“Bangkai” Pesawat Sriwijaya Air saat tergelincir di ujung Bandar Udara Rendani foto ini diambil pada 27 Mei 2021 dari salah satu gedung di Jalan Esau Sesa Manokwari . PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN
Saya sempat berpose dari Jalan Esau Sesa Manokwari dengan latar Pesawat Sriwijaya Air setelah tergelincir di ujung Bandar Udara Rendani 31 Mei 2017. PAPUADALAMBERITA. FOTO: ISTIMEWA
Pesawat Sriwijaya Air saat tergelincir di ujung Bandar Udara Rendani 31 Mei 2017. PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN
PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – Hari Senin 31 Mei 2021 genap empat tahun tergelincirnya pesawat Sriwijaya Air di Bandar Udara Rendani Manokwari, Papua Barat.
Sejak tergelincir, pesawatnya kini mangkrak di samping ujung landasan Bandar Udara Rendani Manokwari. Warna dan ciri khas Sriwijaya Air bis biru dan merah telah dihapus tinggal polos warna putih dan kini ditumbuhi semak belukar, pesawatnya pun memudar.
Seperti diketahui pesawat Boeing B737-300 milik maskapai penerbangan Sriwijaya Air tergelincir pada Rabu 31 Mei 2017 lalu sekitar pukul 08.55 menit waktu Manokwari.
Pesawat dengan nomor penerbangan SJ570 saat itu membawa 146 penumpang, 139 penumpang orang dewasa, empat anak-anak dan tiga orang bayi, semua penumpang cabin crew selamat dalam musibah itu.
Pagi itu empat tahun lalu, Manokwari diguyur hujan deras, pendaratan sudah sesuai Standar Operasional Prosedural (SOP)). Tetapi naas, saat landing pesawat keluar runway.
Saat keluar landasan waktu itu, alhamdulillah pilot telah melakukan langkah-langkah keselamatan, sehingga semua penumpang selamat dan berhasil dievakuasi tim SAR, anggota TNI, Polri dan petugas Bandara pada saat itu, saat itu juga runway Bandara Rendani sempat ditutup sementara.
Pesawat Boeing B737-300 registrasi PK-CJC dengan Flight Number SJ 570 rute Sorong-Manokwari (SOQ-MKW), pesawat saat itu diawaki Pilot Capten Dedi Herdiansyah, Co-pilot Tonny Febrianto, cabin crew, Ayu Wandira, Dwi Puspasari, Brigita dan Helbrima.(tam)