Buku karangan Vanwi Subiat. FOTO: ISTIMEWA/papuadalamberita.com
PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – Bahasa puisi adalah bahasa hati yang diungkapkan dengan sentuhan rasa yang sangat subyektif. Melalui puisi, sang pujangga bebas mengekspresikan dirinya melalui rangkaian kata dan entah dengan cara bagaimana membuat pembaca merasakan kedalaman makna dari setiap untaian kata.
Sungguh menarik membaca antologi puisi karya Vanwi Subiyat! Puisinya tidak basa –basi, setiap baitnya menggunakan kalimat sederhana/bahasa sehari –hari, namun ajaibnya puisinya sanggup menggugah rasa.
Satu hal yang menjadi ciri khas puisi karya Vanwi Subiyat ialah selalu berbicara tentang rasa. Terkadang ia mem-personifikasi kata rindu, kangen, sayang, cinta dan kasih, sehingga menjadikan setiap baitnya “hidup” dan mengalirkan “energi” kepada pembacanya.
Terkadang pula puisinya hanya berisi satu bait, bahkan dalam satu bait hanya ada dua larik. Setiap kalimatnya mudah dicerna dan penuh makna.
Buku Antologi Puisi Racuni Jiwa Naungi Hati berisikan 100 puisi yang ditulis oleh jurnalis senior yang bertugas di Bumi Papua, Vanwi Subiyat kelahiran Bintuni 12 Oktober, diterbitkan oleh AE Publishing, Malang, cetakan pertama Januari 2019.
Satu kata buat buku ini; Bahaya! Setiap untaian kata dalam setiap baitnya meracuni sekaligus menaungi jiwa!
Buku ini rencananya akan dirilis pada 14 Februari 2020 mendatang, bertepatan dengan Hari Kasih Sayang. Saya rekomendasikan buku ini sebagai hadiah yang tepat di Hari Valentine. Hati – hati! Buku ini sangat merayu!
Review by: Yulika Anastasia (Independent Filmmaker/ Content Creator/Nominator Dokumenter FFI 2019). (tam)