Papua Barat

Bertahun – Tahun Mengabdi di Daerah Terpencil Karas, Dokter Brahim Tutup Usia di RSUD Fakfak  

263
×

Bertahun – Tahun Mengabdi di Daerah Terpencil Karas, Dokter Brahim Tutup Usia di RSUD Fakfak  

Sebarkan artikel ini
Print

 Dokter Brahim Kepala Puskesmas Karas Yang Telah Mengabdi Bertahun – Tahun di Distrik Karas Kini Telah Pergi Menghadap Sang Khalik Pada Senin 9 November 2020. FOTO : Istimewa./papuadalamberita.com.  

PAPUADALAMBERITA.COM. FAKFAK – Nama dokter Brahim tidak asing lagi di masyarakat Fakfak, khususnya masyarakat Distrik Karas Fakfak Papua Barat, pasalnya dokter kelahiran Brakhrang 8 Maret 1961 itu sejak bertugas di Fakfak lebih memilih mengabdi di daerah terpencil Karas.

Dokter Brahim yang akan mengakhiri masa pengabdiannya sebagai ASN pada tahun 2021 nanti dengan jabatan Kepala Puskesmas Distrik Karas, Senin 9 November 2020 sekitar kurang lebih jam 07.00 WIT tutup usia di RSUD Fakfak.

Dia pergi menghadap sang Khalik pada usia 59 tahun karena menderita sakit yang menderanya selama beberapa tahun terakhir, Dokter Brahim Kepala Puskesmas Distrik Karas pergi menghadap sang Khalik dengan meninggalkan istrik tercinta Siti Sulaikah dan 2 anaknya yang saat ini berada di Blitar Jawa Timur.

Kepergian dokter Brahim membuat tenaga dokter di Fakfak dan masyarakat Karas merasa kehilangan sosok dokter yang satu ini, karena tetntunya masyarakat Karas tidak lagi mendapat sentuhan tangan dokter Brahim yang selama ini menangani keluhan sakit mereka di Karas.

Dokter Brahim, 2 tahun lalu kepada papuadalamberita.com. mengatakan, lebih betah bertugas di daerah terpencil Karas bahkan ingin menutup usai di Karas karena selama ini sudah sangat dekat dengan masyarakat Karas.

“Saya (dokter Brahim) lebih betah bertugas di Karas dari pada harus ditarik kembali untuk bertugas di dalam Kota Fakfak dan kalau bisa memilih saat dipanggil sang Khalik nanti, saya lebih memilih untuk menutup usia di Karas”, tutur lelaki itu 2 tahun lalu kepada papuadalamberita.com. di Dinas Kesehatan Fakfak.

Jenasah dokter Brahim direncanakan hari ini (Selasa,10/11/2020) akan diterbangkan ke Surabaya untuk dimakamkan di tempat Istri dan kedua anaknya di Dusun Krajan Desa Bagelenan Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar Jawa Timur.

Kepergian dokter Brahim, membuat ucapakan berlangsungkawa datang dari Bupati Fakfak, Dr. Mohammad Uswanas, M.Si, yang merasa kehilangan atas kepergian dokter yang sudah mengadi di Karas selama bertahun – tahun.

Menurut Bupati Mohammad Uswanas, sosok dokter Brahim adalah seorang pejuang kemanusiaan yang mengabdi tanpa pamrih di kampung yang terpencil, keseharian waktunya dihabiskan hanya untuk melayani masyarakat.

Walaupun dalam tugas pelayanannya di daerah terpencil Karas,  tanpa Fasilitas, juga tanpa peralatan, tidak ada yang dikejar bukan jabatan apa lagi uang, itu lah sang pengabdi sejati yang ulung, manusia langka di jagad raya ini, tutur Bupati Fakfak Dr. Mohammad Uswanas, M.Si kepada papuadalamberita.com. melalui pesan singkat WhatsAap.

Almarhum, bukan orang Papua dan juga bukan orang Fakfak, seorang dokter yang di jatuhkan oleh Tuhan di tanah Gersang, kini dia telah pergi untuk selamanya,  seminggu lalu masih sempat bertemu saya (Mohammad Uswanas) di Karas dan meminta untuk di kontrak tenaga jika pensiun tgl 8 Maret 2021, semoga Tuhan menarikmu kembali di Surga, Pemerintah dan masyarakat sangat kehilangan, Terima kasih atas segala pengabdian mu, kau adalah sungai yang tenang dan teduh, kami tidak mampu membalas jasamu, kami sedih tetapi bangga dengan mu, Selamat Jalan Saudaraku, ungkap Bupati Fakfak, Mohammad Uswanas, yang rencananya hari ini (Kamis,10/11/2020) tiba di Fakfak dana akan memimpin upacara pelepasan jenasah dokter Brahim di Bandara Torea Fakfak untuk dikirim ke Bilitar melalui Bandara Juanda Surabaya.(RL 07)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *