Papua Barat

Pesan Mantan Wakil Bupati Fakfak, Balon Bupati Harus Punya Dukungan dan Duit

117
×

Pesan Mantan Wakil Bupati Fakfak, Balon Bupati Harus Punya Dukungan dan Duit

Sebarkan artikel ini

Drs. Donatus Nimbitkendik, MTP. FOTO: RICO LET”s/papuadalamberita.com

PAPUADALAMBERITA.COM. FAKFAK – Pesta Demokrasi Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah sudah diambang mata, sebentar lagi KPU Fakfak mulai melaksanakan tahapan Pilkada 2020 di Kabupaten Fakfak Papua Barat.

Gonja– ganjing figur calon Bupati dan wakil bupati mulai dibicarakan warga hingga ke media sosial seperti WhatsApp.  Seperti figur Samaun Dahlan, S.Sos, MAP, figur Drs. Ali Baham Temongmere, MTP, figur Untung Tamsil, S.Sos, M.Si, figur Drs. Musa Kamudi, M.Si, bahkan nama figur mantan Wakil Bupati Fakfak 2010 – 2015 Drs. Donatus Nimbitkendik, MTP, juga jadi bahan pembicaraan.

Dari lima nama figur calon Bupati Fakfak yang ramai diperbincangkan masyarakat Fakfak Papua Barat, dimana mereka dianggap mampu untuk memimpin Kabupaten Fakfak di lima tahun ke depan.

Namun Drs. Donatus Nimbitkendik, MTP, kepada papuadalamberita.com, mengatakan, siapa saja figur calon Bupati yang ingin maju bertarung di Pilkada 2020 mempunyai peluang termasuk dirinya (Donatus Nimbitkendik red).

Namun menurut mantan orang nomor dua di Fakfak periode 2010 – 2015, dieranya periode pertama Drs. Mohamad Uswanas, M.Si, untuk menjadi calon Bupati khususnya calon Bupati Fakfak Papua Barat, harus punya D2 yakni Dukungan dan Duit.

Dukungan yang dimaksud adalah dukungan dari masyarakat, dukungan partai politik dan duit, bila hanya didukung kekuatan masyarakat dan dukungan dari Partai Politik maka jangan bermimpi untuk dapat bertarung di panggung Politik Pilkada Fakfak, pesan Donatus Nimbitkendik, mantan Wabub Fakfak 2010 – 2015 kepada seluruh figur calon Bupati yang akan bertarung di Pilkada 2020 Kabupaten Fakfak.

“Bila hanya didukung masyarakat dan didukung Partai Politik namun tidak didukung dengan kekuatan duit maka jangan bernafsu untuk mencalonkan diri pada pesta bergensi perebutan kursi Bupati Fakfak,” ujarnya.

Donatus Nimbitkendik, menyadari betul dukungan finansial dalam Pilkada sangatlah penting karena berdasarkan pengalamannya saat akan bertarung di Pilkada 2015 hingga harus membutuhkan kost pembelajaan dukungan Partai Politik yang sangat mahal serta kebutuhan lainnya yang tentunya membutuhkan dana yang begitu besar.

Karena itu kata dia, untuk mau bertarung di Pilkada Fakfak 2020, para bakal calon Bupati, sudah saatnya untuk mencari donatur Politik agar dapat mendukung bakal calon Bupati terjun di pesta demokrasi Pilkada Fakfak 2020.

Donartus Nimbitkendik, toko diera pasca reformasi tahun 1999, mampu memimpin massa menduduki gedung DPRD Fakfak untuk menurunkan mantan Bupati Fakfak Suparlan Pasambuna dari kursi emas Bupati termasuk menurunkan mantan Ketua DPRD Fakfak tahun 1999, M. Taher, sebelum akhir masa jabatan, saat bertemu dua awak media beberapa waktu lalu di Ball Room Lantai 5 Hotel Grand Papua Fakfak, banyak menceritakan pengalamannya bertarung di Pilkada Fakfak yang menghabiskan dana puluhan miliar rupiah.

Bahkan dirinya, mengaku pilihannya mengundurkan diri dari ASN agar tidak terganjal dalam pilihan Politiknya untuk bertarung di Pilkada Kabupaten Fakfak, “sanya (Donatus red) harus mengundurkan diri dari ASN agar tidak ada pihak – pihak yang akan menganjal dirinya maju dalam Pilkada Fakfak”, kisah Donatus Nimbitkendik, kepada papuadalamberita.com.(RL 07)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Maaf Tidak Bisa Dicopy !!