Papua Barat

Ketika Delegasi Side Event W20 Menginjak Kaki di Pulau Mansinam, Mama Terima Kasih

162
×

Ketika Delegasi Side Event W20 Menginjak Kaki di Pulau Mansinam, Mama Terima Kasih

Sebarkan artikel ini
Print

Ketua Umum Kowani Pusat Doktor, Ir Hj Giwo Rubianto Wiyogo MPd disambut mama mama Papua di Dermaga Mansinam, Kamis (9/6/2022). PAPUADLAMBERITA. RUSTAM MADUBUN.

PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – Pulau Mansinam, letaknya di ibu kota Provinsi Papua Barat, sejatinya pulau bersejarah di tanah Papua.

Jika dari Manokwari mau berkunjung ke Pulau Mansinam tidaklah jauh, tetapi tidak dapat menggunakan angkutan darat, hanya bisa dikunjungi dengan moda transportasi laut, dengan udara bisa kecuali pakai hallicopter. Letaknya di depan pulau besar Manokwari.

Baca juga: Pesan Ketua Kowani Pusat Pemda Harus Berdayakan Mama-Mama Papua 

Mansinam  di teluk doreri memiliki cerita religi yang sangat bersejarah, Mansinam menjadi magnet bagi wisatawan manca negara dan domestik. Di Mansinamlah awal peradaban Papua dijajaki dua penginjil asal Belanda dan Jerman, Carl Wilhelm Ottow dan Johann Gottlob Geissler 5 Februari 1855.

Pagi itu, Kamis 9 Juni 2022 hujan gerimis, ada KM Express Bahari merapat di dermaga Pulau Mansinam, puluhan wanita berseragam putih berusia lanjut satu perstau menginjak kaki di dermaga Mansinam.

Delegasi Side Event W20 yang dipimpin Ketua Umum Kowani Pusat Doktor, Ir Hj Giwo Rubianto Wiyogo MPd dan Staf Presiden RI Bidang Disabilitas Angkie Yudistia melepas tukik di laut Mansinam, Kamis (9/6/2022). PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN

Di dermaga, sudah ada seorang wanita berseragam Pemda Manokwari berdiri diantara penari dengan kearifan loka, ada 15 piring tua diatur berderet, perempuan itu ternyata Welly Rumsayor Kepala Kampung Pulau Mansinam.

Delegasi Side Event W20 yang dipimpin Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Pusat Doktor, Ir Hj Giwo Rubianto Wiyogo MPd di sampingnya ada Staf Presiden RI Bidang Disabilitas Angkie Yudistia.

Ikut mendapingi delegasi side event W20 di Mansinam, hadir Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Papua Barat, Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Dinas Kesehatan, Kepalda Dinas PU, Direktur RSUD Manokwari, hadir juga istri wakil bupati Manokwari Selatan, Petrik Palandeng Rengkung yang berkunjung ke Mansinam, rangkaian dari Side Event W20 selama berada di Manokwari Papua Barat.

Penduduk Mansinam yang dikenal masih kental budaya, adat dan religi pun menyambut delegasi Side Event W20 secar adat setempat. Diawali dari Ketua Umum Kowani dan staf presiden diberi tanda putih pada dahi oleh mama-mama Papua, pengalungan manikam dan tas noken serta meletakan kaki di piring, bentuk warga Mansinam menerima dan menghormati tamu yang berkunjung.

Delegasi Side Event W20, Ketua Umum Kowani Pusat melihat dan mencuci muka di situs bersejrah sumur tua Pulau Mansinam, Kamis  (9/6/2022). PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN.

Melewati prosesi penyambutan yang kental dengan kearifan lokal,kemudian disambut lagu lagu relige yang dilantunkan siswa SD Mansinam.

Sebagai provinsi conservasi, delegasi Side Event W20 mengembalikan 140 tukik ke habitatnya di bibir pantai Pulau Mansinam secara simbol yang dilakukan Ketua Umum Kowani, Staf Presiden dan delegasi.

Sejara tahun 1855 di Mansinam seakan teringat kembali. Kepala Kapung Mansinam menjelaskan cerita Pulau Mansinam hingga tiba di sumur tua milik Pdt JL Van Hasselt yang dikerjakan bulan Juni 1872 oleh anak-anak piara, sumur itu mulai digunakan pada 1 Juli 1872.

Di sumur tua, Delegasi Side Event W20 mencuci wajah (muka, red) dan tangan air dari sumur tua, diawali Ketua Umum Kowani Pusat, staf presiden serta delegasi lainnya, bahkan ada beberapa peserta delegasi mengambil sebagai oleh – oleh untuk dibawah pulang ke Jakarta yang disi di botol plastik.

Delegasi Side Event W20, Staf Presiden Angkie Yudistia melihat situs bersejrah sumur tua Pulau Mansinam, Kamis  (9/6/2022). PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN

Dari sumur tua delegasi berjalan menyusri patung salib dimana tempat bersejarah Otto dan Geisler menginjak kaki di tanah Mansinam, 5 Februari 1855.

Sepanjang jalan kenangan, delegasi tidak menyia-nyiakan waktu mengabadikan moment sejarah perjalanan mereka di tempat bersajar, berfoto silfie disetiap situs yang dilaluinya.

Ada foto bersama, ada foto berdua, pokonya macam-macam gaya, mereka tampak begitu gembira, keasikan foto seakan tidak sadar ada hujan, hem putih yang dikenakan Ketua Umum Kowani basah, tapi tidak menyurutkan rasa ingin tahu tentang Pulau Mansinam dan sejarahnya.

Disetiap sudut jalan ada mama-mama Papua dan remaja berbusana karifan lokal juga tidak luput dari tangkapan layar kamerea handphone peserta untuk foto selfie bersama.

‘’Mama foto bersama ya, boleh kan mama,’’ ujar salah satu delegasi ramah. ‘’Boleh ibu, balas mama-mama Papua dengan santun.

Ketua Umum Kowani Pusat Doktor, Ir Hj Giwo Rubianto Wiyogo MPd dan Kepala kampung Rumsayor Mansinam di stand pameran kerajinan mama mama Papua di Pulau Mansinam, Kamis (9/6/2022). PAPUADLAMBERITA. RUSTAM MADUBUN.

Sampailah delagasi Side Event W20 di lokasi pameran kuliner kreativitas kaum perempuan Pulau Mansinam yang digelar Relawan Sahabat Peduli Perempuan dan Anak (SAPPA) Kampung Mansinam.

‘’Yang ini dan ini yah! Saya ambil, mama harganya berapa,’’ tanya Ketua umum Kowani kepada penjaga stand pameran yang menjajakan kreatifitas pengukir patung dari kayu ukuran sedang.

‘’Mama, ibu ini mau beli dua patung itu,’’ sambung Kepala Kampung Welly Rumsayor kepada penjaga stand.

‘’Harganya saya tidak tau, bapak yang punya itu di pelabuhan tadi,’’ jawab penjaga stand.

‘’Ooooo…! Bapak yang tadi pukul tifa saat jemput ibu di dermaga itu dia yang punya ibu ketua,’’ balas Kepala Kampung melengkapi jawaban mama penjaga stand pameran kepada Ketua Kowani.

Delegasi Side Event W20 mengajak mama mama Papua berfoto selfie di Pulau Mansinam, Kamis (9/6/2022). PAPUADLAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN.

Ketua Kowani pun menujukan staf pribadinya untuk membungkus dua patung dan mencari bapak sang pemilik patung untuk diselesaikan sesuai harganya.

‘’Terima kasih ibu,’’ ssambut penjaga stand dengan senang kepada Ketua Kowani.

Disetiap perjalanan Ketua Kowani dan staf presiden selalu mengajak warga Mansinam dan remaja untuk memelihara situs-situs di Pulau Mansinam, harus bangga karena itu jati diri Papua, jati diri bangsa Indonesia.

‘’Pulau Mansinam merupakan pulau berawalnya penyebaran ajaran krsitiani di Papua. Dan jaga sumur tua sebagai cerita sejarah perjalanan agama,’’ ujarnya di sela-sela seusai mencuci tangan dan muka di sumur tua.

Sepenggal cerita delegasi Side Event Women 20 yang direkam papuadalamberita.com dan ”digubahkan” dalam tulisan pendek berakhir di wawancara wartawan bersama Ketua Kowani sebelum meninggalkan Mansinam dalam kenangan. Ia di dampinggi Kepala Kampung hingga ke tangga kapal.

‘’Selamat jalan ibu, semoga selamat sampai tujuan, terima kasih sudah berkunjung ke kampung kami,’’ ucap Kepala Kampung sabil menyalami erat Ketua Kowani.

‘’Mama terima kasih, sudah menyambut kami dengan ramah, mama terus semangat berdayakan kaum perempuan untuk lebih maju,’’ balas wanita berparas cantik sambil menebar senyum, kata itulah menjadi pemisah perjumpaan delegasi Side Event20 berdengan Kepala Kampung.

Perlahan KM Ekspress Bahari meninggalkan dermaga Mansinam. Perempuan Berdaya, Anak Terpelihara, Indonesia Maju.(rustam madubun)

Penjemputan delegasi Side Event W20 secara adat oleh mama mama Papua di Dermaga Pulau Mansinam Kamis (9/6/2022).PAPUADLAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *