Petrus Kasihiw – Matret Kokop Calon Bupati Kabupaten teluk Bintuni 2021-2024 saat di temui wartawan Jumat (27/11/2020) di Universitas Papua, Manokwari. PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN
PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – Pasangan incumbent Calon Bupati Kabupaten Teluk Bintuni, nomor urut dua (2) Ir Petrus Ksihiw, ST dan calon wakil bupati Kabupaten teluk Bintuni Matret Kokop, SH yakin akan memenangi Pemlihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Bntuni 9 Desember 2020.
Keyakinan pasangan dengan kependekan PMK2 ini akan memenangkan Pilkada Kabupaten Teluk Bintuni periode 2021 – 2024 disampaikan kepada wartawan seusai mengikuti debat publik kandidat bupati dan wakil bupati Kabupaten Teluk Bintuni, Jumat (27/11/2020) di halaman Auditorium Universita Papua, Manokwari di Amban Papua Barat.
‘’Ya ya tanggal 9 (Maksudnya 9 Desember, 2020, red) saya yakin menang, menang dan lanjutkan,’’ ujar kasihiw dan Matret serentak menjawab pertanyaan papuadalamberita.com.
Terkait dana kampung dan distri menurut Kasihiw itu sudah berjalan, bantuan-bantuan kita sudah memberikan bantuan, bantuan modal usaha, bantuan keagamaan.
‘’Bahkan kita juga rencana akan memberikan bantuan yang lebih besar lagi dari potensi keuangan yang diterima dari dana bagi hasil, karena kalau kemarin dana bagi hasil minyak dan gas bumi masih diatur dalam peraturan gubernur,’’ ujarny.
‘’Tetapi ketika itu sudah dimasukkan ke dana operasional dengan Perdasus yang sudah ditetapkan DPR Papua Barat dan saat ini Kabupaten Teluk Bintuni sedang menyusun Perda-Perda turunannya ini akan menjadi satu kebijakan strategis yang nanti kita akan mendukung program-program pembangunan di desa dan pemberdayaan distrik,’’ ucap Kasihiw dan Matret Mmantap.
Sedangkan untuk bantuan mahasiswa menurut kedua pasangan ini bahwa untuk mahasiswa diluar Bintuni Bintuni Rp4 juta sampai Rp5 juta, tetapi khusus untuk mahasiswa asal tujuh suku anak tujuh suku ada tambahan 500 itu diberikan melalui SK Bupati.
Petrus Kasihiw – Matret Kokop, bersama istri dan Samsudin Seknun saat doa bersama pendukung PMK2 doa bersama di halaman Auditorium Universitas Papua, Manokwari, Jumat (27/11/2020) seusai mengikut debat kandidat. PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN
‘’Juga bantuan bervariasi ada yang pada semester awal, kalau semester akhir kita berikan sampai 11 juta per mahasiswa. Karena dia harus penelitian dia wisuda dan lain-lain,’’ rinci Kasihiw dan Matret.
Kedepan nanti Petrus Kasihiw mengatakanm bahwa anak-anak asli Bintuni nanti didorong untuk ke bidang eksata, sehingga tidak hanya menjadi dokter, tetapi juga ada yang dapat melanjutkan di sekolah-sekolah penerbangan.
‘’Khusus untuk penerbangan Bintuni belum ada, dokter ada ke depan kita mendorong adek-adek kita ini minatnya ke eksata, sata ini ke luar negeri pun kita sudah siap buktinya kita sudah mengirim sekitar tujuh orang ke luar negeri dan mereka luar biasa dan ini kita akan kembangkan lebih luas lagi,’’ ujar Petrus Kasihiw.
Sebelum meninggalkan Aduditorium Unipa, Kasihiw dan Matret Kokop meminta kepada pendukungnya untuk berdoa bersama atas suksesnya jalannya debat public.(tam)