Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1441 H, Rabu 29 April 2020 untuk Kota Manokwari dan Sekitarnya
Kabid Humas Polda Papua Barat AKBP Mathias Krey dan Direskrimum Polda Papua Barat AKBP Ilham Saparona, SIK SH pada jumpa pers Selasa (28/4/2020) di Polda Papua Barat. FOTO: rustam madubun/papuadalamberita.com.
PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI- Tercium adanya aroma gerakan separatis dibalik pembunuhan Briptu Mesak Viktor Pulung anggota Brimob Kompi 3 Batalyon A Pelopor Brimobda Papua Barat.
Pembunuhan yang terjadi pada Rabu (15/4/2020) sekitar pukul 02.00 WIT di Kamar Pos, Basecamp PT Wanaglang Utama, Distrik Moskona Barat, Kabupaten Teluk Bintuni memiliki motif kejahatan merampas senjata api dan membunuh anggota Polri.
Dari peristiwa ini polisi menangkap dua tersangka yakni FA dan PW, sedangkan satu tersangka YA masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Selain dua tersangka, sejumlah barang bukti seperti bendera KNPB dan bendera bintang kejora juga ditemukan di saat polisi melakukan penggerebekan dan penggeledahan ke alamat tersangka di Kampung Aymau dan Kampung Trifomen Distrik Aifat Timur Jauh Kabupaten Maybrat.
‘’FA tinggalnya di sekitar bascempu, kalau PW kita amankan bukan di tempat kejadian tetapi hasil pengembagan didapati di Distrik Aifat Timur Jauh Kabupaten Maybrat,’’ jelas Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Papua Barat, AKBP Ilham Saparona, SIK SH kepada wartawan, Selasa (28/4/2020) di Polda Papua Barat.
Dirkrimum yang didampinggi kabid Humas Polda Papua Barat AKBP Matias Krey mengatakan, tersangka FA berperan sebagai orang yang menunjukan kamar dan melakukan pemantauaan.
‘’FA yang tinggal di TKP yang menunjukan kamar korban dan melakukan pemantauan dan sempat masuk kedalam dan dia menyaksikan tersangka lainnya menghabisi nyawa korban,’’ jelas Dirkrimum.
‘’Motifnya merampasa senjata dan membunuh anggota Polri, nanti kaitannya ke satu organisasi yang sudah lama kita pantau, saya sebutkan KNPB,’’ tegas Dirkrimum.
Tersangka YA sebagai otak kejadian dan pelaku yang melakukan pembacokan pertama dengan cara menindih pungungn korban yang selanjutnya melakukan pembacokan pada bagian leher dan kepala korban, serta pada saat kejadian mengambil dan membawa senjata api jeni AK101 milik korban.
Lanjut Dirkrimum sesuai hasil penyelidikan PW mempunyai kedudukan dalam struktur KNPB, informasi itu berdasarkan pengembangan dan ditemukan bendera KNPB bendera bintang kejora, beberapa senjata rakitan, senapan angin beberapa, senjata tajam dan buku struktur KNPB.
Menurutnya pada malam itu sebenarnya ada dua anggota Brimo yang melakukan pengamanan di perusahan tersebut, tetapi salah satu anggota kembali ke kesatuan dalam rangka sistem pelaporan.
‘’Ini rupanya sudah diawasi mereka, sudah dibaca mereka, dan berdasarkan hasil kami sebelumnya ini memang sudah direncanakan, dalam arti mereka sudah melakukan pengamatan dan pemantauan keterkaitan bila ada anggota Polri atau TNI di basecamp memanfaatkan teman-teman mereka mengambil momen itu untuk menghabisi anggota dan mengambil senjata,’’ terang Dirkrimum.
Jenis senjata yang dirampas adalah AK 101 yang sampai saat ini masih dalam pencarian.
‘’Terkait pembunuhan ini sejumlah karyawan perusahaan dimintai keterangan sebagai saksi, kemudian rekan korban juga kami periksa, termasuk tersangka lain yang kami proses terkait dengan kasus terpisah masalah KNPB, merek terkait dengan dugaan makar KNPB,’’ kata Dirkrium.(tam)