PAPUADALAMBERITA.COM. FAKFAK – Kunjungan kerja Penjabat Gubernur Papua Barat sejak tiba di Fakfak pada Jumat (10/11/2023) hingga hari ke 3 (Minggu 12/11/2023) dalam setiap pertemuan dengan tokoh masyarakat terus mengingatkan masyarakat Fakfak soal stunting, kemiskinan ekstrim, inflasi dan keamanan jelang Pemilu 2024.
Menurutnya, untuk penanganan stunting, kemiskinan ekstrim dan infasi, Pemerintah Provinsi Papua Barat dibawah kepemimpinannya terus menggalakkan penanganan isu – isu tersebut hingga ke Kabupaten/Kota dan Kampung.
“Saya (Pj Gubernur Papua Barat) meminta kepada organisasi perangkat daerah (OPD) Provinsi Papua Barat dan OPD Kabupaten/Kota agar data stunting hingga ke kampung – kampung dapat diserahkan kepada kami, termasuk data kemiskinan ekstrim sehingga dapat iambil langkah – langkah penangananya” tutur Pj Gubernur Papua Barat, Ali Baham Temongmere, MTP., ketika menghadri beberapa acara di Fakfak termasuk saat menghadiri acara doa syukuran yang berlangsung di Kampung Kota Distrik Fakfak Timur Tengah.
Terkait persoalan inflasi daerah yang terkait dengan daya beli masyarakat, Pj Gubernur Papua Barat, Ali Baham meminta agar masyarakat dapat menggalakkan makan makanan lokal yang tersedia di sekitar kita.
“Inflasi daerah ini terkait dengan daya beli masyarakat, dimana masyarakat punya hasil kebun tetapi tidak mampu beli beras, karena itu mainset ini (makan nasi) harus dirubah, bukan tidak makan nasi baru tandanya moderen. Karena itu mainset ini dirubah dengan menggalakan makan makanan lokal,” ujar ABT sapaan akrab Pj Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere.
Pj Gubernur Papua Barat Drs. Ali Baham Temongmere, MTP., (tengah) Bersama Bupati Fakfak Untung Tamsil, Wakil Bupati Fakfak Yohana Dina Hindom, dan Kepala OPD di Lingkup Pemprov Papua Barat dan Kabupaten Fakfak. Ketika Meninjau Kesiapan Bandara Siboru. Minggu (12/11/2023). FOTO : RICO LET’s. PAPUADALAMBERITA.COM.
Dikatakannya, kemiskinan ektrim ini juga berdampak kepada angka putus sekolah yang terjadi saat ini karena itu untuk mengatasi dampak kemiskinan ekstrim terhadap angka putus sekolah maka dana kampung juga harus diperhatikan untuk kepentingan anak sekolah.
“Panglima dan Kapolda sampaikan ternyata angka putus sekolah juga disebabkan anak – anak pergi sekolah tidak sarapan pagi sehingga ketika memasuki siang hari banyak anak sekolah pulang ke rumah karena itu dana kampung juga tolong untuk diperhatikan kaitannya dengan sarapan pagi bagi anak – anak ini,” ungkap Ali Baham.
Putus sekolah akibat kemiskinan ektrim juga diakibatkan ada biaya – biaya tambahan lain yang ditarik pihak sekolah, ini juga harus menjadi perhatian. “Kita kampanye soal bebas SPP tetapi ada biaya seragam, biaya bangku, uang pramuka, ini yang harusnya tidak ada, suapay putus sekolah ini bisa kurangi, tegasnya.
Persoalan – persoalan ini harus dirumuskan secara baik oleh organisasi perangkat daerah (OPD) yang ada di Provinsi Papua Barat maupun di Kabupaten/Kota, “nanti kita akan rumuskan untuk mengatasi persoalan – persoalan ini,” tutur Pj Gubernur.
Orang nomor satu di Provinsi Papua Barat, juga mengingatkan masyarakat agar selalu menjaga keamanan, ketentraman dan ketertiban jelang Pemilu 2024 yang akan datang. Sebagai Pj Gubernur lanjut Ali Baham, akan terus memastikan agar proses Pemilu 2024 mendatang berjalan aman dan lancar.
“Sebagai penjabat Gubernur Papua Barat, saya akan terus memastikan agar proses Pemilu baik Pemilihan Legislatif, Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden bahkan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur serta Pemilhan Bupati dan Wakil Bupati yang akan berlangsung di tahun 2024 dapat berjalan aman dan lancar,” tutupnya.(RL 07)