Papua Barat

Usai Disumpah Jadi WNI,  WNA Turki Pemilik Resort di Raja Ampat Diminta Sebut Pancasila

290
×

Usai Disumpah Jadi WNI,  WNA Turki Pemilik Resort di Raja Ampat Diminta Sebut Pancasila

Sebarkan artikel ini
Print

Seorang Warga Negara Asing (WNA) berkebangsaan Turki, Tunc Yavuzdogan diambil sumpah dan janji setia kewarganegaraan Republik Indonesia oleh rohaniawan dihadapan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Papua Barat, Anthonius M Ayorbaba, Senin (31/8/2020) di Kantor Kenkumham Papua Barat.PAPUADALAMBERITA. FOTO: rustam madubun

Seorang Warga Negara Asing (WNA) berkebangsaan Turki, Tunc Yavuzdogan setelah diambil sumpah dan janji setia kewarganegaraan Republik Indonesia diminta hafal Pancasila oleh wartawan, Senin (31/8/2020) di Kantor Kenkumham Papua Barat.PAPUADALAMBERITA. VIDEO: rustam madubun

PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – Seorang Warga Negara Asing (WNA) berkebangsaan Turki, Tunc Yavuzdogan kelahiran tahun 1970 diambil sumpah dan janji setia kewarganegaraan Republik Indonesia oleh Kepala Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM Papua Barat, Anthonius M Ayorbaba, Senin (31/8/2020) di Kantor Kenkumham Papua Barat.

 Usai pengambilan sumpah dan janji, Prsiden Direktur Papua Expolrer Dive Resort di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat ditemui wartawan, Ia didampingi Kepala Kantor Wilayah Kementrian Humham Papua Barat.

Dari raut wajahnya yang diselimuti kumis dan breokan itu tampak cerah, rasa gembira bercampur senang setelah menjadi warga negara Indonesia tidak bisa Ia sembunyikan, walaupun di dahinya tampak keringat.

Dalam wawncara singkat bersamanya dengan bahasa Indonesia yang terbatah-batah, dipenghujung wawancara, wartawan Jubi dan Tempo Hans Kapisa menyuguhkan pertanya kunci pada sang bule.

‘’Pak satu dari saya, bapak sudah menghafal Pancasila,’’ tanya Hans kepadanya.

‘’Yaah, boleh….boooleeeeh,’’ serga pria kelahiran tahun 1970 ini tegas, dengan sigap Ia pun memulai menghafal Pancasila dihadapan wartawan dan Kakanwil.

Suaranya yang lantang dan dialek asing yang masih kental Ia menyebutkan Pancasila. Namun ia langsung menyebutkan satu.. Ketuhanan yang…, kemudian diperbaiki wartawan untuk menyebutkan diawali dari kata Pancasila, kemudian sila pertama, hingga sila kelima.

Sesampainya pada sila keempat, Ia sedikit menarik napas sambil mengatakan, keempat yang paling panjang untuk saya. Kemudia Ia melanjutkan hingga sila kelima.

 Setelah 12 tahun menjelajahi Indonesia hingga ke Papua Barat dan Kabupaten Raja Ampat, suami dari seorang manager produk olahraga bermerek dunia, Adidas di Jakarta ini memutuskan masuk sebagai waga negara Indonesia.

Alam bawa laut membuatnya terpikat, sebagai pengusaha di Diving Turki merasa pesona pulau yang dijuluki “Surag Kecil Yang Jatuh ke Bumi” sebagaimana digubahkan Edo Kondologit dalam dendang lagunya berjudul “Tanah Papua” cocok untuk Ia mengembakan usahanya di Raja Ampat.

‘’Saya mau berbuat sesuatu  untuk bantu masyarakat,  hidup Disini berkembang di wilayah Papua Barat, Raja Ampat bersama dengan masyarakat jadi sudah saya tinggal 12 tahun saya ambil keputusan mau menjadi warga negara Indonesia, ujar lelaki bertubuh kekar itu.

Sejak ia mengeluti ekplorer bawa laut dan memiliki resort di Raja Ampat Ia mengaku telah menarik banyak orang asing sebagai turis dalam negeri dan luar negeri untuk menikmati indahnya Sorong.

‘’Resort kami dan kami bisa tunjukkan Raja Ampat dan Indonesia kepada mereka (turis, red) ujarnya.

Untuk membangkitkan ekonomi warga setempat, Ia merekrut 120 pekerja berkembangsaan Indonesia dari Raja Ampat sebagai pekerja tetap di resortnya.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Papua Barat, Anthonius M Ayorbaba, saat memberikan sambutan pada pengambilan sumpah dan janji terhadap seorang Warga WNA berkebangsaan Turki, Tunc Yavuzdogan setia kewarganegaraan Republik Indonesia Senin (31/8/2020) di Kantor Kenkumham Papua Barat.PAPUADALAMBERITA. FOTO: rustam madubun

‘’120 kerja di perusahaan kami, ada sekitar 60 langsung dari kampung hanya berjarak sejauh 2 Km dari Resort, semuanya orang Papua semuanya 120 orang,’’ katanya dengan bahsa Indonesia terputus-putus.

Awalnya ke Indonesia bersama istri yang kerja di perusahaan Adidas Jakarta sebagai seorang manager.

‘’Dia pimpinan di Adidas disitu manager, saya datang dengan dia tapi saya sudah punya bisnis di Turki untuk menyelam dan dan waktu saya ada di sini hampir empat tahun, Saya kenal Ibu tadi (guru bahasa Indonesianya, red)  dia biasanya guru, saya belajar bahasa Indonesia kepada saya Saya tanya dia Apakah bisa bantu pergi ke Raja Ampat dan bangun Resort, di sini kami mulai,’’ ceritanya.

Resortonya yang resmi mulai beroperasi tahun tahun 2013, Ia berharap istri dan satu putra dan satu putrinya mau juga menjadi warga Indonesia.

‘’Mudah-mudahan dia jadi WNI juga anak-anak jadi WNI,  ada satu laki-laki ada satu perempuan sekarang di Turki karena pandemi COVID-19 mereka harus balik ke Turki mereka akan balik ke sini lagi,’’ tambah Tunc

Setelah resmi menjadi WNI ia masih tetap memakai nama aslinya dari Turki, yaitu Tunc, Ia sebetulnya niat menganti ke nama Indonesia namun prosesnya cukup panjang.

‘’Jika pakai nama Indonesia, pakai nama pa,’’ tanya wartawan lagi. ‘’Suparman,’’ sambungnya Tuc spontan, disambut tawa Kakanwil dan wartawan.

Kakanwil Anthonius Ayorbaba diakhir wawancara mengatakan, nanti dibimbing oleh ibu pendampingnya untuk memahami Pancasila dan undang-undang dasar.(rustam madubun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *