PAPUADALAMBERITA.COM. FAKFAK – Perolehan suara sementara di Pilkada Fakfak 2024, membawa kemenangan untuk Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Fakfak nomor urut 2, Samaun Dahlan dan Donatus Nimbitkendik.
Hasil perhitungan cepat dari 216 TPS yang menyebar di 17 Distrik di Kabupaten Fakfak membuat pasangan calon Bupati Fakfak masih unggul dengan perolehan suara sah 24.763 atau 54,48 persen dari total suara sah 45.455.
Sedangkan Paslon Bupati dan Wakil Bupati Fakfak nomor urut 1, Untung Tamsil dan Yohana Dina Hindom, memperoleh suara sah sebanyak 20.692 atau 45,52 persen dari total suara sah 45.455
Atas keunggulan perolehan suara Paslon SANTUN, Mantan Bupati Fakfak 2 periode Wahidin Puarada dan Mantan Wakil Bupati Fakfak Said Hindom serta mantan Sekda Fakfak Nasrun Elake menyambangi rumah perubahan Paslon SANTUN dan menyampaikan selamat atas kemenangan Samaun Dahlan dan Donatus Nimbitkendik di Pilkada Fakfak 2024.
“Selamat kepada bapak berdua (Samaun Dahlan dan Donatus Nimbitkendik), kemenangan ini merupakan kemenangan orang – orang susah,” ungkap tiga mantan pejabat Pemkab Fakfak ini.
Dalam pertemuan tiga mantan pejabat Fakfak dengan paslon Bupati dan Wakil Fakfak, Samaun dan Donatus, Nasrun Elake berpesa, agar kedepan dapat menjaga amnah rakyat yang telah diberikan ini.
“Kalau nanti sudah resmi menjadi pejabat publik kiranya dapat memegang amanah rakyat dengan baik, mengambil suatu keputusan juga harus mempunyai dasar hukum,” pinta Nasrun dalam pertemuan terbatas tersebut.
Dia juga berharap kepada paslon ini, agar ketika memegang kekuasan di Fakfak agar tidak mudah membuat janji kepada masyarakat yang dapat direalisasikan sehingga omongan ke masyarakat dapat dipegang.
Semenetara mantan Wakil Bupati Fakfak, Said Hindom. Mengatakan, dengan hasil Pilkada Fakfak 2024 yang sudah dapat diketahui siapa pemenangnya maka dia berharap agar seluruh masyarakat Fakfak dapat bersatu dan berfikir bersama membangun Kabupaten Fakfak.
Said juga berharap agar kedepan Samaun dan Donatus ketika memegang amanah rakyat Rakyat kiranya dapat membangun hubungan yang baik dengan DPRD Fakfak maupun DPRD Provinsi Papua Barat termasuk tetap menjaga hubungan baik dengan Partai Politik pengusung.
Dia juga berharap agar Samaun dan Donatus ketika memimpin Fakfak harus dapat melakukan monoring Pembangunan, “Satu Kabupaten yang sangat aneh ini di Fakfak, dimana tidak pernah melakukan monitoring pembangunan, ini yang menyebabkan Pemerintah Fakfak tidak mengetahui persoalan masyarakat. Monitorong ini lah yang dapat membuat Pemerintah mengetahui kurang dan lebihnya suatu Pemerintahan,” ungkapnya.
Sedangkan Mantan Bupati Fakfak 2 periode, Wahidin Puarada, dihadapan Samaun dan Donatus dan para pimpinan partai serta Ketua Tim Pemenanga, menyebut, pertarungan politik di Pilkada Fakfak 2024 adalah pertarungan antara masyarakat yang merasa senang dengan masyarakat yang merasa sudah.
“Kalau dilihat dari data yang sudah masuk ini maka yang mewakili rakyat yang sedang ada 20.692 sedang yang mewakili rakyat yang susah ada sebanyak 24.763,” ungkapnya Wahidin Puarada.
Dan hasil Pilkada Fakfak 2024 ini menunjukan bahwa doa orang – orang susah itu di kabulkan oleh Allah SWT karena itu dengan hasil sementara ini, kita harus memberikan ucapan terimah kasih kepada rakyat yang susah yang telah memberikan hak suaranya untuk kemenangan Paslon berjargon SANTUN.
Wahidin Puarada, berharap kepada Samaun dan Donatus agar ketika memimpin Fakfak dapat mengetahui penyebab terjadinya masalah yang dihadapai masyarakat Fakfak saat ini, “yang paling penting harus menyetahui penyebab terjadinya masalah di masyarakat,” ucapnya
Menurutnya setiap masalah dapat diselesaikan dengan baik kalau pemimpinnya harus mengetahui penyebab masalah yang terjadi masyarakat. “Jadilah mereka (masyarakat) agar bapak berdua (Samaun dan Donatus) dapat menjadi rasa mereka, menjadi fikir mereka dan menjadi susahnya mereka,” pinta Wahidin Puarada.
Dia juga berharap agar calon pemimpin Fakfak ini dapat mengalokasikan dana untuk RT agar masyarakat masyarakat di lingkungan RT dapat menyelesaikan persoalan – persoalan yang terjadi di RT.
“Harus dialokasikan dana untuk RT sehingga mereka dapat menggunakan dana tersebut untuk menyelesaiakn persoalan yang ada di RT namun aturannya perlu dibuat secara baik untuk pertanggungjawaban,” harapnya menutup pertemuan malam itu.(Enrico Letsoin)