Papua

Warga Pegunungan Papua Jangan Termakan Isu

163
×

Warga Pegunungan Papua Jangan Termakan Isu

Sebarkan artikel ini
Print

Asisten I Sekda Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Papua Leteren Yigibalom bersama rombongan mengunjungi sejumlah wilayah untuk meminta warga tetap menjaga keamanan. FOTO: antara/ho-rsud tiom/dr nataniel imanuel hadi/aa./papuadalamberita.com.

PAPUADALAMBERITA.COM. JAYAPURA – Sejumlah warga yang berdomisili di wilayah pegunungan tengah Papua diminta jangan termakan isu-isu yang tidak bertanggung jawab menyusul demonstrasi anarkis yang berujung kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Senin (23/9)

“Warga di wilayah pegunungan ini kita hanya dilemahkan dengan isu-isu yang tidak bertanggung jawab,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Papua, Christian Sohilait melalui telepon selulernya dari Jayapura, Senin malam.

Lanjut dia, jika dengar di sana ada isu pemalangan, di sana ada isu kejar orang pendatang, di sana ada isu penyisiran, isu ini yang membuat semua orang ketakutan baik orang asli Papua tapi juga orang pendatang.

“Saya selaku Sekda Lanny Jaya memberikan imbauan kepada seluruh warga di Lanny Jaya tapi juga diseluruh wilayah pegunungan Papua agar supaya jangan cepat termakan isu,” ujarnya.

Christian mengatakan, kalaupun ada isu-isu yang didengar bisa bertanya kepada pihak-pihak yang bisa memberikan klarifikasi.

“Kita punya imbauan di Lanny Jaya sudah sampaikan lewat Asisten I Sekda Lanny Jaya dan juga lewat gereja-gereja bahwa situasi ini sudah mulai normal kembali,” ujarnya.

Pada Kamis (26/9) Asisten I Sekda Lanny Jaya, Leteren Yigibalom bersama beberapa kepala-kepala bidang mengelilingi Kota Tiom dan menyampaikan kepada warga yang berjualan di pasar, tukang ojek dan pasar mama-mama untuk memberikan imbauan keamanan.

Dia menegaskan, tidak ada eksodus mengenai orang pendatang keluar lalu ada penyerangan dari anggota kepada warga asli Papua itu tidak benar. Informasi bahwa kawan-kawan dari luar akan masuk dan memporak-porandakan kota ini karena dari PBB dan lain-lain itu juga tidak benar.

“Karena itu saya pikir warga di Lanny Jaya tapi juga di wilayah pegunungan Papua kembali beraktivitas seperti biasa,” ujarnya.

Aksi unjuk rasa berujung kerusuhan di Wamena, pada Senin, 23 September 2019 itu menyebabkan 33 orang meninggal dunia, baik warga pendatang maupun warga Papua. Pendemo juga merusak dan membakar ratusan bangunan milik pemerintah maupun swasta di daerah tersebut.(ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *