M. Sanusi Rahaningmas,S.Sos.,M.M.,M,S.ip (MSR. FOTO: ISTIMEWA/papuadalamberita.com.
PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI- Kendati telah dirilis Wakil Walikota Tual, Usman Tamnge bahwa ada oknum ASN Pemerintah Kota setempat sebanyak 60 persen terindikasi mengkonsumsi Narkoba, M. Sanusi Rahaningmas,S.Sos.,M.M.,M,S.ip (MSR) sangat menyayangkan pernyataan itu.
Anggota DPD-RI dapil Papua Barat berdarah Kei itu mengatakan, wakil walikota Tual telah membuka aib aparatur yang merupakan tanggung jawabnya dalam memberikan pembinaan.
“Apalagi bicara hanya dengan menggunakan emosional sehingga tidak sesuai dengan kenyataan bahwa ASN yang mengkonsumsi narkoba sesuai presentasi persenan maka cukup banyak, tapi realita sesuai keterangan yang disampaikan hanya berkisar kurang lebih 6 hingga 7 orang,” Kata Sanusi Rahaningmas kepada media ini melalui keterangan tertulisnya, Selasa (18/2/2020).
Menurut mantan ASN Kemenag Kota Sorong sejak Tahun 1987 – 2004 yang sudah hijrah masuk dunia Politik pada tahun 2004 itu mengatakan bahwa Kota Tual dan kab Maluku Tenggara merupakan salah satu daerah yang sangat fanatik dengan masalah agama serta kepercayaan oleh ketiga dedominasi agama terbesar yaitu kristen protestan, katolik dan islam.
Tetapi disesalkan bisa masuk barang haram yang sudah merasuk sebagian ASN, belum lagi dikalangan Masyarakat.
“Untuk itu Saya minta kepada aparat kepolisian di Polres Maluku Tenggara segera bersikap dan mengambil langkah hukum, karena kalau sudah ada terindikasi seperti itu maka sudah barang tentu pasti ada pihak pemasok alias bandar untuk barang haram tersebut.atau kah jangan-jangan barang haram tersebut sudah bermarkas disana,” tegas Sanusi.
Mantan legislator Papua Barat itu berharap aparat kepolisian bergerak cepat melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap peredaran narkoba tersebut sehingga tidak merusak Generasi muda yang ada di Kota Tual serta Kabupaten Maluku Tenggara.
“Sebab kalau dibiarkan pasti lebih banyak lagi yang akan jatuh korban sekiranya sudah terbuki bahwa ada oknum ASN yang positif mengkonsumsi narkoba, sehingga bisa berdampak pada kinerja dari pada aparatur atau ASN tersebut,” ujarnya
Diperparah lagi dengan penyampaian Wakil Wali kota, Usman Tamnge belum lama ini bahwa Pemerintah Kota Tual mendapat sorotan sebagai salah satu kota yang memberikan pelayanan terburuk di Indonesia.
Senator Papua Barat kelahiran Kei Besar itu kembali meminta kepada Pihak Kepolisian, pihak otorita Bandara dan Adpel Maluku Tenggara dengan Kota Tual agar melakukan pengawasan ekstra ketat kpd pihak-pihak asing yang datang dan bekerja di perusahaan-perusahan kedua daerah ini.
Kemudian perusahaan-perusahan yang sudah beroperasi di kedua daerah tersebut harus diawasi, pemerintah wajib mengetahui apa kegiatan dilakukan oleh perusahaan itu termasuk bongkar muat hasil Produksi.
“Saya minta pihak keamanan mengusut tuntas dari mana datangnya barang haram tersesebut dan bisa beredar di wilayah Pemerintah Kota Tual, karana apapun yang terjadi sebagai anak bangsa yang lahir dan besar di tanah kei kemudian merantau, saya tidak akan tinggal diam dan selalu menyuarahkan masalah yang dapat merusak sendi-sendi kehidupan moral dari anak bangsa di mana saja berada karena itu merupakan tanggung jawab bersama sebagai warga Negara tanpa pandang bulu demi terwujudnya generasi masa depan yang lebih baik,” tambahnya(*/tam)