Kepala BKPM RI, Bahlil Lahadalia, SE, M.Si, Kertika Berada di Terminal Thumburuny Fakfak Papua Barat Beberapa Hari Lalu. FOTO : RICO LET’s./papuadalamberita.com.
PAPUADALAMBERITA.COM. FAKFAK – Ribuan pengguna jasa transportasi udara di Papua dan Papua Barat menjerit akibat mahalnya tiket pesawat pada liburan Natal 2019 dan liburan Tahun Baru 2020.
Harga tiket pesawat beberapa minggu lalu dari Bumi cenderawasih bisa melonjak puluhan juta rupiah, dengan mahalnya harga tiket pesawat membuat warga pemilik Bumi Cenderawsih enggan untuk bepergian pada liburan Natal dan Tahun Baru.
Menyikapi persoalan mahalnya tiket pesawat dipenghujung tahun 2019, beberapa waktu lalu, papuadalamberita.com. sempat menanyakan hal ini kepada Kepala BKPM RI, Bahlil Lahadalia, SE, MM, saat kunjungan kerja di Fakfak.
Bahlil Lahadalia, mengakui, persoalan mahalnya harga tiket yang terjadi setiap liburan akhir Tahun di Papua dan Papua Barat sudah sering terjadi,”persoalan mahalnya tiket pesawat dari tanah Papua setiap liburan akhir tahun sering terjadi”.
Foto Bersama Kepala BKPM RI. Bahalil Lahadalia, SE, M.Si, Bersama Dandim 1803 Fakfak, Letkol. Inf. Yatiman, Kadis PUPR Fakfak, Samaun Dahlan, S.Sos, MAP, Kabid. Bina Marga PUPR, Yakobus Tandung, ST, M.Si, Kapolsek Fakfak, AKP. Zakarias Sirirei, Kasat Intelkam Polres Fakfak, IPTU. Ilham, SH, MM, Kasat. Polair Polres Fakfak, IPDA. Arief Rumra, S.Sos dan Kabag. Aset Daerah Pada Dinas DPPKAD, Bahman Mokoginta, Saat Meninjau Pembangunan Pematangan Lahan Bandara Siboru. FOTO : RICO LET’s./papuadalamberita.com.
Sebagai orang yang besar di Papua pasti juga merasakan hal ini dan mersa terpanggil untuk menyampaikan persoalan mahalnya harga tiket liburan Natal dan rahun Baru kepada Presiden Joko Widodo.
“Sebagai Kepala BKPM RI, akan menyampaikan persoalan mahalnya tiket pesawat di penghujung Tahun 2019 kepada Presiden Joko Widodo sehingga masalah ini akan menjadi Perhatian Pak Presiden untuk mengambil langkah terhadap persoalan ini”, tutur Kepala BKPM RI, Bahlil Lahadalia kepada papuadalamberita.com. di kediaman Ibunda tercintanya di jalan Brawijaya Fakfak Papua Barat beberapa hari lalu sebelum kembali ke Jakarta.
Sementara itu, salah satu agen penjualan tiket pesawat di Fakfak, kepada papuadalamberita.com. mengakui, jumlah penumpang pesawat yang akan keluar Fakfak sangatlah padat hingga 28 Desember 2019.
“Saat ini tiket pesawat keluar Fakfak sudah full sampai 28 Desember 2019 baru ada sheat yang kosong”, tuturnya kepada media online ini.
Padatnya permintaan tiket pesawat keluar Fakfak tentunya berdampak pada naiknya harga tiket, untuk tiket Fakfak – Jakarta dengan harga normal sudah mencapai angka Rp. 5 juta lebih sedangkan harga tidak normalnya pasti diatas Rp. 5 juta rupiah, tutur salah satu pemilik agen penjualan tiket pesawat di Fakfak.(RL 07)