Foto bersama Sekda Papua Barat serta undangan sebelum persiapan pengeksporan lima ton biji kakao ke Eropa, Selasa (19/9/2023). FOTO: ISTIMEWA.
PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – Provinsi Papua Barat mengekspor lima ton biji kakao asal Ransiki Kabupaten Manokwari Selatan ke Eropa, Selasa (19/9/2023).
Kakao kualitas premium itu akan dikirim ke Belanda melalui Surabaya, Jawa Timur.
Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw melalui Penjabat Sekda Papua Barat Dr Yacob S Fonataba, SP, MSI di Pelabuhan Yosudraso Manokwari Selas (19/9/2023) secara simbolis melepas pengiriman lima ton biji kakao produksi Ransiki.
“Hari ini kita akan melepas ekspor biji kakao sebanyak lima (5) ton yang nantinya melalui pelabuhan Surabaya, selanjutnya diangkut ke Buyer Kakao Ransiki di Belanda, untuk didistribusikan ke beberapa perusahaan produk coklat terkenal di eropa, yaitu : Cocolat Chapon dan Plaq di Perancis; Taucherli dan Halba Cocolat di Switzerland serta Cacava di Rusia dan Dandelion Chocolate di USA,” sebut penjabat Sekda Fonataba.
Pelepasan itu ditandai dengan pemuatan lima (5) ton biji kakao Ransiki senilai Rp225.000.000 tersebut ke dalam kontener.
Penjabat Gubernur Waterpauw yang dibacakan Sekda, mengapresiasi semangat yang terbangun antara PT Eibier Suth Cokran-Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP), dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan (TPHBUN) provinsi Papua Barat dalam mendorong produksi, mutu dan daya saing Kakao Ransiki.
Menurutnya ekspor komoditas pertanian merupakan salah satu pilar ekonomi nasional melalui perolehan devisa negara, penerimaan petani serta pelaku usah.
Meski telah memiliki standar mutu, Kakao Ransiki diakui telah menembus pasar Eropa, namun kembali lagi Pj Gubernur meminta agar ada peningkatakan volume ekspor dengan jumlah pendapatan yang signifikan.
“Bagi semua instansi terkait, OPD maupun Instansi vertikal serta mitra pembangunan harus dapat bersinergi secara optimal dan bekerja fokus dengan target outcome dengan manfaat yang jelas dan terukur,” ungkap Pj Sekda Fonataba.
Kepala Balai Standarisasi Instrumen Pertanian provinsi Papua Barat, Dr Aser Rouw, SP, M.Si, dalam kesempatan itu mengatakan, Kakao Ransiki yang di ekspor merupakan biji Kakao premium yaitu memiliki standar nasional.
“Ekspor 5 ton ini merupakan biji Kakao premium yaitu memiliki standar nasional. Dalam setahun 3 kali kita ekspor dengan 1 kali puncak musim besar. Kami juga melibatkan petani milenieal, bagaimana menggerakan mereka dari hulu sampai ke hilir. Jadi anak-anak muda ini mau bertanam tapi juga mau berproduksi,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Pj. Sekda Papua Barat juga berkesempatan menyerahkan secara simbolis bibit Kakao kepada pihak PT Eibeir Suth Cokran. Selain itu, bibit pohon kopi kepada petani mienial kabupaten Pegunungan Arfak.(rls/tam)