Papua Barat

Polda Papua Barat Terbaik, Direktur SAI: Ada Lima Poin dari Responden untuk Perbaikan Kinerja Polri

275
×

Polda Papua Barat Terbaik, Direktur SAI: Ada Lima Poin dari Responden untuk Perbaikan Kinerja Polri

Sebarkan artikel ini
Print

Kepala Biro Rena Polda Papua Barat, Kombes Pol. Switbertus Budi Prasetiyo, SIK, Pimpinan Ombudsman Papua Barat, Kepala Organisasi Tata Letak Papua Barat, Direktur Lembaga SAI, Alfaris Yasir dalam kegiatan Diseminasi Hasil Survey Kepuasan Masyarakat, Program 100 Hari Kapolri di Polda Papua Barat, Jumat (27/5-2021) di Lobi Markas Polda Papua Barat. PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN

PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – Dalam laporan dan tanggung jawab internal kepolisian maka sudah kewajiban Polda Papua Barat memberikan pelayanan dan meningkatkan kinerja  serta laporan bulanan kepada tingkat lebih tinggi, yakni Mabes Polri. Dalam laporan tersebut untuk 34 Polda diseluruh Indonesia.

“Maka posisi Polda Papua Barat masuk dalam kategori kinerja dan pelayanan serta laporan terbaik pertama dari seluruh Polda di Indonesia, maka dari itu kualitas kinerja dan pelayanan Polda Papua Barat dan Polres jajaran melakukan survei internal dan eksternal yang ditugaskan kepada Lembaga Survei Akurat Indonesia (SAI) untuk menguji data dan faktual lapangan,” kata Kepala Biro Rena Polda Papua Barat, Kombes Pol. Switbertus Budi Prasetiyo, SIK.

Kepala Biro Rena Polda Papua Barat menyampaikan bahwa,  Kepolisian Negara Republik Indonesia membangun kepemimpinan 2021-2024 dengan tagline transformasi Polri yang merupakan  abreviasi dari Prediktif, Responsibilitas dan Transparansi Berkeadilan (PRESISI). Konsep ini merupakan lanjut dari Polri Promotor.

Dikatakan “apakah ada kekuranga  dan kelebihan dalam meningkatkan kuakitas pelayanan di lingkup Polda Papua Barat,” tambahnya.

Direktur Lembaga SAI, Alfaris Yasir dalampaparannya dihadapan Pejabat Utama Polda Papua Barat, Pimpinan Ombudsman Papua Barat, Kepala Organisasi Tata Letak Papua Barat dan sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh agama di Lantai dasar Markas Polda Papua Barat, Jumat (27/5-2021) dalam kegiatan Diseminasi Hasil Survey Kepuasan Masyarakat, Program 100 Hari Kapolri di Polda Papua Barat.

Dalam paparanya, Alfaris mengurai tentang pendekatan survey yang dilakukan dengan metode byphone (menelpon responden) dan tatap muka dengan responden. Responden yang dipilih dalam survey tersebut 517 Orang dengan Margin Of Eror 2,5 persen.

“Responden mengaku Cukup percaya sebanyak 12,5 persen sedangkan yang kurang percaya, 0,55 persen selain otu tidak percaya sebanyak 0,5 persen serta yang mengaku tidak tau 0,13 persen dan tidak menjawab 0,29 persen” kata Alfaris Yasir, Direktur Survey Akurat Indonesia.

Kepala Biro Rena Polda Papua Barat, Kombes Pol. Switbertus Budi Prasetiyo, yang ditemui wartawan, Jumat (27/5-2021) di Lobi Markas Polda Papua Barat. PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN

Alfaris mengemukakan bahwa, secara umum tingkat kepuasan publik terhadap pelayanan publik dari Polri, sebanyak 83,55 persen merasa puas, kemudian yang mengaku cukup puas sebanyak 11,85 persen, kurang puas sebanyak 0,93 persen selanjutnya tidak puas sebanyak 0,15 persen dan tidak tau 1,32 persen serta tidak jawab 2,2 persen.

Sementara itu Alfaris menjelaskan bahwa, pada pertanyaan apakah kepemimpinan Kapolri Listyo Sigit Prabowo apakah yakin atau tidak yakin Institusi Polri kedepan akan lebih baik atau tidak.

Sebanyak  86,55 responden merasa yakin lebih baik, sedangkan yang tidak yakin 1,1 persen responden, yang tidak tau sebanyak 4,95 persen kemudian responden yang tidak menjawab sebanyak 7,95 persen.

Dikatakan bahwa pada tingkat pengetahuan responden Internal Polri di Papua Barat tentang program Presisi Kapolri,  yang menjawab Ya tau sebanyak 85,55 persen responden, kemudian menjawab tidak tau sebanyak 3,95 persen kemudian yang belum menjawab sebanyak 10,5 persen.

“Seluruhnya terdapat 22 Item pertanyaan dengan berbagai tanggapan dari responden dengan penilaian puas dan tidak puas serta tidak tau dan tidak menjawab”menjawab,” kata Alfaris.

Dia mengatakan, terdapat lima poin saran dari responden untuk perbaikan kedepan diantaranya:

PERTAMA: Kepolisian Republik Indonesia baik ditingkat pusat maupun khusus di lingkup Polda Papua Barat harus banyak melakukan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat baik itu terkait program langsung terhadap pelayanan Publik maupun Program Internal Polri kepada Internal itu sendiri.

KEDUA: Yakni persepsi masyarakat bahwa anggota Kepolisian adalah bagian dari masyarakat itu sendiri, maka itu harus selalu hadir setiap saat ditengah-tengah masyarakat.

KETIGA:  Problem hukum yang terjadi pada masyarakat jika diselesaikan dengan persuasif dan emosional sebagai warga Negara maka dselesaikan secara damai.

Bentuk pelayanan Polri dalam bidang Lalu Lintas, Direktur Lalu Lintas Polda Papua Barat, Kombes Raydian Kokrosono bersama pimpinan instasi terkait Papua Barat saat meninjau persiapan pembangunan Kawasan Tertib Lalu Lintas di Manokwari pekan kemarin. PAPUADALAMBERITA. FOTO: DITLANTAS POLDA PAPUA BARAT

KEEMPAT: Polri harus mengedepankan prilaku pelayani sebagaimana persepsi masyarakat bahwa dipundak polisi ada harapan damai ditengah-tengah masyarakat.

KELIMA: Kepolisian Republik Indonesia harus banyak bersentuhan langsung dengan masyarakat artinya jika ada program yang bisa melibatkan masyarakat maka selalu libatkan masyarakat.

Pemaparan hasil survey kemudian diboboti oleh sejumlah elemen, baik dari profesor Haris Turino maupun dari Kepala Perwakilan Ombudsman Papua Barat.(tam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *