Papua Barat

In Memoar, Mengenang Dekatnya dengan Almarhum Al Faris Labagu

183
×

In Memoar, Mengenang Dekatnya dengan Almarhum Al Faris Labagu

Sebarkan artikel ini
Print

Almarhum bersama istrinya ketika peresmian Kantor MUI Papua Barat 21 Agustus 2020. PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN

Bersama almrhum (nomor tiga dari kiri) saat rapat tim COVID-19 DMI Papua Barat yang dipimpin Ketua DMI Papua Barat, Mohamad Lakotani di SwissBel Hotel Manokwari. PAPUADALAMBERITA.

Bersama almrhum (nomor dua dari kanan) saat makan siang bersama Ketua DMI Papua Barat di Rumah Makan Wong Solo seusai melakukan penyemprotan disinfectan di sejumlah masjid di Manokwaru beberapa bulan lalu. PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN

Bersama almarhum (nomor empat dari kanan) dan Tim COVID-19 DMI Papua Barat sebelum melakukan penyemprotan disinfectan di sejumlah masjid-masjid di Manokwari. PAPUADALAMBERITA FOTO: RUSTAM MADUBUN

Pengrus DMI Papua Barat bersama almarhum (duduk topi biru) sebelum melakukan pneyemprotan disinfectan di masjid-masjid di Manokwari bebera waktu lalu. PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN

PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – Innalillahi wa Innalillahi Rojiun, Alfaris Labagu,S.Sos, MH Ia biasanya disapa Alfaris, meninggal dunia pada 28 Desember 2020 di Makasar Sulawesi Selatan karena sakit.

Semasa hidupnya alumni himpunan mahasiswa hijau-hitam ini terkenal dekat dengan masjid-masjid di Papua Barat, karena Ia sebagai Sekretaris Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Papua Barat yang ketuanya adalah Mohamad Lakotani, SH, MSI yang juga sebagai wakil gubernur Papua Barat.

Semasa kuliah, almarhum meraih gelar serjana administrasi negara di STIA Al Amin Sorong lulusan tahun 1990.

Awal saya mengenalnya ketika bertemu di Kabupaten Kaimana dalam acara Zikir Majelis Ulama Indonesia (MUI) Papua Barat tahun 2017 lalu, almarhum yang keseharian sebagai ASN Kepala Bidang Pembiayaan Dinas Perumahan Provinsi Papua Barat ini terbilang ramah.

Dalam perjalanan bersamanya, almarhumlah yang memperkenalkan saya di organisasi DMI Papua Barat dengan memposisikan saya dalam kepengurusan DMI Papua Barat hingga Ia berpualang.

Kesan bersamanya selama di DMI terbilang banyak, yang masih teringat dan terbaru dalam pandangan saya adalah, ketika awal COVID-19 mlanda Papua Barat.

Berbagi kegiatan membantu pemerintah daerah Papua Barat untuk memutus matarantai virus corona di Papua Barat lahir dari gagasan pemikirannya, seperti DMI Papua Barat bekerjasama dengan tim Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Manokwari menggelar pelatihan cara menyolatkan pasien COVID-19 yang beragam muslim ketika meninggal dunia, pelatihan ini diikutsertakan pengurus masjid di Manokwari.

Gagasan lain dari almarhum seperti DMI Papua Barat melakukan penyemprotan disinfectan di seluruh masjid-masjid di Manokwari dan asrama mahasiswa di Manokwari, dalam acara ini langsung dipimpin almarhum.

Ia juga cukup giat membantu pemerintah ketika pembatasan masjid-masjid untuk sholat berjamaa, Almarhum bersama tim COVID-19, MUI Papua Barat, DMI Papua Barat dan aparat keamanan mendatanggi masjid per masjid memberikan sosialisasi pembatasan di masa pandemi COVID-19.

Satu karya yang besar ketika almarhum di Kabupaten Raja Ampat hingga kini adalah, membangun hubungan baik dengan Kerajaan Arab Saudi yang membantu pembangun Islamic Center di Raja Ampat.

Sebelum melakukan penyemprotan disinfectan yang dipimpin almarhum dari asrama ke asrama mahasiswa di Manokwari disaat pendemi COVID-19 melanda Papua Barat, foto bersama tim penyemprot dari DMI Papua Barat di Asrama Bintuni Manokwari. PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN

Lembaga yang bernama Islamic Center Mu’adz Bin Jabal, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, almarhum sempat menjadi ketua. Islamic Centre tersebut dibangun atas bantuan donatur dari Arab Saudi melalui Kedubesnya di Jakarta.

Selain sebagai pengurus DMI Papua Barat, almarhum juga sebagai pengurus MUI Papua Barat.

‘’Alhamdulillah guest house MUI Papua Barat yang dibangun atas prakarsa dan buah tangan Pak Alfaris Labagu rahimahullah telah selesai 100%. Insya Allah ini akan menjadi amal jariyah untuk beliau, Alfaatiha,’’ tulis Ketua MUI Papua Barat Ahmad Nausrau dalam kenangan di grup whatasapp MUI Papua Barat.

Satu kesan yang tidak saya lupakan adalah santunya almarhum dalam bertutur kepada lawan biacaranya, semisal Ia selalu menyapa yang lebih tua tidak pernah menyebut namanya, Ia menyebut abang atau pak, seperti sapaanya kepada saya yang usia kami hampir sama, setelah salam, almarhum selalu menyapanya Abang. ”Abang Rustam posisi? atau Abang Rustam bisa ke rumah ka?,” penggalan santun ini yang saya sulit melupakan, sekalipun Ia menjabat posisi lebih tinggi dari saya di Organisasi atau memiliki jabatan dalam ASN, Ia tidak jumawa dan sombong, sikap santunnya selalu terbangun. Alfatiha. Selamat jalan Alfaris Labagu.(tam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *