Gubernur Papua Barat, Drs Dominggus Mandacaan sebagai Irup pada Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Mansinam 2021 di Polda Papua Barat. PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN
PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – Gubernur Papua Barat, Drs Dominggus Mandacan menyampaikan penegasan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, MSI pada Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Mansinam 2021, Rabu (5/5/2021) sore, di Plataran Upacara Polda Papua Barat.
Apel yang dihadiri Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, SE, MTR (HAN), Kapolda Papua Barat Irjen Pol Doktor Tornagogo Sihombing SIK, Kejati Papua Barat, W Lingitubun SH, MH, pejabat Utama Pemda Papua Barat, Kodam XVIII/Kasuari, dan Polda Papua Barat Gubernur Papua Barat sebagai Irup dengan Komandan Apel AKBP I Ketut Widiarta, SIK Kasubdit Regident Dit Lantas Papua Barat, itu Kapolri menekankan wujudkan Sitkamtibmas yang kondusif, memberikan rasa aman, nyaman kepada masyarakat selama ibadah puasa ramadhan dan merayakan Idul Fitri 1442 H di tengah pandemi Covid-19 tahun 2021 dan larangan mudik.
‘’Apel gelar pasukan ini dilaksanakan sebagai bentuk pengecekan akhir kesiapan pelaksanaan Operasi Ketupat-2021dalam rangka pengamanan hari raya Idul Fitri 1442 H, baik pada aspek personel maupun sarana prasarana, serta keterlibatan unsur terkait seperti TNI, Pemda, dan mitra Kamtibmas lainnya,’’ sebut gubernur Papua Barat.
Gubernur mengatakan, menjelang hari raya Idul Fitri 1442 H tren kasus COVID-19 di Indonesia mengalami kenaikan sebesar 2, 03%. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan aktifitas masyarakat khususnya menjelang akhir bulan suci ramadhan dan hari raya Idul Fitri.
‘’Berkaitan dengan hal tersebut, pemerintah telah mengambil kebijakan larangan mudik pada hari raya Idul Fitri 1442 H. Ini merupakan tahun kedua pemerintah mengambil kebijakan tersebut karena situasi pandemi COVID-19,’’ tegas Kapolri yang disampikan gubernur Papua Barat.
Irup Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Mansinam 2021, Drs Dominggus Mandacan menyematkan pita merah sebagai sandi Operasi Gelar Pasukan kepada anggota Lalu Lintas Ditlantas Polda Papua Barat, Rabu (5/5/2021). PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN
Mengutip pesan Kapolri, gubernur mengatakan, Presiden Joko Widodo menjelaskan bahwa keputusan tersebut diambil melalui berbagai macam pertimbangan, yaitu pengalaman terjadinya tren kenaikan kasus setelah pelaksanaan libur panjang, termasuk peningkatan kasus sebesar 93% setelah pelaksanaan libur Idul Fitri pada tahun 2020/1441 H.
‘’Meskipun begitu, keinginan masyarakatuntuk melaksanakan mudik sulit untuk ditahan. Berdasarkan survei Kementerian Perhubungan,apabila Pemerintah tidak melaksanakan larangan mudik maka akan terjadi pergerakan orang yang melakukan perjalanan mudik sebesar 81 juta orang. Namun setelah diumumkannya larangan mudik, masih terdapat 7% atau 17,5 juta orang yang akan melaksanakan mudik. Oleh karena itu, kegiatan Operasi Ketupat-2021 harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh seluruh jajaran dalam rangka menempatkan keselamatan masyarakat sebagai hukum tertinggi, Salus Populi Suprema Lex Est,’’ ujar gubernur.
‘’Kasus Covid-19 harus kita waspadai berkaca pada gelombang penyebaran COVID-19 yang terjadi di luar negeri. Sebagai contoh di India, terjadi penambahan kasus baru hingga mencapai 400.000 kasus dan angka kematian mencapai 3.500 kasus dalam sehari. Hal ini disebabkan kelengahan masyarakat terhadap protokol kesehatan,’’ sebut gubernur lagi.
Kata gubernur, menyikapi hal tersebut, Indonesia tidak boleh lengah,terlebih dengan adanya varian baru Covid-19dari sejumlah negara yang masukke Indonesia seperti B.1.1.7 asal Inggris, B.1.617 asal India, dan B.1.351 asal Afrika Selatan. Untuk mengatasi kasus COVID-19 yang berasal dari luar negeri tersebut, Polri bersama-sama dengan Satgas yang berada di BandarUdara dan Pelabuhan Internasional telah melakukan pengawasan terhadap masuknya pelaku perjalanan Internasional.
‘’Saya perintahkan kepada petugas di lapangan untuk mengawasi pelaku perjalanan Internasional secara ketat. Pastikan pelaksanaan karantina di tempat yang telah ditunjuk sesuai dengan manifest pelaku perjalanan internasional yang masuk ke Indonesia,’’ tegas gubernur.
Lanjut Dominggus Mandacan, bahwa hari raya Idul Fitri 1442 Hdirayakanoleh mayoritas masyarakat Indonesia. Peningkatan aktifitas masyarakat akan terjadi dalam bentuk kegiatan ibadah dan kegiatan masyarakatdi sentra-sentra ekonomi, destinasi pariwisata, serta kegiatan budaya seperti takbir keliling dan halal bi halal.
Selaku Irup pada Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Mansinam 2021, Gubernur Papua Barat, didampingi Pangdam XVIII/Kasuari, Kapolda Papua Barat, Kajati Papua Barat melakukan pemeriksaan pasukan. PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN
‘’Hal ini tentu sajasangat berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas, gangguan kamseltibcar lantas, dan pelanggaran protokol kesehatan Covid-19.Oleh karena itu, Polri menyelenggarakan Operasi Ketupat-2021 yang akan dilaksanakan selama 12hari, mulai dari tanggal 6sampai dengan17 Mei 2021.
‘’Semangat yang ingin saya tanamkan dalam Ops Ketupat 2021 adalah upaya Polri dalam mencegah penyebaran Covid-19 melalui penyekatan dan penegakan terhadap protokol kesehatan,’’ pesan gubernur.
Lanjut gubernur, prioritaskan langkah-langkah preemtif dan preventif secara humanis, sehingga masyarakat betul-betul mematuhi protokol kesehatan. Laksanakan penegakan hukum sebagai upaya terakhir “ultimum remedium” secara tegas dan professional terhadap pelanggar protokol kesehatan yang sudah berulang kali serta oknum-oknum masyarakat yang menimbulkan dampak negatif kesehatan secara luas dan menciptakan klaster baruCovid-19.
‘’Tujuan yang ingin dicapai adalah masyarakat dapat merayakan Idul Fitridengan rasa aman dan nyaman serta terhindar dari bahaya Covid-19,’’ ungkap gubernur.
Dalam pelaksanaan Operasi Ketupat-2021 di seluruh Indonesia, jumlah personel yang terlibat sebanyak 155.005 pers gabunganterdiri atas 90.592 personel Polri, 11.533 personelTNI serta 52.880 personel instansi terkait lainnya seperti satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, pramuka, Jasa Raharja,dll.
Personel tersebut akan ditempatkan pada 381pos penyekatan untuk mengantisipasi masyarakat yang masih berniat dan akan melaksanakan mudik, 1.536 pos pengamananuntuk melaksanakan pengamananterkait gangguan kamtibmas dan kamseltibcar lantas, serta596 pos pelayanan dan180 pos terpadu untuk melaksanakan pengamanandi pusat keramaian, pusat belanja, stasiun, terminal, bandara, pelabuhan, tempat wisata, dll.
Gubernur kembali menegaskan, bahwa untuk mengantisipasi pelaku perjalanan dalam negeri, segera maksimalkankegiatanposkodi terminal, bandar udara, pelabuhan, dan stasiun. Posko inibukan hanya sekedar menjadi posko pengamanan dan pelayanan, namun juga berfungsi untuk mengendalikan penyebaran Covid-19, melalui: pengawasan protokol kesehatan, mengecek dokumen yang harus dimiliki penumpang, yaitu hasil negatif test COVID-19 palinglambat 1×24 jam, e-HAC, SIKM, dan sertifikat vaksinasi.
DARI KIRI: Perwakilan jasa Rahardja, Kepala Kesbangpol Papua Barat, Ka Fasahrkan Manokwari, Kabinda Papua Barat, Kapolda Papua Barat, Gubernur Papua Barat, Pangdam XVIII/Kasuari dan Kajati Papua Barat. PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN
‘’Melakukan rapid test antigen secara acak kepada penumpang, mencegah dan melakukan penertiban terhadap kerumunan masyarakat dengan memberikan sanksi berupa teguran lisan, sanksi fisik, maupun denda administratif; serta melaksanakan pembagian masker kepada masyarakat,’’ sambung gubernur.
Berdasarkan hasil analisa dan evaluasi Operasi Ketupat tahun 2020, gangguan kamtibmas secara umum seperti pencurian berat (curat) dan pencurian dengan kekerasan (curas) mengalami kenaikan sedangkan untuk kasus-kasus yang meresahkan masyarakat lainnya seperti curas bersenpi, curanmor, penganiayaan berat (anirat), mengalami penurunan demikian juga kecelakaan dan pelanggaran lalu-lintas juga mengalami penurunan yang cukup signifikan.
‘’Capaian tersebut merupakan bukti bahwa cara bertindakdan upaya penanganan pada pelaksanaan Operasi Ketupat tahun 2020 terkait dengan gangguan kamtibmas masih perlu dioptimalkan. Pengamanan ini tidak boleh dianggap sebagai agenda rutin tahunan biasa, sehingga menjadikan kita cenderung underestimate dan kurang waspada terhadap setiap dinamika perkembangan masyarakat, apalagi dimasa pandemi COVID-19 saat ini, kita harus lebih peduli jangan sampai kegiatan ramadhan dan idul fitri 1442-H menimbulkan klaster-klaster baru penyebaran COVID-19,’’ ujar gubernur.
Saya berharap, capaian tersebut dapat terus ditingkatkan dan menjadi motivasi bagi seluruh jajaran Polri untuk lebih mempersiapkan diri serta memberikan dedikasi dan pengabdian terbaik dalam pelaksanaan Operasi Ketupat tahun 2021 ini.
Pada Operasi Ketupat tahun 2021, substansi dari kebijakan pelarangan mudik oleh pemerintah adalah mencegah terjadinya penyebaran Covid-19agar tidak terjadi klaster-klaster pada saat kegiatan di bulan suci ramadhan seperti klaster pesantren, klaster mudik, klaster ziarah, klaster taraweh, dan sebagainya. Namun pada kenyataan banyak masyarakat melaksanakan mudik mendahului atau “curi start mudik”.
Selain itu, peningkatan aktifitas masyarakat pada bulan Ramadhan,menjelang, pada saat,dan pascahari raya Idul Fitri tentu saja sangat berpotensimeningkatkanpenyebaran COVID-19 khususnya di pusat keramaian, pusat belanja, stasiun, terminal, bandara, pelabuhan, tempat wisata,dll.
Berkaitan dengan hal tersebut, perluadanya pengawasan ketat terhadap protokol kesehatan di daerah tujuan mudik, sentraperekonomiandan keramaiandengan memedomani Surat TelegramKapolriNomor: ST/949/V/Ops.2./2021tentang upaya mencegah terjadinya peningkatan penyebaran COVID-19 menjelang, saat, dan pasca hari raya idul fitri 1442 H, dengan langkah sebagai berikut:
Mendirikan posko terpadu bersama dengan Satgas COVID-19 dan stakeholder terkait yang memiliki kelengkapan pemeriksaan swab antigen dan ruang isolasi sementaradi sentra-sentra ekonomi.
Lakukan koordinasi dengan Satgas COVID-19 dan pengelola gedung untuk membatasi jumlah pengunjung maksimal 50% dari kapasitas yang ada danpastikan sistemnya, siapkan petugas untuk menghitung jumlah pengunjung yang masuk.
Lakukan patroli gabungan secara periodikuntuk memastikan tidak terjadi kerumunan di sentra perekonomian dan keramaian, sekaligus lakukan imbauan agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatansecara ketat;
Untuk menghindari penumpukan pengunjung,berlakukanone gate systempada akses pintu masuk maupun keluar, lakukan koordinasi dengan pihak pengelolauntuk mendirikan poskodi pusat perekonomian dan keramaian. Berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 untuk melaksanakan swab antigen secara acakdan melakukan pembagian masker.
Melakukan upaya penegakan hukumprotokol kesehatandengan tim pemburu Covid-19, melakukan upaya penertiban kerumunan dengan memberikan sanksiberupa teguran, lisan, fisik maupun denda administratif.
Khusus kepada wilayah yangmenerapkan PPKM Mikro, agar memperkuat peran dan fungsi Posko PPKM Mikro, seperti kewajiban untuk melapor bagi tamu, memastikan pelaksanaan isolasi mandiri bagi tamu, mengecek ketersediaan alat swab antigendan melaksanakan fungsi 3T.
Pada wilayah zona merahdan orange, lakukan koordinasi denganSatgas Covid-19 untuk menutup tempat wisatadan tempat umum lainnya yang tidak esensial.
SALAM PRESISI: Gubernur Papua Barat, Pangdam XVIII/Kasuari, Kapolda Papua Barat serta pejabat utama, dan elemen masyarakat pada apel gelar pasukan, Rabu (5/5/2021). PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN
Berikan bantuan sosial sesuai dengan pemetaan sosio ekonomi masyarakat. Untuk daerahyang menjadi sasaran mudik agar meningkatkandukungan terhadapprogram vaksinasi massalkhususnya di wilayah Jabodetabek, Jawa, dan Bali.
”Dalam kesempatan yang penuh dengan semangat dan rasa kebersamaan ini, beberapa penekanan saya untuk dipedomani gunamendukung keberhasilan pelaksanaan operasi ketupat-2021,” ucap gubernur sebagai berikut:
Pertama, siapkan mental dan fisik serta jaga kesehatan,niatkan setiap pelaksanaan tugas sebagai ibadahkepada Tuhan YME;
Kedua,lakukan deteksi dini dengan memetakan dinamika dan fenomena yang berkembang, sebagai langkah antisipasi sedini mungkin untuk mencegah aksi yang meresahkanmasyarakat;
Ketiga, tingkatkan kepekaan, kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam melaksanakan pengamanan dan antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya aksi terordan kriminalitas yang memanfaatkan momentumbulanRamadhan danhari raya Idul Fitri 1442 H;
Keempat, laksanakan pengamanan secara profesional dan humanis, berikanpelayanan terbaik, lengkapi Sarpras dan perlengkapan perorangan yang memadai, serta lakukan penugasan anggota denganbuddy system.
Kelima, laksanakan penegakan hukum secara profesional dan proporsional serta bertindaklah secara tegas namun humanis terhadap setiap pelanggaran hukum yang berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas.
Keenam, mantapkan kerja sama, sinergi, dansoliditaspara pihak yang terlibatdemi keberhasilan pelaksanaan operasi;
Ketujuh, tetaplah menjadi teladan bagi keluarga, rekan, dan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan mencegah penyebaranCovid-19, yaitu mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, serta menerapkan pola hidup sehatdan bersih.Kedelapan, pastikan petugas frontlinertelah melaksanakan program vaksinasi sebanyak 2 kali.(tam)