Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Papua Barat, dr Arnoldus Tiniap pada jumpa pers bersama wartawan, Ahad (12/4/2020) malam di Sekretariat Bersama Gugus Tugas COVID-19 Papua Barat di Swiss Belhotel Manokwari. FOTO:rustam madubun/papuadalamberita.com
PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI- Jumlah warga Provinsi Papua Barat yang positif Corona Virus Disiase 2019 (COVID-19) bertambah satu, sehingga total menjadi tiga. Pasien COVID-19 baru tersebut berasal dari Kabupaten Teluk Bintuni, namun belum diketahui Ia berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) atau Orang Tanpa Gejala (OTG).
‘’Yang perlu kami sampaikan perkembangan hari ini ada satu kasus positif lagi yaitu dari dari Kabupaten Teluk Bintuni. Jadi Papua Barat sekarang ada tiga orang yang sudah tercatat positif 3, dua dari Kota Sorong dan satu dari Bintuni, yang meninggal dunia ada tiga orang dua pasien PDP yang hasil nya negative, dan satu dari kasus positif, pasien yang positif masih dalam perawatan,’’ jelas Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Papua Barat, dr Arnoldus Tiniap kepada wartawan, Ahad (12/4/2020) malam, di Sekretariat Bersama Gugus Tugas COVID-19 Papua Barat di Swiss Belhotel Manokwari.
Juru Bicara COVID-19 Papua Barat mengatakan, kepastian satu pasien yang positif COVID-19 dari Papua Barat itu baru diperoleh Ahad sore.
‘’Informasi kita baru dapat tadi sore, terus kemudian teman-teman kita mengecek ke Kementerian kesehatan pusat, hasilnya positif bertambah satu, dari mana? dari Papua Barat, tadi setelah dirilis kita telusuri ternyata dari pusat mengirim data-data konfirmasi itu asal dari Bintuni,’’ ujar dr Arnoldus Tiniap.
Pasien COVID-19 asal Bintuni ini berjenis kelamin laki-laki berusia 47 tahun, Jubir mengatan Tim Gugus Tugas COVID-19 Papua Barat akan pastikan lagi posisi sekarang dimana. Apakah yang bersangkutan dalam perawatan di rumah sakit, atau di rumah, teman-teman Gugus Tugas di Bintuni lagi mengecek mudah-mudahan itu bisa diperoleh besok
Menurut jubir pasien positif asak Bintuni ini bukan yang swabnya dikirim bersama 25 swab lain melalui penerbangan Batik Air pada Sabtu (11/4/2020), karena ke 25 Swab itu di kirim ke Balai Besar Laborotorium Makassar, sedangkan yang baru terkonfirmasi positif itu hasilnya dari Jakarta.
‘’ Tadi juga kita komunikasi dengan kepala Balai Besar laboratorium di Makassar beliau bilang swab yang dikirim kemarin belum bisa diproses hasil, ‘’ tambah Tiniap.(tam)