Papua

Raider 500/Sikatan untuk Kota Mulia, Puncak Jaya Papua

476
×

Raider 500/Sikatan untuk Kota Mulia, Puncak Jaya Papua

Sebarkan artikel ini
Print

Di puncak bukit Kota Mulia, Puncak Jaya Papua. PAPUADALAMBERITA. FOTO: ISTIMEWA

PAPUADALAMBERITA.COM. MULIA – Kota Mulia, Puncak Jaya Provinsi Papua Barat yang berpenduduk lebih dari 24 ribu jiwa ini berada di ketinggian 2.448 meter di atas permukaan laut.  Sehingga tak heran diklaim sebagai salah  salah satu kota terdingin di Indonesia dengan suhu mencapai 7 sampai 9 derajat celcius.

Untuk mencapai tempat ini, harus menggunakan pesawat berbadan kecil dari Jayapura (Ibukota Provinsi Papua), dengan harga tiket yang mencapai lebih dari Rp3 Juta per orang. Selain itu, juga bisa menggunakan kendaraan roda empat (mobil doble gardan) dari Wamena – Jayawijaya dengan estimasi perjalanan 9 -11 jam.

Kabupaten Puncak Jaya, Papua yang selama ini dikenal sebagai daerah rawan konflik bersenjata ternyata menyimpan panorama alam pegunungan yang elok nan eksotis. Salah satunya adalah spot wisata “Pos Merah Putih” yang berada di atas ketinggian Kota Mulia, tepatnya di antara jalan yang menghubungkan Distrik Mulia dan Distrik Yamo.

Pos Merah Putih merupakan Pos TNI yang kemudian disulap menjadi salah satu spot wisata yang kerap dikunjungi masyarakat setempat saat akhir pekan maupun waktu liburan.

Silfe pengunjung di puncak Kota Mulia.

Dari atas pos merah putih, disuguhkan pemandangan alam kota Mulia yang dikelilingi hutan dan perbukitan, serta hamparan awan putih di atasnya. Bahkan saat kabut turun di pagi hari atau jelang sore hari yang menutupi Kota Mulia, kita laiknya berada di negeri di atas awan.

Selain menawarkan panorama alam yang mempesona, Pos Merah Putih juga menjadi spot menarik untuk berswafoto dengan latar belakang pemandangan Kota Mulia. Ditambah lagi, Anda tidak perlu membayar biaya masuk alias Gratis.

Meski hanya sebuah pos tentara, namun tempat ini dikemas cukup menarik dan ala kekinian seperti spot foto di tempat wisata lainnya. Di tempat ini kita juga menemukan tulisan kata-kata puitis yang ditorehkan di atas papan kayu sebagai bentuk curahan hati para prajurit yang terpisah jauh dari keluarga demi menjaga keamanan NKRI di wilayah Puncak Jaya.

Untuk menuju Pos Merah Putih, bisa dibilang cukup memacu adrenalin. Pasalnya, kita harus melewati jalan terjal bebatuan dan menyusuri lereng bukit sejauh kurang lebih tiga kilometer dari Kota Mulia. Adapun kendaraan yang digunakan harus menggunakan mobil double gardan atau sepeda motor dengan spesifikasi motor pegunungan.

Salah seorang pengunjung, Fitri Manaf mengaku sudah beberapa kali berkunjung ke Pos Merah Putih. “Saya pernah datang dengan teman, kadang juga pas lagi ada keluarga yang datang dari Makassar ” ungkapnya.

Fitri yang merupakan Siswi di salah satu SMA Puncak Jaya ini menuturkan, Pos Merah Putih sekarang lagi tren di kalangan warga Mulia terutama kalangan muda mudi, karena lihat dari foto – foto yang diunggah di media sosial. Sayangnya, banyak juga yang tidak bisa datang berkunjung.

“Masyarakat mau kesini tapi takut juga, mungkin karena jalannya yang ngeri apalagi juga daerahnya yang dulu sering terjadi konflik,” ujar Fitri.

Aman Tapi Selalu Waspada

Soal keamanan? Menurut Komandan Pos Merah Putih Letda Inf Sugianto dari Batalyon Raider 500/Sikatan yang baru bertugas sekitar 4 bulan ditempat ini mengatakan, sejauh ini masih dikategorikan aman.

Terbukti hampir tiap akhir pekan, selalu ramai dikunjungi warga. Bahkan setiap tamu pemerintahan yang datang berkunjung ke Mulia, selalu diajak untuk mengunjungi Pos Merah Putih.

Satgas Yonif Raider 500/Sikatan merupakan satuan non organik berasal dari Kodam V/Brawijaya Jawa Timur tepatnya kota Pahlawan Surabaya yang menggantikan Satgas terdahulu Yonif RK 753/AVT dan 756/WMS.

‘’Kawasan jalan ini masih terbilang aman. Meski begitu, tetap selalu  waspada, Apalagi sebagai prajurit yang ditugaskan di daerah rawan tidak ada sejengkal tanah yang aman, gangguan keamanan (adanya kelompok separatis bersenjata) seperti disini, yah pastinya kita akan tetap siaga dan memastikan semuanya aman terkendali,” ungkap Sugik sapaan Akrab Danpos ini.

Pria asal Bojonegoro Jawa Timur ini juga bercerita, bahwa tempat wisata ini pertama kali dibangun oleh prajurit penugasan yang dulu pernah bertugas di Pos Merah Putih, dalam rentan waktu lama tidak diperbaiki sehingga mengakibatkan banyak kerusakan di kerangka utamanya yang mayoritas terbuat dari bahan Kayu hutan.

Kopda Epan Nurlateka yang juga merupakan anggota pos tersebut menambahkan , banyak pengunjung yang kembali setelah melihat banyak kerusakan ditempat ini, dengan adanya banyak pengunjung yang dibilang kurang puas dengan tempat wisata ini, Danpos berserta anggota pos berinisiatif untuk membangun sedikit demi sedikit walaupun hanya dengan bahan yang sangat terbatas.

“Puji Syukur Alhamdulillah dalam waktu sekitar 2 bulan tempat ini dapat selesai diperbaiki hingga bisa menjadi lagi sebagai salah satu tempat hiburan yang menarik bagi masyarakat Mulia” imbuhnya.

Letkol Inf Yoki Malinton yang merupakan Dansatgas Pamrahwan Raider 500/Sikatan mengapresiasi kegiatan yang dilakukan prajuritnya.

‘’Kegiatan yang dilakukan anggota pos merah putih seperti ini sangat positif  dan luar biasa, dengan adanya tempat hiburan seperti ini, bisa lebih mendekatkan mereka (prajurit) dengan masyarakat terutama masyarakat mulia yang berkunjung,’’ ujarnya.

“Jika ada tempat seperti ini, masyarakat jadi ada tempat berlibur diakhir pekan, Jadi kita tidak usah turun ke Kota Mulia untuk bertemu dengan masyarakat, tapi sebaliknya masyarakat yang datang mengunjungi kami,  saya berharap ke depan, Puncak Jaya tetap menjadi zona aman, menjadi tempat yang damai dan aman untuk dikunjungi semua orang”,  tutupnya.(rls/tam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *