PJ Vaksinasi dan UGD Rumah Sakit Umum Daerah Papua Bart, dokter Nurwahida yang ditemui wartawan, Selasa (14/4/2021) disela-sela vaksinasi termin kedua dosis kedua di RSUD Papua Barat.PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN
Warga mengikuti vaksinasi termin kedua dosis kedua, Rabu (14/3/2021) di RSUD Provnsi Papua Barat. PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN
PAPUADALAMBERIA.COM. MANOKWARI – Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, sejak Senin (12/4/2021) telah menerima 12.000 dosis vaksin Sinovac dari pemerintah pusat untuk vaksinasi termin ketiga.
Sejaka vaksinasi dicanngka Februari lalu baik termin pertama dan termin kedua tim vakasinasi dari RSUD Provinsi Papua Barat menemukan beberapa kejadian ikutan paska imunisasi dan belum terjadi kejadian ikutan berat.
‘’Vaksin termin ketiga yang dibagi ke kami masih Sinovac, dalam satu vial untuk 10 orang,  Mala bisa sampai 11 orang,’’ ujar PJ Vaksin dan UGD Rumah Sakit Umum Papua Bart, dokter Nurwahida yang ditemui wartawan, Selasa (14/4/2021) disela-sela vaksinasi termin kedua dosis kedua di RSUD Papua Barat.
Vaksin Sniovac produksi PT Biofarma selain dinyatakan aman oleh BPOM Jakarta , juga telah dinyatakan halal dan suci seperti yang disebutkan MUI Jakarta.
‘’Kejadian ikutan pasca imunisasi ada tetapi paling sering mual,  muntah, pusing dan lemas, sejauh ini belum ada kejadian ikutan yang serius, yang berat paling kami dapat tiga orang setelah disuntik sekitar 15 menit tiba-tiba pusing, Kami Periksa ternyata mereka gulanya rendah,  padahal selalu kami tanyakan sudah makan belum? berakhir itu kami pasang infus,  ternyata gulanya hanya 31, gula normal itu harus di atas 80,’’ jelas dokter Nuwahid.
Nurwahid mengatakan, kejadian ikutan ringan itu terjadi juga karena banyak warga yang sebelum mengikuti vaksinasi tidak sarapan atau makan yang cukup.
Selain tenaga medis, TNI dan Polri yang paling banyak telah divaksinasi, banyak masyarakat yang berminat untuk divaksinasi.(tam)