Dokumen – Para guru dan murid se-Kota Wasior Kabupaten Teluk Wondama, berkumpul di Tamam Masosaya Topae merayakan Hari Guru dan ulang tahun PGRI dengan cara makan bersama. ANTARA/Zack Tonu B
PAPUADALAMBERITA.COM.TELUK WONDAMA – Sedikitnya 238 guru di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat sampai saat ini belum mendapatkan sertifikat kompetensi pendidikan.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Hanock Mariai di Wasior, Senin, mengutarakan mereka terdiri atas guru yang sudah PNS, guru agama serta guru yang masih berstatus honorer daerah.
“Untuk guru yang sudah tersertifikasi dari 2015 sampai 2019 totalnya sudah sebanyak 103 orang. Itu termasuk 18 orang (yang ikut sertifikasi) tahun 2019. Yang masih tergantung, ada 238 guru yang belum,“ ucap Hanock.
Mariai menjelaskan, banyak guru belum bisa mengikuti sertifikasi lantaran tidak lulus saat menjalani ujian kompetensi guru (UKG). UKG sendiri dilakukan untuk mengukur level kompetensi individu guru dan penguasaan guru terhadap materi pendidikan.
“Banyak guru kita tidak lolos ujian kompetensi. Kita juga terhambat dengan anggaran yang minim, “ ujar Mariai.
Merujuk pada UU nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang mengamanatkan sertifikasi guru berakhir pada Desember 2020, maka ratusan guru di Wondama terancam kehilangan hak untuk mengajar.
Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Teluk Wondama berharap Dinas Pendidikan mencari cara agar ratusan guru di Wondama bisa mengikuti sertifikasi sebelum Desember 2020.
“Kita harapkan semua guru di Wondama bisa sertifikasi semua. Soal anggaran kita akan sama-sama berjuang agar ada perhatian dari Pemda,“ kata Ketua Komisi A, Robert Gayus Baibaba.(ant)