – umbul, bendera hias, background dan bender jelang HUT RI sangat bagus dan mengutungkan.
Ayah dua anak ini mengaku, sehari mengais rejeki di Fakfak dengan menjual berbagai bendera hias, umbul – umbul, bender dan back ground bisa memperoleh 1 juta kadang juga hanya 100 ribu rupiah.
Namun dia mengakui, selama 17 hari berdagang berbagai jenis bendera hias untuk kebutuhan 17 Agustus dirinya mampu membawa kembali uang di Tual untuk kebutuhan istri dan anaknya sebesar Rp. 12 juta.
“Dari tanggal 1 Agustus sampai 16 Agustus hanya berdagang berbagai bendera hias untuk kebutuhan masyarakat Fakfak menjelang 17 Agustus dirinya dapat meraup pemasukan sebesar Rp. 12 juta”, tutur Mohamad Fachrudin, penjuala bendera hias musiman yang datang dari Kota Tual Maluku.
Rezeki yang diperoleh selama 16 hari berdagang berbagai
jenis bendera hias yang dibawah dari Tual untuk dijual di Fakfak sebesar kurang
lebioh 12 juta digunakan untuk membiayai sekolah dua putranya yang masih
dibangku SD dan juga digunakan untuk menambah modal usahanya di Tual.
Harga dagangannya pun berfariasi, untuk bendera hias merah putih yang kecil untuk digunakan dikendaraan roda dua maupun empat selembar 10 ribu sedangkan yang besara hingga bander dan back ground bisa mencapai 500 ribu – 750 ribu perlembar.
Kepala Dinas Perindag Kabupaten Fakfak, Drs. Husein Bay, M.AP, mengapresiasi pedagang musim umbul – umbul yang setiap tahun bisa menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat Fakfak untuk menyambut HUT RI yang sudah semakin dekat ini.
Husein Bay, menilai pedagang musiman ini mampu melihat peluang untuk mengais rejeki jelang peringatan HUT RI tahun 2019 karena pedagang umbul – umbul maupun bendera hias di Fakfak tidak ada sehingga meraka ini datang untuk menyediakan kebutuhan berbagai bendera hias dalam menyambut HUT RI ke 74 tahun 2019.(rico letsoin)