Hiburan

“Pretty Boys”, Pentingnya Persahabatan dan Keluarga

173
×

“Pretty Boys”, Pentingnya Persahabatan dan Keluarga

Sebarkan artikel ini
Print
Artis pemeran film “Pretty Boys” Vincent Rompies (kanan), Danilla Riyadi (tengah) dan Deddy Mahendra Desta (kiri) berpose saat kunjungan media ke Kantor Berita Antara di Gedung Wisma Antara, Jakarta, Rabu (4/9/2019). FOTO: antara foto/m risyal hidayat./papuadalamberita.com

PAPUADALAMBERITA.COM. JAKARTA – Rahmat Maha Esa (Desta) dan Anugerah Santoso (Vincent Rompies) adalah dua orang sahabat yang dari kecil bermimpi masuk TV dan menjadi terkenal.

Meski demikian mereka memiliki motivasi berbeda, Rahmat ingin terkenal agar dikelilingi oleh perempuan cantik.

Sementara itu, Anugerah ingin masuk TV agar bisa disandingkan dengan pembawa acara idolanya seperti Koes Hendratmo, Nico Siahaan, Bob Tutupoli, Sonny Tulung dan lainnya.

Akan tetapi, perjuangan mereka untuk menjadi terkenal tentu tidak mudah. Anugerah mendapat pertentangan dari sang ayah Jono (Roy Marten) yang menganggap dunia hiburan dengan hal-hal buruk.

Anugerah pun kabur daritanah kelahirannya untuk mengadu nasib di Jakarta bersama Rahmat. Namun, nasib berkata lain bahwa karir mereka hanya mentok menjadi pelayan dan koki restoran.

Untunglah, ada Asty (Danilla Riyadi) yang selalu menjadi pemberi semangat bagi keduanya dalam meraih impian untuk menjadi terkenal.

Hingga pada suatu hari, Rahmat dan Anugerah bertemu Roni (Onadio Leonardo), kordinator penonton bayaran dan Bayu (Imam Darto) yang membuka jalan untuk mewujudkan impian mereka.

Namun lagi-lagi saat sudah masuk TV pun, mereka masih harus menghadapi berbagai halangan dan rintangan yang tidak sesuai hati nurani mereka.

Akankah mimpi Rahmat dan Anugerah menaklukkan dunia pertelevisian membuahkan hasil?

Potongan cerita tersebut merupakan bagian dari film komedi berjudul “Pretty Boys” yang menjadi debut perdana Tompi sebagai sutradara film layar lebar.

“Pretty Boys” juga menjadi film serba pertama tak hanya bagi Tompi, namun juga bagi Desta yang juga baru pertama duduk di kursi produser dan pertama kalinya bisa beradu peran dengan Vincent dalam satu judul yang sama.

Film produksi The Pretty Boys Pictures dan Anami Films ini terinspirasi dari realita yang terjadi pada dunia pertelevisian Indonesia yang jarang diangkat kedalam layar lebar.

Imam Darto sebagai penulis skenario mencoba menangkap keresahan yangs ekama ini ia rasakan mengenai industri televisi sekarang ini yang rela melakukan apapun demi sebuah rating.

Ide mengangkat realita dalam industri pertelevisian itu diakui Darto datang begitu saja setelah menerima konsep cerita dari Vincent dan Desta.

“Vincent Desta datang ke saya minta tolong bikin cerita premisnya tentang dua sahabat yang mau coba sukses di Jakarta tapi harus berkorban harga diri mereka. Nah, kenapa enggak sekalian aja angkat cerita tentang televisi,” ujar Darto.

Skenario tersebut berhasil diterjemahkan oleh Tompi melalui adegan-adegan dalam film dengan sangat ringan dan mudah dipahami tanpa mengurangi pesan yang ingin disampaikan “Pretty Boys”.

Tompi dianggap oleh rekan-rekannya sangat detail dalam penggarapan film komedi ini. Terutama terkait masalah adegan dan dialog yang ditampilkan.

“Tantangannya buat saya karena ini isu sensitif. Jadi kita memilih memilih waktu selama syuting ada adegan yang kita ulang kayaknya jangan pakai kata-kata ini untuk menjaga perasaan orang lain,” kata Tompi.

Tompi juga mampu meramu komedi yang sanggup mengocok perut dengan lawakan khas duo Vincent-Desta, namun di sisi lain juga bisa membuat penonton terenyuh ketika melihat konflik yang dialami oleh dua karakter utama.

Kehadiran Danilla sebagai Asty juga menjadi penyejuk dalam panasnya konflik yang nantinya akan dialami oleh kedua sahabat tersebut. Pujian juga layak disematkan untuk Onadio Leonardo yang secara sempurna mampu memerankan karakter Roni dengan segala keunikannya.

Meskipun film ini menjadi debut perdana aktingnya di layar lebar, namun Onad tampak tidak kalah saat bersanding dengan nama-nama yang lebih berpengalaman di dunia seni peran.

Penggarapan musik pengiring untuk film ini juga tidak sembarangan dengan melibatkan berbagai musisi dalam jajarannya, seperti Ardhito Pramono, Endah N Rhesa, Mooner, White Shoes & The Couples Company, Nadin Amizah, Naif, Gugun & bues Shelter, Daramuda, Feel Koplo, hingga The Cash.

Bahkan Danilla Riyadi juga secara khusus menciptakan lagu “Kembali Pulih” yang bercerita tentang kekecewaan terhadap seseorang karena ia telah berbuat kesalahan untuk “Pretty Boys”.

“Pretty Boys” dibintangi juga oleh Tora Sudiro, Joe P-Project, Ferry Maryadi, Dwi Sasono, Natasha Rizki, Najwa Shihab, Rowiena Umboh, Aurelie Moeremans, Iyang Darmawan, hingga Glenn Fredly.

Film ini rencananya mulai tayang di bioskop seluruh Indonesia pada tanggal 19 September 2019.(ant)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *