PAPUADALAMBERITA.COM
JAKARTA – Tinggal di desa suku Baduy selama
beberapa saat untuk syuting film “Ambu”, membuat aktris Laudya
Cynthia Bella belajar banyak hal, salah satunya menikmati hidup dengan
sederhana dan tanpa ponsel.
“Biasanya kalau break syuting kan kita-kita yang pemain film pada
main handphone. Kalau ini enggak, kita ngumpul bareng, kekeluargaan
banget,” kata Bella, demikian ia akrab disapa, saat menceritakan kesannya
terlibat dalam pembuatan film “Ambu”.
Ditemui saat pemutaran film terbarunya itu, di Jakarta, Rabu, ia mengaku
terkesan dengan suasana hangat yang terbangun selama syuting.
“Break syuting jam 5, terus kita ngumpul rame-rame, Andri (Andri
Marshadi) dia manggil anak-anak daerah sana, terus kita nyanyi-nyanyi,”
ujarnya.
Tidak hanya itu, Bella juga menikmati tinggal di sana dan memperhatikan
bagaimana warga Baduy sehari-hari.
“Aku banyak pelajaran yang didapat bagaimana mereka hidup di sana,
bagaimana mereka benar-benar mempertahankan kelestarian alam mereka, mereka
temukan sabun, mereka tidak menggunakan alat kimia. Jadi menurut aku syuting di
sana banyak banget pelajarannya,” katanya.
“Dan di sana kita benar-benar fresh banget. Yang bangun subuh,
mandi langsung dari air sungai jadi enak banget deh,” lanjut Bella.
Pemain film “Surga Yang Tak Dirindukan” itu pun bersyukur mendapat
kesempatan bermain di “Ambu”. Menurut Bella, dirinya tidak mungkin
bisa berkunjung ke Baduy jika bukan karena film itu.
“Kayaknya aku enggak tahu gimana caranya untuk sampai ke sana. Kalau
misalnya niatnya untuk berlibur kayaknya enggak sampai dan alhamdullilah karena
film ‘Ambu’ akhirnya kesampaian,” tuturnya.
Dalam film “Ambu”, Bella berperan sebagai Fatma, seorang perempuan
yang memilih meninggalkan Baduy untuk menikah dengan pemuda Jakarta.
Fatma kemudian memiliki anak bernama Nona (Lutesha) dan membawanya ke kembali
ke Baduy. Namun ia mendapat penolakan dari Ambu Misnah (Widyawati), ibunya
karena dianggap bukan lagi bagian dari masyarakat Baduy.
“Ambu” akan tayang pada 16 Mei 2019 dan diklaim sebagai film komersial
pertama yang mengangkat latar belakang budaya Baduy.(antara/pdb)