BAPENDA PAPUA BARAT
Papua Barat

Suku Nusantara Raatkan Barisan, Arus Dukungan PMK2 Tak Terbendung

138
×

Suku Nusantara Raatkan Barisan, Arus Dukungan PMK2 Tak Terbendung

Sebarkan artikel ini

Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Teluk Bintuni nomor urut 2 Ir Petrus Kasihiw, MT – Matret Kokop, SH meresmikan sejumlah posko pemenangan PMK2 jilid II di Kota Bintuni, Kamis (29/10/2020). PAPUADALAMBERITA. FOTO: istimewa

PAPUADALAMBERITA.COM. BINTUNI – Setelah gelombang besar mendukung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Teluk  nomor urut 2 Ir Petrus Kasihiw,M,T – Matret Kokop,S.H (PMK2) jilid II datang dari masyarakat 7 suku yang berada di kawasan pegunungan maupun pesisir negeri Sisar Matiti, kini giliran masyarakat dari berbagai suku yang berhimpun dalam kelompok nusantara, menyatakan dukungan yang sama.

Arus dukungan terhadap pasangan petahana Kabupaten Teluk Bintuni peserta pilkada serentak tanggal 9 Desember 2020 semakin tak terbendung.

Fakta ini tercermin dari gelombang massa yang hadir dari setiap peresmian posko pemenangan Piet-Matret pada hari Kamis (29/10/2020), mulai dari kawasan perkotaan hingga wilayah SP. Sejak sore hingga tengah malam, antusiasme pendukung PMK2 Jilid 2 masih tetap berkobar.

Petrus Kasihiw bersama tim koalisi pelangi memulai peresmian posko-posko pemenangan PMK2 Jilid 2 di Kampung Nelayan Tahiti, daerah ini yang mayoritas penduduknya masyarakat Selawesi Selatan menyambut calon Bupati Teluk Bintuni itu dengan prosesi adat daerah mereka.

Bahkan sebagai wujud kecintaan dan dukungan terhadap Petrus Kasihiw, Ikatan Keluarga Sulawesi Selatan (IKSS) Teluk Bintuni menganugerahi gelar kehormatan kepada putra asli Bintuni ini.

Atas ijin dan rekomendasi dari keturunan raja-raja Bugis Makassar di Selawesi Selatan, Petrus Kasihiw dikukuhkan sebagai Raja dengan gelar Daeng Situju (Pemimpin yang Bekerja, Amanah dan Bertanggungjawab).

“Ini adalah beban dan amanah dari keluarga besar Sulawesi Selatan yang harus saya jaga. Saya terharu dengan kepercayaan yang telah diberikan ini,” kata Petrus Kasihiw saat menyampaikan orasi politiknya.

Selesai peresmian posko Songkok Pamiring di Kampung Nelayan Tahiti, politisi NasDem berdarah Key Bintuni ini melanjutkan peresmian posko Nusantara Bersatu (nusber) di kompleks perumahan Nusantara yang dihuni warga berbagai suku dari penjuru tanah air ini, juga menjadi basis massa pendukung Piet-Matret.

Ketua posko Nusber Komplek Perumahan Nusantara menyatakan siap memberikan konstribusi suara diatas 80 persen dari total DPT yang ada di wilayahnya. “Kami ingin Pak Piet dan Pak Matret melanjutkan program pembangunan yang sudah berjalan di komplek ini,” kata ketua posko.

Di posko ini Kasihiw meminta ketua posko agar menginventarisir para pelaku usaha kecil dan menengah, untuk mendapatkan bantuan modal usaha dari pemerintah daerah.

“Nanti tanggal 6 Desember saya sudah aktif lagi sebagai Bupati. Pena saya masih tajam,” tandas Ketua DPD NasDem Teluk Bintuni ini.

Dari posko Nusber Komplek Perumahan Nusantara, rombongan PMK2 jilid II bergerak ke Posko Nusber di pinggir jalan poros Kampung Lama. Antusiasme simpatisan PMK2 di posko ini, sempat memacetkan arus lalu lintas. Posko ini adalah basis PMK2 Jilid 2 dari masyarakat Sulawesi Selatan.

Tuntas dari komunitas masyarakat Bugis Makassar, rombongan PMK2 Jilid 2 bergeser ke Kampung Wesiri Kilometer 4, untuk meresmikan Posko PMK2 Toraja Sehati. “Posko adalah harga diri kita, sebagai pusat pergerakan kemenangan Pit-Matret. Dengan berdirinya posko ini, Pit-Matret harus menang,” kata Petrus Kasihiw, sesaat sebelum menggunting pita sebagai tanda diresmikannya posko.

Meski malam semakin larut, Piet-Matret masih melanjutkan kegiatan dengan meresmikan Posko PMK2 Wamesa Bersatu di Kampung Argosigemerai SP 5. Menurut Daniel Idoorway, Ketua Posko Wamesa Bersatu, posko pemenangan PMK2 Jilid 2 itu dibangun atas swadana keluarga dan warga.

Menjelang tengah malam, rombongan PMK2 Jilid 2 mengakhiri peresmian posko Nusantara Bersatu di Argosigemerai. Di posko ini, sejumlah simpatisan PMK2 Jilid 2 terlihat menggunakan pakaian adat daerah masing-masing, mulai dari suku Toraja, Jawa, Papua dan Bugis Makassar.(aba)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *