Juru Bicara Satgas COVID-19 Papua Barat Dokter Arnold Tiniap, M.Epid yang ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (29/3/2022). PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN
PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Papua Barat Dokter Arnold Tiniap, M.Epid, mengatakan, pengiriman sampel pasien Covid-19 dari Papua Barat ke Litbang Kesehatan Provinsi Papua dan Kabupaten Teluk Bintuni untuk diperiksa semuanya terkonfirmasi positif omicron.
Baca juga: Rumah Sakit Provinsi Papua Barat Tipe C, Jumat Diresmikan, Layani Umum
Kata, dokter Arnold Tiniap, dari 50an sampel yang dikirim melalui Dinas Kesehatan milik pasien Covid-19 terkonfirmasi omicron, ada yang meninggal dunia, tetapi lebih banyak yang telah sembuh dari sakit.
‘’Kesimpulannya, saat peningkatan kasus di Papua Barat, mulai dari Manokwari, Sorong dan sejumlah daerah di Papua Barat itu karena omicron. Totalnya, Kita hitung-hitung dari sampel yang diperiksa kurang lebih 50 positif omicron,’’ ujar Arnold Tiniap .
Dokter bergelar magister epidemiologi ini mengatakan, di provinis Papua Barat hingga hari ini (Selasa, 29/3/2022, red) yang meninggal karena virus omicron datanya tidak mencapai lima orang, namun di Kabupaten Manokwari yang meninggal karena virus omicron dua atau tiga orang.
‘’Yang meninggal ada juga yang belum divaksinasi, tetapi karena bawaan penyakit comorbit yang sudah lama, sebagian besar yang menyebabkan kematian adalah faktor penyakitnya,’’ terang dokter.
Juru bicara Satgas COVID-19 yang seharian sebagai Direktur RSUD provinsi Papua Barat mengakui jika pada Januari dan Februari 2022 ada peningkatan kasus COVID-19 di Papua Barat, namun itu kembali menurun pada Maret 2022.
Warga Manokwari melakukan vsuntikan vaksinasi. PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN
‘’Yang seringkali kami sampaikan, bahwa dalam menilai status pandemic kita tidak dapat melihat hanya satu wilayah, kita harus melihat keseluruhan, kita melihat Manokwari, Papua, Papua Barat, Indonesia kemudian dunia, pandemi ini situasi kesehatan melintas batas wilayah, melintas batas provinsi dan negara,’’ kata Arnold.
Oleh karena itu, menurutnya, kalaupun melihat Manokwari menurun, harus juga melihat tempat lain, di provinsi lain, Indonesia, sebagian besar dunia menurun kita bisa menyimpulkan pandemi itu sudah bisa dilewati.
‘’Tetapi memang dalam laporan kesehatan, para ahli peneliti, mereka melaporkan ada beberapa varian muncul. Kita berharap semoga varian itu tidak lebih cepat menular dan ganas, tetapi kita harus waspada,’’ sebut dia.
‘’Kita berharap kalaupun ada varian baru dengan model yang kita tidak mengetahui itu harus kita sudah siap, “kita hidup bersamam Covid” dan kita bisa melewati,’’ sebut Dia.
Tambahnya, dari catatan para ahli, kemudian pemerintah gencar melakukan vaksinasi. Vaksinasi untuk membcking kita sama-sama membentuk kekekabalan kelompok supaya kita siap menjalani proses ke depan, melewati pandemi kemudian merubah menjadi status endemi dengan kekebalan kelompok yang terbentuk di masyarakat.(tam)