KONI Sumbar Akui Punya Tanggungjawab Soal PON 2020 di Papua
PAPUADALAMBERITA.COM, Manokwari – Wakil Ketua I KONI Sumatera Barat, Dheenie Zainal mengakui bahwa Sumatera Barat (Sumbar) punya tanggungjawab moral atas dukungan Papua sebagai tuan rumah pelaksanaan PON XX Tahun 2020 di Papua.
“Kamilah yang pertama mendukung Papua sebagai tuan rumah PON XX Tahun 2020. Ini tentunya beban kepada kami karena itu apapun alasanya Sumsel tetap siap mendukung Papua tetap jadi tuan rumah pennyelenggaraan PON XX tahun 2020,” kata Dheenie Zainal pada saat seminar tentang kesiapan-kesiapan daerah menghadapi PON di Hotel Kampi, Surabaya Jatim, beberapa waktu lalu.
Demikian siaran pers yang diterima papuadalamberita.com dari Humas KONI Papua, Robin J Sinambela, Selasa (19/02/2019)
Dheenie juga mengajak seluruh daerah atau provinsi di tanah air agar tetap optimis bahwa PON XX Tahun 2020 di Papua tetap terselenggara dengan baik. “Ya kita memang sempat ragu penyelenggaraan PON di Papua, apalagi isu-isu miring yang dimuat TV, Medsos serta di media cetak menyebutkan bahwa Papua kurang aman. Demikian juga soal persiapan pembangunan venus masih jauh dari yang diharapkan.
“Kami sama sekali buta akan kondisi Papua, khususnya perkembangan pembangunan Venus di 6 klaster. Untuk itu, saya minta KONI Papua agar mengundang semua KONI -KONI di seluruh Indonesia datang ke Papua melihat langsung perkembangan pembangunan Venus-venus di tanah Papua. Lewat kunjungan ini, kami bisa tau tentang keseriusan Papua sebagai tuan Rumah PON XX Tahun 2020 di Papua,” ujar Dheenie.
Sementara di tempat yang sama ketua KONI Jawa Timur, Erlangga Satrya Agung mengatakan bahwa Papua cukup serius sebagai tuan rumah pelaksanaan PON XX Tahun 2020. Untuk mengetahui perkembangan pembangunan venus di Papua, pihaknya dari KONI Jawa Timur tahun lalu turun langsung ke Papua.
“Dari pengamatan kami dilapangan Papua fokus melakukan pembangunan venus-venus. Bahkan stadion Papua Bangkit di daerah Sentani pekerjaanya cukup pesat. Diperkirakan stadion rampung bulan Maret 2019,” kata Erlangga.
Erlangga mengajak semua daerah agar terus memberikan dukungan kepada pemerintah daerah dan KONI Papua untuk terus bekerja menyiapkan fasilitas sarana pendukung pelaksanaan PON XX Tahun 2020 di Papua,” katanya.
Pelaksanaan PON di Papua sebagai upaya untuk menunjukan kepada dunia luar bahwa Papua adalah bagian dari NKRI. Papua daerah aman dan layak menyelenggarakan PON. “Inilah kesempatan untuk membangun fasilitas olahraga di daerah-daerah. Kalau bukan sekarang, kapan lagi. Jadi kita tidak perlu lagi ragu. Kita harus dukung Papua sebagai penyelenggara PON XX Tahun 2020,” tandasnya.
Sementara Kadisorda Daud Ngabalin, M.Si mewakili Gubernur Papua juga sebagai wakil sekretaris KONI Papua memaparkan kesiapan Papua sebagai tuan rumah, termasuk pembangunan venus di enam klaster. “Kita siap menyelenggarakan PON XX Tahun 2020 di enam klaster yakni, klaster Biak, Merauke, Timika, Jayawijaya, kabupaten Jayapura, dan kota Jayapura, termasuk si daerah penyangga seperti Tolikara dan Keerom,” kata daud.
Soal kekurangan kata Daud itu pasti ada. Kalimantan, Riau, Palembang dan Bandung saja sebagai tuan rumah yang berada di kota-kota memiliki kekurangan.” Apalagi kami wilayah yang cukup jauh. Namun yang pasti kami akan berusaha menjadi tuan rumah yang baik. Berikanlah kesempatan buat kami untuk bekerja semaksimal mungkin. Kami siap melaksanakan PON XX Tahun 2020. Kami adalah bagian dari NKRI kalau bukan sekarang kapan lagi…. Salam olahraga.”(tam)